Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Tattakhidhū `Adūwī Wa `Adūwakum 'Awliyā'a Tulqūna 'Ilayhim Bil-Mawaddati Wa Qad Kafarū Bimā Jā'akum Mina Al-Ĥaqqi Yukhrijūna Ar-Rasūla Wa 'Īyākum ۙ 'An Tu'uminū BillāhiRabbikum 'In KuntumKharajtum Jihādāan Fī Sabīlī Wa Abtighā'a Marđātī ۚ Tusirrūna 'Ilayhim Bil-Mawaddati Wa 'Anā 'A`lamu Bimā 'Akhfaytum Wa Mā 'A`lantum ۚ Wa Man Yaf`alhu Minkum FaqadĐalla Sawā'a As-Sabīli
060-001 [[60 ~ AL-MUMTAHANAH (WANITA YANG DIUJI) Pendahuluan: Madaniyyah, 13 ayat ~ Surat ini diawali dengan larangan kepada orang-orang Mukmin untuk menjadikan orang-orang musyrik--yang merupakan musuh Allah dan musuh mereka--sebagai teman, karena mereka tetap tidak mau meninggalkan sikap kafir dan karena mereka mengusir Rasulullah dan orang-orang Mukmin dari kampung halamannya, Mekah. Dijelaskan, misalnya, bahwa permusuhan mereka terhadap orang-orang Mukmin yang selama ini terpendam serta-merta muncul saat mereka mampu menemui mereka. Pembicaraan selanjutnya beralih kepada keterangan tentang teladan pada diri Ibrâhîm a. s. dan orang-orang yang beriman bersamanya ketika membebaskan kaumnya dari orang-orang musyrik dan sembahan mereka dan menyatakan permusuhan terhadap mereka, hingga akhirnya hanya beriman kepada Allah. Dengan begitu, ia telah menjelaskan bahwa hal itu adalah sifat orang-orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan takut kepada siksa-Nya. Pada bagian selanjutnya, diterangkan tentang siapa-siapa sajakah, selain orang Islam, yang boleh dijadikan teman pergaulan dan siapa saja yang tidak boleh. Mereka yang tidak memerangi kita dan tidak membantu pihak-pihak yang memerangi kita, harus kita perlakukan secara adil dan baik. Sebaliknya, mereka yang memerangi dan mengusir kita dari kampung halaman, Allah melarang kita untuk mengadakan hubungan dan memperlakukan mereka dengan baik. Selanjutnya surat ini menerangkan hukum wanita-wanita mukminah yang berhijrah ke daerah kekuasaan Islam dan meninggalkan para suami-suami mereka dalam keadaan musyrik. Selain itu, surat ini juga menerangkan hukum orang-orang musyrik wanita yang ditinggalkan para suami mereka di daerah kekuasaan orang-orang musyrik. Berikutnya, keterangan tentang wanita yang membaiat Rasulullah saw. Akhirnya, surat ini ditutup dengan penekanan kembali larangan menjadikan musuh-musuh yang dimurkai Allah sebagai teman, seperti yang disebutkan dalam permulaan surat.]] Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya, Janganlah kalian menjadikan musuh- musuh-Ku dan musuh-musuh kalian sebagai penolong tempat kalian mencurahkan rasa cinta yang murni, sedangkan mereka mengingkari ajaran yang datang kepada kalian tentang keimanan kepada Allah, Rasul, dan kitab suci-Nya, serta mengusir Rasulullah bersama kalian dari kampung halaman, karena kalian beriman kepada Allah, Tuhan kalian! Jangan lakukan hal itu pada saat kalian pergi untuk berjuang di jalan-Ku dan mencari kerelaan-Ku! Kalian mempersembahkan rasa cinta secara diam-diam kepada mereka, padahal Aku mengetahui segala sesuatu yang kalian sembunyikan dan yang kalian perlihatkan. Barangsiapa menjadikan musuh Allah sebagai teman, ia benar-benar telah tersesat dari jalan yang lurus."
'In Yathqafūkum Yakūnū Lakum 'A`dā'an Wa Yabsuţū 'Ilaykum 'Aydiyahum Wa 'Alsinatahum Bis-Sū'i Wa Waddū Law Takfurūna
060-002 Jika berhasil menemui kalian, rasa permusuhan mereka kepada kalian menjadi tampak. Melalui perbuatan dan ucapan, mereka berbuat sesuatu yang berakibat buruk kepada kalian. Mereka mengharapkan kalian menjadi kafir seperti mereka.
Lan Tanfa`akum 'Arĥāmukum Wa Lā 'Awlādukum ۚ Yawma Al-Qiyāmati Yafşilu Baynakum Wa ۚ Allāhu Bimā Ta`malūna Başīrun
060-003 Kerabat dan anak-anak kalian yang kalian jadikan penolong tidak akan berguna jika mereka menjadi musuh Allah dan musuh kalian. Di hari kiamat, Allah akan memutuskan perkara di antara kalian semua, lalu memasukkan musuh-musuh-Nya ke dalam neraka dan kekasih-kekasih-Nya ke dalam surga. Allah melihat segala sesuatu yang kalian kerjakan.
Qad Kānat Lakum 'Uswatun Ĥasanatun Fī 'Ibrāhīma Wa Al-Ladhīna Ma`ahu~ 'IdhQālū Liqawmihim 'Innā Bura'ā'u Minkum Wa Mimmā Ta`budūna Min Dūni Allāhi Kafarnā Bikum Wa Badā Baynanā Wa Baynakumu Al-`Adāwatu Wa Al-Baghđā'u 'Abadāan Ĥattá Tu'uminū Billāhi Waĥdahu~ 'Illā Qawla 'Ibrāhīma Li'abīhi La'astaghfiranna Laka Wa Mā 'Amliku Laka Mina Allāhi MinShay'in ۖ Rabbanā `Alayka Tawakkalnā Wa 'Ilayka 'Anabnā Wa 'Ilayka Al-Maşīru
060-004 Kalian benar-benar telah mendapatkan teladan baik pada diri Ibrâhîm dan orang-orang yang beriman bersamanya, pada saat berkata kepada kaumnya, "Kami benar-benar putus hubungan dengan kalian dan tuhan-tuhan selain Allah yang kalian sembah. Kami ingkar kepada kalian. Antara kita telah terjadi saling bermusuhan dan saling benci, dan tidak akan hilang kecuali jika kalian beriman kepada Allah semata." Tetapi perkataan Ibrâhîm kepada bapaknya, "Aku pasti akan memintakan ampunan untukmu walaupun tidak mempunyai kekuasaan apa-apa atas hal-hal yang akan Allah lakukan," tidak termasuk dalam hal yang harus diteladani. Sebab, Ibrâhîm mengatakan itu sebelum tahu bahwa ayahnya tetap bersikeras memusuhi Allah. Setelah Ibrâhîm tahu hal itu, ia lepas tangan dari ayahnya. Katakan, wahai orang-orang Mukmin, "Ya Tuhan kami, hanya kepada-Mu kami bersandar, kembali, dan berpulang di akhirat kelak!"
060-005 Katakan juga, "Ya Tuhan kami, jangan tempatkan kami pada suatu keadaan yang membuat kami menjadi bahan fitnah bagi orang-orang kafir! Ampuni dosa-dosa kami, ya Tuhan. Engkau benar-benar Mahaperkasa yang tidak terkalahkan, dan Pemilik kebijaksanaan dalam segala tindakan."
Laqad Kāna Lakum Fīhim 'Uswatun Ĥasanatun Liman Kāna Yarjū Allaha Wa Al-Yawma Al-'Ākhira ۚ Wa Man Yatawalla Fa'inna Allāha Huwa Al-Ghanīyu Al-Ĥamīdu
060-006 Sungguh kalian telah mendapatkan teladan yang baik pada Ibrâhîm dan orang-orang yang bersamanya dalam memerangi musuh-musuh Allah. Teladan itu adalah untuk orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhir. Barangsiapa yang tidak mau mengambil teladan ini, berarti telah menganiaya diri sendiri, karena Allah benar-benar tidak memerlukan kepada yang lain dan berhak mendapatkan segala puji dari segala sesuatu selain diri-Nya.
`Asá Allāhu 'An Yaj`ala Baynakum Wa Bayna Al-Ladhīna `Ādaytum Minhum Mawaddatan Wa ۚ Allāhu Qadīrun Wa ۚ Allāhu GhafūrunRaĥīmun
060-007 Semoga Allah menciptakan kasih sayang antara kalian dan orang-orang kafir yang kalian musuhi, dengan memberi mereka pertolongan untuk beriman. Allah Mahakuasa, Mahaluas ampunan terhadap orang yang bertobat, dan Maha Penyayang terhadap hamba-Nya.
Lā Yanhākumu Allāhu `Ani Al-Ladhīna Lam Yuqātilūkum Fī Ad-Dīni Wa Lam Yukhrijūkum Min Diyārikum 'An Tabarrūhum Wa Tuqsiţū 'Ilayhim ۚ 'Inna Allāha Yuĥibbu Al-Muqsiţīna
060-008 Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan menjalin hubungan dengan orang-orang kafir yang tidak memerangi dan mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dan menjalin hubungan.
'Innamā Yanhākumu Allāhu `Ani Al-Ladhīna Qātalūkum Fī Ad-Dīni Wa 'Akhrajūkum Min Diyārikum Wa Žāharū `Alá 'Ikhrājikum 'An Tawallawhum ۚ Wa Man Yatawallahum Fa'ūlā'ika Humu Až-Žālimūna
060-009 Sesungguhnya Allah hanya melarang kalian menjadikan penolong orang-orang yang memerangi kalian karena agama dan memaksa kalian untuk keluar dari negeri kalian serta membantu orang lain untuk mengusir kalian. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai penolong, maka mereka itulah orang-orang yang menzalimi diri sendiri.
060-010 Wahai orang-orang Mukmin, apabila wanita-wanita yang beriman berhijrah mendatangi kalian, maka ujilah mereka untuk mengetahui kebenaran iman mereka. Allah lebih mengetahui hakikat keimanan mereka. Jika kalian telah yakin bahwa mereka itu benar-benar beriman, maka jangan kalian kembalikan mereka kepada suami-suami mereka yang kafir. Sebab, wanita-wanita yang beriman tidak halal bagi orang-orang kafir. Demikian pula sebaliknya. Berikanlah kepada para suami yang kafir itu mahar yang mereka telah bayar kepada istri-istri mereka yang berhijrah kepada kalian. Tiada dosa bagi kalian untuk mengawini wanita-wanita tersebut selama kalian membayar mahar mereka. Janganlah kalian berpegang teguh pada tali perkawinan dengan wanita-wanita kafir yang tetap atau akan berbuat kufur. Mintalah mahar yang telah kalian bayar untuk wanita-wanita yang menyusul berbuat kufur kepada orang-orang kafir. Dan hendaknya mereka juga meminta mahar yang telah mereka berikan kepada istri-istri mereka yang berhijrah. Ketentuan itu adalah hukum Allah yang diberlakukan untuk kalian. Allah Mahatahu segala maslahat hamba-Nya lagi Mahabijak dalam memberlakukan hukum.
Wa 'In FātakumShay'un Min 'Azwājikum 'Ilá Al-Kuffāri Fa`āqabtum Fa'ātū Al-Ladhīna Dhahabat 'Azwājuhum Mithla Mā 'Anfaqū ۚ Wa Attaqū Allaha Al-Ladhī 'Antum Bihi Mu'uminūna
060-011 Dan jika sebagian istri kalian lari kepada orang-orang kafir, lalu kalian mengalahkan mereka dalam perang, maka berikanlah kepada orang-orang yang istrinya lari sebanyak mahar yang mereka telah bayar. Bertakwalah kalian kepada Allah yang kalian yakini.
Yā 'Ayyuhā An-Nabīyu 'Idhā Jā'aka Al-Mu'uminātu Yubāyi`naka `Alá 'An Lā Yushrikna Billāhi Shay'āan Wa Lā Yasriqna Wa Lā Yaznīna Wa Lā Yaqtulna 'Awlādahunna Wa Lā Ya'tīna Bibuhtānin Yaftarīnahu Bayna 'Aydīhinna Wa 'Arjulihinna Wa Lā Ya`şīnaka Fī Ma`rūfin ۙ Fabāyi`hunna Wa Astaghfir Lahunna Allāha ۖ 'Inna Allāha GhafūrunRaĥīmun
060-012 Wahai Nabi, apabila wanita-wanita Mukmin mendatangimu untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anak mereka, tidak akan mengada-ada dan berdusta dengan melakukan pernyataan palsu (mengenai hubungan antara laki-laki dan perempuan) bahwa anak yang bukan milik mereka itu adalah anak suami mereka, tidak akan melanggar kebaikan yang kamu serukan kepada mereka, maka terimalah janji setia mereka untuk itu. Mintakanlah ampunan untuk mereka dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Tatawallaw Qawmāan Ghađiba Allāhu `AlayhimQad Ya'isū Mina Al-'Ākhirati Kamā Ya'isa Al-Kuffāru Min 'Aşĥābi Al-Qubūri
060-013 Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, janganlah kalian jadikan kaum yang dimurkai Allah sebagai penolong. Sesungguhnya mereka itu telah berputus asa terhadap negeri akhirat dengan pembalasan dan perhitungan yang ada sebagaimana orang-orang kafir berputus asa terhadap peristiwa dihidupkannya kembali para penghuni kubur.