Roman Script    Reciting key words            Previous Sūrah    Quraan Index    Home  

25) Sūrat Al-Furqān

Printed format

25) سُورَة الْفُرْقَان

Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Tabāraka Al-Ladhī Nazzala Al-Furqāna `Alá `Abdihi Liyakūna Lil`ālamīna Nadhīrāan 025-001 [[25 ~ AL-FURQAN (PEMBEDA) Pendahuluan: Makkiyyah, 77 ayat ~ Surat ini memuat 77 ayat. Semuanya diturunkan di Mekkah, kecuali ayat 68, 69, 70 yang diturunkan di Madinah. Surat ini dimulai dengan menerangkan kedudukan al-Qur'ân, luasnya kerajaan Yang telah menurunkannya, yaitu Pemilik kerajaan langit dan bumi. Dengan besarnya kekuasaan Allah, orang-orang musyrik masih saja menyembah berhala-berhala. Mereka mendustakan al-Qur'ân dan menolak risalah nabi Muhammad s. a. w dengan alasan bahwa dia itu manusia yang juga memakan makanan dan pergi ke pasar. Dengan sombong mereka meminta agar malaikat saja yang menyampaikan risalah kepada mereka. Sebenarnya, seandainyapun para rasul itu terdiri atas malaikat--yang tentunya akan berbentuk manusia agar dapat berkomunikasi dengan mereka--maka hal itupun akan tetap samar. Selain itu, mereka pun membantah al-Qur'ân karena diturunkan secara berangsur-angsur. Jawabannya adalah dengan menerangkan hikmah di balik itu semua. Kesombongan mereka masih diikuti oleh contoh-contoh lain yang bisa dilihat dari kasus para rasul dengan kaumnya. Kaum para rasul itu mengikuti hawa nafsu mereka. Maka mereka itu seperti binatang ternak, atau lebih sesat lagi jalannya. Di sini juga disebut beberapa ayat kawniyah yang menunjukkan kesempurnaan dan kekuasaan Allah yang menganjurkan menggunakan nalar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Surat akhirnya ditutup dengan menyebutkan sifat-sifat orang Mukmin yang membuat mereka menerima tempat mulia di surga dengan diberi salam dan penghormatan.]] Mahasuci Allah dan Mahaberkah dengan segala kebaikannya. Dialah yang menurunkan al-Qur'ân sebagai pembeda antara kebenaran dan kepalsuan kepada hamba-Nya Muhammad saw. agar menjadi pemberi peringatan dan penyampai pesan-pesan-Nya kepada seluruh alam. تَبَا‌‍رَكَ ‌الَّذِي نَزَّلَ ‌الْفُرْ‍قَ‍‍انَ عَلَى‌ عَ‍‍بْ‍‍دِهِ لِيَك‍‍ُ‍ونَ لِلْعَالَم‍‍ِ‍ي‍‍نَ نَذِي‍‍ر‌اً
Al-Ladhī Lahu Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Lam Yattakhidh Waladāan Wa Lam Yakun Lahu Sharīkun Al-Mulki Wa Khalaqa Kulla Shay'in Faqaddarahu Taqrāan 025-002 Hanya Dialah pemilik kerajaan langit dan bumi. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kepemilikan. Dia telah menciptakan segala sesuatu dan memberikan ukuran dan aturan yang sangat cermat kepada masing-masing berupa rahasia-rahasia yang dapat menjamin keberlangsungan tugasnya secara teratur (sistematis)(1). (1) Ilmu pengetahuan modern menyatakan bahwa semua makhluk, dari sisi kejadian dan perkembangan yang berbeda-beda, berjalan sesuai dengan sistem yang sangat teliti dan bersifat konstan. Tidak ada yang mampu melakukan itu kecuali Allah, Zat Yang Maha Pencipta dan Mahakuasa. Dari sisi kejadiannya, sudah jelas bahwa semua makhluk--terlepas dari perbedaan jenis dan bentuknya--terdiri atas kesatuan unsur-unsur yang sangat terbatas jumlahnya, hampir seratus unsur. Dari jumlah itu, baru sembilan puluh unsur di antaranya sudah dikenal saat ini. Sifat-sifat alami, kimiawi dan berat atomnya tumbuh secara berangsur-angsur. Dimulai dengan unsur nomor satu, yaitu hidrogen yang memiliki berat atom 1. Sementara ini yang terakhir ditemukan adalah unsur kesembilanpuluh enam, yaitu unsur urium yang berat atomnya sampai saat ini belum diketahui. Unsur terakhir yang ditemukan berat atomnya adalah uranium yang memiliki berat atom 238,57. Kesatuan unsur-unsur tadi kemudian membentuk sebuah komposisi sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan dan tidak akan pernah melenceng. Demikian pula yang terjadi pada tumbuh-tumbuhanan dan hewan. Masing-msing terbagi pada kelompok dan jenis yang berbeda. Sedangkan dalam tahapan perkembangannya, sifat-sifatnya berkembang dari makhluk hidup bersel satu, seperti mikrobat, sampai kepada makhluk hidup yang bersel banyak, seperti manusia yang dapat dikatakan paling sempurna. Setiap jenis memiliki sifat-sifat tertentu yang diwarisi dari generasi ke generasi. Semua itu berjalan menurut hukum dan aturan yang bersifat konstan dan teliti yang menggambarkan secara jelas kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. الَّذِي لَ‍‍هُ مُلْكُ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَلَمْ يَتَّ‍‍خِ‍‍ذْ‌ ‌وَلَد‌ا‌ ً‌ ‌وَلَمْ يَكُ‍‌‍نْ لَ‍‍هُ شَ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍ك‌‍ٌ‌ فِي ‌الْمُلْكِ ‌وَ‍خَ‍‍لَ‍‍قَ كُلَّ شَ‍‍يْء‌‌ٍ‌ فَ‍‍قَ‍‍دَّ‌‍رَهُ تَ‍‍قْ‍‍دِي‍‍ر‌اً
Wa Attakhadhū Min Dūnihi~ 'Ālihatan Lā Yakhluqūna Shay'āan Wa Hum Yukhlaqūna Wa Lā Yamlikūna Li'nfusihim Đaran Wa Lā Naf`āan Wa Lā Yamlikūna Mawtāan Wa Lā Ĥayāatan Wa Lā Nushūan 025-003 Kendati demikian, orang-orang kafir tidak menyembah-Nya, bahkan mereka menjadikan berhala, bintang dan manusia sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang selalu mereka sembah. Padahal tuhan-tuhan itu tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun, bahkan mereka itu adalah makhluk ciptaan Allah. Mereka juga tidak dapat mencegah datangnya bahaya dan mendatangkan kebaikan untuk diri mereka sendiri, tidak dapat mematikan atau menghidupkan seseorang, dan tidak pula dapat membangkitkan orang mati dari kubur. Setiap yang tidak dapat melakukan itu semua, tidak pantas untuk disembah. Alangkah bodoh orang yang menyembahnya. Yang pantas untuk disembah hanyalah yang mampu melakukan itu semua. وَ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِهِ ‌آلِهَة ً‌ لاَ‌ يَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍قُ‍‍ونَ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ً‌ ‌وَهُمْ يُ‍‍خْ‍‍لَ‍‍قُ‍‍ونَ ‌وَلاَ‌ يَمْلِك‍‍ُ‍ونَ لِأ‌ن‍‍فُسِهِمْ ضَ‍‍رّ‌ا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ نَفْعا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ يَمْلِك‍‍ُ‍ونَ مَوْتا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ حَي‍‍َ‍اة ً‌ ‌وَلاَ‌ نُشُو‌ر‌اً
Wa Qāla Al-Ladhīna Kafarū 'In Hādhā 'Illā 'Ifkun Aftarāhu Wa 'A`ānahu `Alayhi Qawmun 'Ākharūna ۖ Faqad Jā'ū Žulmāan Wa Zūan 025-004 Orang-orang kafir melontarkan tuduhan terhadap al-Qur'ân dengan mengatakan, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu adalah suatu kebohongan yang dibuat-buat oleh Muhammad dan diatasnamakan Allah. Untuk mewujudkan itu, Muhammad telah dibantu oleh kelompok lain yang terdiri atas Ahl-al Kitâb". Dengan perkataan semacam ini, orang-orang kafir telah melakukan kezaliman dalam menghukumi dan melakukan permusuhan terhadap kebenaran. Mereka telah mendatangkan kebohongan yang tidak beralasan. Sebab bahasa Ahl al-Kitâb yang mereka katakan telah membantu itu bukan bahasa Arab, sementara al-Qur'ân menggunakan bahasa Arab yang jelas. وَ‍قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ ‌إِ‌نْ هَذَ‌ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌إِفْك‌‍ٌ‌افْتَ‍رَ‍‌اهُ ‌وَ‌أَعَانَ‍‍هُ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ قَ‍‍وْم‌‍ٌ‌ ‌آ‍‍خَ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ ۖ فَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ء‍ُ‍‌و‌ا‌ ظُ‍‍لْما‌ ً‌ ‌وَ‌زُ‌و‌ر‌اً
Wa Qālū 'Asāţīru Al-'Awwalīna Aktatabahā Fahiya Tumlá `Alayhi Bukratan Wa 'Aşīlāan 025-005 Tentang al-Qur'ân, mereka juga mengatakan, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu adalah kebohongan orang-orang terdahulu yang mereka tulis di buku-buku mereka. Kemudian Muhammad meminta agar dituliskan kembali untuknya dan dibacakan terus-menerus, pagi dan sore hari, sampai dia hafal betul dan dapat melafalkannya." وَ‍قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌أَسَاطِ‍‍ي‍‍رُ‌ ‌الأَ‌وَّل‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اكْتَتَبَهَا‌ فَهِيَ تُمْلَى‌ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ بُكْ‍رَة ً‌ ‌وَ‌أَ‍صِ‍‍يلاً
Qul 'Anzalahu Al-Ladhī Ya`lamu As-Sirra As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۚ 'Innahu Kāna Ghafūan Raĥīmāan 025-006 Katakan kepada mereka hai Muhammad, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Di dalam al-Qur'ân yang penuh kemukjizatan itu telah tersimpan bukti-bukti bahwa al-Qur'ân itu adalah wahyu Allah Swt. Sesungguhnya Allah Mahaluas ampunan dan rahmat-Nya. Dia memaafkan orang-orang yang berbuat maksiat jika mereka bertobat dan Dia pun tidak menyegerakan hukuman. قُ‍‍لْ ‌أَ‌ن‍‍زَلَهُ ‌الَّذِي يَعْلَمُ ‌ال‍‍سِّ‍‍ر‍ّ‍َ‌ فِي ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ۚ ‌إِنَّ‍‍هُ ك‍‍َ‍انَ غَ‍‍فُو‌ر‌ا‌ ً‌ ‌‍رَحِيماً
Wa Qālū Māli Hādhā Ar-Rasūli Ya'kulu Aţ-Ţa`āma Wa Yamshī Fī Al-'Aswāqi ۙ Lawlā 'Unzila 'Ilayhi Malakun Fayakūna Ma`ahu Nadhīrāan 025-007 Mereka menghina Muhammad dengan mengatakan, "Keistimewaan apa yang membedakan orang yang mengaku dirinya sebagai rasul, padahal dia memakan makanan seperti kita dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari penghidupan seperti yang dilakukan manusia lainnya? Kalau dia betul-betul seorang rasul, tentunya Allah akan mencukupi semua itu. Dan tentunya juga dia meminta kepada Tuhannya agar menurunkan seorang malaikat yang akan membantunya memberi peringatan dan bermenyampaikan risalah. Malaikat itu nantinya akan membenarkan dia sehingga kami dapat mempercayainya. وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ م‍‍َ‍الِ هَذَ‌ا‌ ‌ال‍رَّس‍‍ُ‍ولِ يَأْكُلُ ‌ال‍‍طَّ‍‍ع‍‍َ‍امَ ‌وَيَمْشِي فِي ‌الأَسْو‍َ‍‌اقِ ۙ لَوْلاَ‌ ‌أُ‌ن‍‍زِلَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ مَلَك‌‍ٌ‌ فَيَك‍‍ُ‍ونَ مَعَ‍‍هُ نَذِي‍‍ر‌اً
'Aw Yulqá 'Ilayhi Kanzun 'Aw Takūnu Lahu Jannatun Ya'kulu Minhā ۚ Wa Qāla Až-Žālimūna 'In Tattabi`ūna 'Illā Rajulāan Masĥūan 025-008 Mengapa dia tidak meminta agar dicukupkan--ketimbang pulang pergi--dengan diberikan perbendaharaan dari langit, sehingga dia dapat memenuhi keperluannya dari situ? Atau, tidakkah dia meminta diberikan sebuah kebun sehingga dia dapat memetik buah-buahannya?" Para pembesar dari orang-orang kafir yang menzalimi diri mereka dengan kekafiran, menghalangi manusia dari beriman kepada Muhammad dan berusaha membuat ragu orang muslim, berkata, "Kalian tidak lain hanya mengikuti orang yang tersihir akalnya. Dia telah berkata melantur yang tidak ada kebenarannya sama sekali." أَ‌وْ‌ يُلْ‍‍قَ‍‍ى‌ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ كَ‍‌‍ن‍‍زٌ‌ ‌أَ‌وْ‌ تَك‍‍ُ‍ونُ لَ‍‍هُ جَ‍‍نَّ‍‍ةٌ‌ يَأْكُلُ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ۚ ‌وَ‍قَ‍‍الَ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِم‍‍ُ‍ونَ ‌إِ‌نْ تَتَّبِع‍‍ُ‍ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌‍رَجُلا‌ ً‌ مَسْحُو‌ر‌اً
Anžur Kayfa Đarabū Laka Al-'Amthāla Fađallū Falā Yastaţī`ūna Sabīlāan 025-009 Perhatikanlah, wahai Nabi, bagaimana mereka telah membuat perumpamaan-perumpamaan yang ditujukan kepadamu. Mereka mengumpamakan kamu seperti orang yang tersihir, orang gila, pembohong dan, dalam kesempatan lain, mereka mengatakan bahwa kamu telah mempelajari al-Qur'ân dari orang-orang non Arab (asing). Dengan begitu sesungguhnya mereka telah sesat dari jalan kebenaran dan bukti- bukti yang benar sehingga tidak menemukan keduanya. ‍ان‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ضَ‍رَبُو‌ا‌ لَكَ ‌الأَمْث‍‍َ‍الَ فَ‍‍ضَ‍‍لُّو‌ا‌ فَلاَ‌ يَسْتَ‍‍طِ‍‍يع‍‍ُ‍ونَ سَبِيلاً
Tabāraka Al-Ladhī 'In Shā'a Ja`ala Laka Khayan Min Dhālika Jannātin Tajrī Min Taĥtihā Al-'Anhāru Wa Yaj`al Laka Quşūan 025-010 Mahasuci Allah dan Mahaberkah kebaikan-Nya. Dialah yang, jika menghendaki, akan memberimu di dunia sesuatu yang lebih baik dari yang mereka usulkan. Dia akan menyediakan bagimu seperti yang telah dijanjikan untukmu di akhirat. Yaitu kebun-kebun yang banyak yang dialiri sungai-sungai dari celah-celah pepohonannya. Dia juga akan memberimu istana-istana yang megah. تَبَا‌‍رَكَ ‌الَّذِي ‌إِ‌نْ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ جَعَلَ لَكَ خَ‍‍يْر‌ا‌ ً‌ مِ‍‌‍نْ ‌ذَلِكَ جَ‍‍نّ‍‍َ‍ات‌‍ٍ‌ تَ‍‍جْ‍‍رِي مِ‍‌‍نْ تَحْتِهَا‌ ‌الأَ‌نْ‍‍ه‍‍َ‍ا‌رُ‌ ‌وَيَ‍‍جْ‍‍عَلْ لَكَ قُ‍‍صُ‍‍و‌ر‌اً
Bal Kadhdhabū Bis-Sā`ati ۖ Wa 'A`tadnā Liman Kadhdhaba Bis-Sā`ati Sa`īrāan 025-011 Sebenarnya mereka itu mengingkari semua ayat. Sebab mereka telah mendustakan kebangkitan dan hari kiamat. Untuk itu mereka beralasan dengan mengajukan permintaan-permintaan semacam itu agar dapat memalingkan manusia kepada kepalsuan mereka. Bagi orang yang mendustakan hari kiamat, Kami telah menyiapkan neraka yang menyala-nyala. بَلْ كَذَّبُو‌ا‌ بِ‍ال‍‍سَّاعَةِ ۖ ‌وَ‌أَعْتَ‍‍دْنَا‌ لِمَ‍‌‍نْ كَذَّبَ بِ‍ال‍‍سَّاعَةِ سَعِي‍‍ر‌اً
'Idhā Ra'at/hum Min Makānin Ba`īdin Sami`ū Lahā Taghayyužāan Wa Zafīrāan 025-012 Apabila mereka melihat neraka, dan neraka itu melihat mereka dari kejauhan, meraka mendengar desisan apinya yang menyala-nyala, yang siap membinasakan mereka. Perumamaannya seperti nafas yang keluar tersengal-sengal dari dada seseorang yang marah sebagai tanda kesusahan. إِ‌ذَ‌ا‌ ‌‍رَ‌أَتْهُ‍‍م مِ‍‌‍نْ مَك‍‍َ‍ان ٍ‌ بَع‍‍ِ‍ي‍‍د‌‌ٍ‌ سَمِعُو‌ا‌ لَهَا‌ تَ‍‍غَ‍‍يُّ‍‍ظ‍‍ا‌ ً‌ ‌وَ‌زَفِي‍‍ر‌اً
Wa 'Idhā 'Ulqū Minhā Makānāan Đayyiqāan Muqarranīna Da`aw Hunālika Thubūan 025-013 Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka--sesuai dengan kejahatan mereka--dalam keadaan tangan terbelenggu di leher, di sana mereka berteriak meminta segera dibinasakan agar cepat terbebas dari pedihnya azab. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌أُلْ‍‍قُ‍‍و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ مَكَانا‌‌ ًضَ‍‍يِّ‍‍ق‍‍ا‌ ً‌ مُ‍‍قَ‍رَّن‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌دَعَوْ‌ا‌ هُنَالِكَ ثُبُو‌ر‌اً
Lā Tad Al-Yawma Thubūan Wāĥidāan Wa AdThubūan Kathīrāan 025-014 Dengan penuh ejekan dan hinaan, dikatakan kepada mereka, "Jangan meminta kebinasaan hanya sekali saja. Tetapi mintalah terus. Kalian pasti tidak akan selamat dari siksaan yang sedang kalian alami. Jenis- jenis siksaan mereka amatlah banyak." لاَ‌ تَ‍‍دْعُو‌ا‌الْيَ‍‍وْمَ ثُبُو‌ر‌ا‌ ً‌ ‌وَ‌احِد‌ا‌ ً‌ ‌وَ‌ا‌دْعُو‌ا‌ ثُبُو‌ر‌ا‌‌ ً‌ كَثِي‍‍ر‌اً
Qul 'Adhalika Khayrun 'Am Jannatu Al-Khuldi Allatī Wu`ida Al-Muttaqūna ۚ Kānat Lahum Jazā'an Wa Maşīrāan 025-015 Katakan, hai Muhammad, kepada orang-orang kafir, "Apakah tempat kembali seperti ini, yang dijanjikan untuk orang-orang kafir, merupakan tempat yang baik? Ataukah surga yang kenikmatannya abadi dan telah dijanjikan untuk orang-orang Mukmin yang bertakwa sebagai pahala dan tempat kembali setelah kebangkitan dan perhitungan?" قُ‍‍لْ ‌أَ‌ذَلِكَ خَ‍‍يْ‍‍رٌ‌ ‌أَمْ جَ‍‍نَّ‍‍ةُ ‌الْ‍‍خُ‍‍لْدِ‌ ‌الَّتِي ‌وُعِدَ‌ ‌الْمُتَّ‍‍قُ‍‍ونَ ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَز‍َ‍‌ا‌ء‌ ً‌ ‌وَمَ‍‍صِ‍‍ي‍‍ر‌اً
Lahum Fīhā Mā Yashā'ūna Khālidīna ۚ Kāna `Alá Rabbika Wa`dāan Mas'ūlāan 025-016 Di sana mereka akan mendapatkan segala apa yang diingini. Mereka merasakan kenikmatan yang tidak terputus. Kenikmatan itu adalah janji Allah kepada mereka. Mereka meminta janji itu diwujudkan. Maka Allah pun mengabulkan permintaan mereka. Sebab janji Allah tidak akan pernah dipungkiri. لَهُمْ فِيهَا‌ مَا‌ يَش‍‍َ‍ا‌ء‍ُ‍‌ونَ خَ‍‍الِد‍ِ‍ي‍‍نَ ۚ ك‍‍َ‍انَ عَلَى‌ ‌‍رَبِّكَ ‌وَعْد‌ا‌ ً‌ مَسْئ‍‍ُ‍‍ولاً
Wa Yawma Yaĥshuruhum Wa Mā Ya`budūna Min Dūni Allāhi Fayaqūlu 'A'antum 'Ađlaltum `Ibādī Hā'uulā' 'Am Hum Đallū As-Sabīla 025-017 Sebagai suatu peringatan, ingatlah kepada hari di saat Allah mengumpulkan orang-orang musyrik pada hari kiamat untuk dimintakan pertanggungjawaban. Mereka dikumpulkan bersama orang-orang yang mereka sembah selain Allah di dunia seperti 'Isâ, 'Uzair dan para malaikat. Orang-orang yang disembah itu ditanya oleh Allah, "Apakah kalian telah menyesatkan hamba-hamba-Ku dengan menyuruh mereka menyembah kalian? Ataukah mereka yang sesat jalannya dengan memilih untuk menyembah kalian?" وَيَ‍‍وْمَ يَحْشُرُهُمْ ‌وَمَا‌ يَعْبُد‍ُ‍‌ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ فَيَ‍‍قُ‍‍ولُ ‌أَ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ ‌أَ‍ضْ‍‍لَلْتُمْ عِبَا‌دِي ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ ‌أَمْ هُمْ ضَ‍‍لُّو‌ا‌ال‍‍سَّبِيلَ
Qālū Subĥānaka Mā Kāna Yanbaghī Lanā 'An Nattakhidha Min Dūnika Min 'Awliyā'a Wa Lakin Matta`tahum Wa 'Ābā'ahum Ĥattá Nasū Adh-Dhikra Wa Kānū Qawmāanan 025-018 Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau. Tidak pantas sama sekali bagi kami untuk mencari penolong dan yang menangani urusan kami selain Engkau. Maka bagaimana mungkin kami mengajak orang lain untuk menyembah selain Engkau? Akan tetapi kekafiran mereka adalah disebabkan nikmat-nikmat yang Engkau berikan kepada mereka. Engkau jadikan mereka dan nenek moyang mereka berlama-lama dalam kesenangan di dunia. Kesenangan itu lalu membuat mereka lalim dan lupa bersyukur dan menyembah hanya kepada-Mu. Karena kezaliman dan kekafiran itulah mereka menjadi kaum yang berhak untuk dibinasakan. قَ‍‍الُو‌ا‌ سُ‍‍بْ‍‍حَانَكَ مَا‌ ك‍‍َ‍انَ يَ‍‌‍نْ‍‍بَ‍‍غِ‍‍ي لَنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ نَتَّ‍‍خِ‍‍ذَ‌ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِكَ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌وْلِي‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ مَتَّعْتَهُمْ ‌وَ‌آب‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ حَتَّى‌ نَسُو‌ا‌ال‍‍ذِّكْ‍رَ‌ ‌وَكَانُو‌اقَ‍‍وْما‌ ً‌ بُو‌ر‌اً
Faqad Kadhdhabūkum Bimā Taqūlūna Famā Tastaţī`ūna Şarfāan Wa Lā Naşan ۚ Wa Man Yažlim Minkum Nudhiqhu `Adhābāan Kabīrāan 025-019 Dikatakan kepada orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, "Sesungguhnya orang-orang yang kalian sembah telah mendustakan apa yang kalian katakan bahwa mereka telah menyesatkan kalian. Saat ini kalian akan mendapatkan siksa. Kalian tidak mempunyai alasan untuk menolak siksaan itu dari kalian. Dan tidak seorang pun yang dapat menyelamatkan kalian dari siksa itu. Hendaknya para hamba tahu bahwa barangsiapa yang berlaku zalim dengan kekafiran dan kesombongan, seperti yang mereka lakukan, maka sesungguhnya Kami akan mengazabnya dengan siksa yang pedih. فَ‍قَ‍‍دْ‌ كَذَّبُوكُمْ بِمَا‌ تَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ فَمَا‌ تَسْتَ‍‍طِ‍‍يع‍‍ُ‍ونَ صَ‍‍رْفا‌ ً‌ ‌وَلاَ‌ نَ‍‍صْ‍‍ر‌ا‌ ًۚ ‌وَمَ‍‌‍نْ يَ‍‍ظْ‍‍لِمْ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ نُذِ‍قْ‍‍هُ عَذَ‌ابا‌‌ ً‌ كَبِي‍‍ر‌اً
Wa Mā 'Arsalnā Qablaka Mina Al-Mursalīna 'Illā 'Innahum Laya'kulūna Aţ-Ţa`āma Wa Yamshūna Fī Al-'Aswāqi ۗ Wa Ja`alnā Ba`đakum Liba`đin Fitnatan 'Ataşbirūna ۗ Wa Kāna Rabbuka Başīrāan 025-020 Kalaulah orang-orang musyrik itu mencelamu karena kamu memakan makanan dan berjalan di pasar untuk bekerja dan mencari penghasilan, maka itu sebenarnya adalah ketentuan Allah yang berlaku pada rasul-rasul sebelum kamu. Setiap orang yang Kami utus dari mereka selalu memakan makanan dan pulang pergi ke dan dari pasar. Kami jadikan sebagian kalian, wahai manusia, cobaan bagi sebagian yang lain. Para perusak itu selalu berusaha menutupi jalan menuju hidayah dan kebenaran dengan berbagai macam cara. Maka apakah kalian akan bersabar mempertahankan kebenaran kalian, wahai orang-orang Mukmin, dan tetap berpegang teguh pada agama kalian sampai datang pertolongan Allah? Bersabarlah! Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan akan membalas kalian semua sesuai dengan perbuatannya. وَم‍‍ا‌ ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ قَ‍‍بْ‍‍لَكَ مِنَ ‌الْمُرْسَل‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌إِلاَّ‌ ‌إِنَّ‍‍هُمْ لَيَأْكُل‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍‍طَّ‍‍ع‍‍َ‍امَ ‌وَيَمْش‍‍ُ‍ونَ فِي ‌الأَسْو‍َ‍‌اقِ ۗ ‌وَجَعَلْنَا‌ بَعْ‍‍ضَ‍‍كُمْ لِبَعْ‍‍ضٍ‌ فِتْنَةً ‌أَتَ‍‍صْ‍‍بِر‍ُ‍‌ونَ ۗ ‌وَك‍‍َ‍انَ ‌‍رَبُّكَ بَ‍‍صِ‍‍ي‍‍ر‌اً
Wa Qāla Al-Ladhīna Lā Yarjūna Liqā'anā Lawlā 'Unzila `Alaynā Al-Malā'ikatu 'Aw Nará Rabbanā ۗ Laqadi Astakbarū Fī 'Anfusihim Wa `Ataw `Utūwāan Kabīrāan 025-021 Orang-orang yang mengingkari kebangkitan dan tidak memperkirakan balasan perbuatan mereka itu mengatakan, "Mengapa tidak turun malaikat kepada kami untuk mendukungmu atau Tuhan menampakkan dirinya di depan kami untuk memberitahukan bahwa Dia telah mengutusmu?" Sesungguhnya diri mereka telah sombong. Mereka telah melampaui batas dalam kezaliman dan kesombongan mereka. وَ‍قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يَرْج‍‍ُ‍ونَ لِ‍‍قَ‍‍ا‌ءَنَا‌ لَوْلاَ‌ ‌أُ‌ن‍‍زِلَ عَلَيْنَا‌ ‌الْمَلاَئِكَةُ ‌أَ‌وْ‌ نَ‍رَ‌ى‌ ‌‍رَبَّنَا‌ ۗ لَ‍‍قَ‍‍دِ‌ ‌اسْتَكْبَرُ‌و‌ا‌ فِ‍‍ي ‌أَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ‌وَعَتَوْ‌ا‌ عُتُوّ‌ا‌‌ ً‌ كَبِي‍‍ر‌اً
Yawma Yarawna Al-Malā'ikata Lā Bushrá Yawma'idhin Lilmujrimīna Wa Yaqūlūna Ĥijan Maĥjūan 025-022 Pada hari kiamat, mereka akan melihat malaikat seperti yang mereka inginkan. Peristiwa itu justru membuat mereka lari dan bukan menjadi berita gembira. Mereka memohon perlindungan Allah dari para malaikat seperti halnya mereka memohon perlindungan dari segala yang mengejutkan mereka di dunia. يَ‍‍وْمَ يَ‍رَ‌وْنَ ‌الْمَلاَئِكَةَ لاَ‌ بُشْ‍رَ‌ى‌ يَوْمَئِذ‌ٍ‌ لِلْمُ‍‍جْ‍‍رِم‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌وَيَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ حِ‍‍جْ‍‍ر‌ا‌ ً‌ مَحْجُو‌ر‌اً
Wa Qadimnā 'Ilá Mā `Amilū Min `Amalin Faja`alnāhu Habā'an Manthūan 025-023 Pada hari kiamat akan Kami beberkan perbuatan mereka yang berbentuk kebaikan dan kebaktian di dunia. Kemudian Kami hapuskan semua itu dan mereka tidak Kami beri pahala. Sebabnya adalah karena mereka tidak beriman. Padahal keimanan itulah yang membuat suatu amal perbuatan dapat diterima. وَ‍قَ‍‍دِمْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ مَا‌ عَمِلُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ عَمَل‌‍ٍ‌ فَجَعَلْن‍‍َ‍اهُ هَب‍‍َ‍ا‌ء‌ ً‌ مَ‍‌‍نْ‍‍ثُو‌ر‌اً
'Aşĥābu Al-Jannati Yawma'idhin Khayrun Mustaqaran Wa 'Aĥsanu Maqīlāan 025-024 Para penghuni surga, di hari kiamat, mendapatkan tempat tinggal dan tempat beristirahat yang terbaik. Sebab tempat itu adalah surga yang disediakan untuk orang-orang Mukmin, bukan neraka yang disiapkan untuk orang-orang kafir. أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابُ ‌الْجَ‍‍نَّ‍‍ةِ يَوْمَئِذٍ‌ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ مُسْتَ‍‍قَ‍‍رّ‌ا‌ ً‌ ‌وَ‌أَحْسَنُ مَ‍‍قِ‍‍يلاً
Wa Yawma Tashaqqaqu As-Samā'u Bil-Ghamāmi Wa Nuzzila Al-Malā'ikatu Tanzīlāan 025-025 Ingatlah, wahai Nabi, hari ketika langit pecah dan terbuka. Kemudian dari celah-celahnya keluar kabut putih dan secara pasti malaikat turun. وَيَ‍‍وْمَ تَشَ‍‍قَّ‍‍قُ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءُ‌ بِ‍الْ‍‍غَ‍‍م‍‍َ‍امِ ‌وَنُزِّلَ ‌الْمَلاَئِكَةُ تَ‍‌‍ن‍‍زِيلاً
Al-Mulku Yawma'idhin Al-Ĥaqqu Lilrraĥmani ۚ Wa Kāna Yawmāan `Alá Al-Kāfirīna `Asīrāan 025-026 Pada hari itu kepemilikan dan pengakuan manusia menjadi terputus. Kepemilikan saat itu hanya berada di tangan Allah. Hari itu menjadi hari yang sangat sulit bagi orang-orang kafir. الْمُلْكُ يَوْمَئِذ‌‌ٍ‌الْحَ‍‍قُّ لِ‍‍ل‍رَّحْمَنِ ۚ ‌وَك‍‍َ‍انَ يَوْماً‌ عَلَى‌ ‌الْكَافِ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍نَ عَسِي‍‍ر‌اً
Wa Yawma Ya`ađđu Až-Žālimu `Alá Yadayhi Yaqūlu Yā Laytanī Attakhadhtu Ma`a Ar-Rasūli Sabīlāan 025-027 Pada hari kiamat, orang yang menzalimi dirinya dengan kekafiran dan melanggar para rasul menggigit kedua tangannya dengan penuh penyesalan. Dengan berangan-angan mereka berkata, "Aduhai kiranya dulu aku mengikuti para rasul sehingga aku menelusuri jalan menuju surga dan menjauhi jalan menuju neraka." وَيَ‍‍وْمَ يَعَ‍‍ضُّ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمُ عَلَى‌ يَدَيْ‍‍هِ يَ‍‍قُ‍‍ولُ يَالَيْتَنِي ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذْتُ مَعَ ‌ال‍رَّس‍‍ُ‍ولِ سَبِيلاً
Yā Waylatī Laytanī Lam 'Attakhidh Fulānāan Khalīlāan 025-028 Dengan nada menyesal karena mengikuti orang-orang yang menyesatkan, mereka berkata, "Aduhai kiranya aku tidak menjadikan Polan sebagai teman yang Engkau jadikan pemimpinku. يَا‌وَيْلَتِي لَيْتَنِي لَمْ ‌أَتَّ‍‍خِ‍‍ذْ‌ فُلاَناً‌ خَ‍‍لِيلاً
Laqad 'Ađallanī `Ani Adh-Dhikri Ba`da 'Idh Jā'anī ۗ Wa Kāna Ash-Shayţānu Lil'insāni Khadhūlāan 025-029 Sesungguhnya si Polan itu telah menjauhkan kami dari mengingat Allah dan al-Qur'ân, padahal hal itu sangat mudah bagi kami." Demikianlah setan menaklukkan manusia dan menjerumuskannya ke jurang kehancuran. لَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‍ضَ‍‍لَّنِي عَنِ ‌ال‍‍ذِّكْ‍‍ر‍ِ‍‌ بَعْدَ‌ ‌إِ‌ذْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَنِي ۗ ‌وَك‍‍َ‍انَ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ لِلإِ‌ن‍‍س‍‍َ‍انِ خَ‍‍ذُ‌ولاً
Wa Qāla Ar-Rasūlu Yā Rabbi 'Inna Qawmī Attakhadhū Hādhā Al-Qur'āna Mahjūan 025-030 Rasulullah mengadukan kesombongan kaumnya yang dia rasakan kepada Allah dengan mengatakan, "Sesungguhnya mereka telah meninggalkan al-Qur'ân dan mencampakkannya. Mereka juga makin menjadi dengan ketaksudian, kesombongan dan permusuhan yang ada pada mereka." وَ‍قَ‍‍الَ ‌ال‍رَّس‍‍ُ‍ولُ يَا‌‍رَبِّ ‌إِنَّ قَ‍‍وْمِي ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذُ‌و‌ا‌ هَذَ‌ا‌ ‌الْ‍‍قُ‍‍رْ‌آنَ مَهْجُو‌ر‌اً
Wa Kadhalika Ja`alnā Likulli Nabīyin `Adūwāan Mina Al-Mujrimīna ۗ Wa Kafá Birabbika Hādīāan Wa Naşīrāan 025-031 Seperti halnya kami menjadikan kaummu, hai Muhammad, memusuhi dan mendustakanmu, Kami menjadikan untuk setiap nabi seorang musuh dari para pelaku kejahatan yang memusuhi dan menentang seruannya. Allah akan menolongmu dan menunjuki untuk menaklukkan mereka. Cukuplah Allah sebagai pemberi petunjuk dan penolong. وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا‌ لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُ‌وّ‌ا‌ ً‌ مِنَ ‌الْمُ‍‍جْ‍‍رِم‍‍ِ‍ي‍‍نَ ۗ ‌وَكَفَى‌ بِ‍رَبِّكَ هَا‌د‍ِ‍ي‍‍ا‌ ً‌ ‌وَنَ‍‍صِ‍‍ي‍‍ر‌اً
Wa Qāla Al-Ladhīna Kafarū Lawlā Nuzzila `Alayhi Al-Qur'ānu Jumlatan Wāĥidatan ۚ Kadhālika Linuthabbita Bihi Fu'uādaka ۖ Wa Rattalnāhu Tartīlāan 025-032 Dengan maksud menghujat al-Qur'ân, orang-orang kafir berkata, " Kenapa al-Qur'ân tidak diturunkan sekaligus?" Sesungguhnya Kami menurunkan al-Qur'ân demikian, secara berangsur-angsur, agar hatimu menjadi teguh karena dapat menghafalnya. Kami membacakan al-Qur'ân melalui Jibril sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan. وَ‍قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ لَوْلاَ‌ نُزِّلَ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌الْ‍‍قُ‍‍رْ‌آنُ جُمْلَة ً‌ ‌وَ‌احِدَة‌ ًۚ كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِ‍‍هِ فُؤ‍َ‍‌ا‌دَكَ ۖ ‌وَ‌‍رَتَّلْن‍‍َ‍اهُ تَرْتِيلاً
Wa Lā Ya'tūnaka Bimathalin 'Illā Ji'nāka Bil-Ĥaqqi Wa 'Aĥsana Tafsīrāan 025-033 Setiap kali mereka mendatangkan kepadamu sanggahan-sanggahan yang tidak beralasan, Kami pasti mendatangkan kepadamu kebenaran yang kami jelaskan dengan sebaik-baiknya. وَلاَ‌ يَأْتُونَكَ بِمَثَل‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ جِئْن‍‍َ‍اكَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَ‌أَحْسَنَ تَفْسِي‍‍ر‌اً
Al-Ladhīna Yuĥsharūna `Alá Wujūhihim 'Ilá Jahannama 'Ūlā'ika Sharrun Makānāan Wa 'Ađallu Sabīlāan 025-034 Orang-orang yang mengingkari risalahmu akan diseret ke neraka dengan muka-muka yang menampakkan keterhinaan. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan tempat paling jelek dan orang-orang yang paling sesat jalannya. الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يُحْشَر‍ُ‍‌ونَ عَلَى‌ ‌وُجُوهِهِمْ ‌إِلَى‌ جَهَ‍‍نَّ‍‍مَ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ شَرّ‌ٌ‌ مَكَانا‌ ً‌ ‌وَ‌أَ‍ضَ‍‍لُّ سَبِيلاً
Wa Laqad 'Ātaynā Mūsá Al-Kitāba Wa Ja`alnā Ma`ahu~ 'Akhāhu Hārūna Wazīrāan 025-035 Nabi Muhammad saw. dihibur dengan peristiwa-peristiwa yang pernah dialami para rasul terdahulu. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Tawrât kepada Mûsâ. Kami tugasi ia untuk menyampaikan risalah Kami. Dan Kami perkuat ia dengan menjadikan Hârûn, saudaranya, sebagai pembantu yang akan menolongnya. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌آتَيْنَا‌ مُوسَى‌ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ ‌وَجَعَلْنَا‌ مَعَهُ~ُ ‌أَ‍خَ‍‍اهُ هَا‌ر‍ُ‍‌ونَ ‌وَ‌زِي‍‍ر‌اً
Faqulnā Adh/habā 'Ilá Al-Qawmi Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Fadammarnāhum Tadrāan 025-036 Kemudian Kami berkata, "Pergilah kamu dan saudaramu kepada Fir'aun dan kaumnya." Kami perkuat juga ia dengan mukjizat yang menunjukkan kebenaran. Tetapi mereka tidak percaya pada itu semua dan justru mendustakan Mûsâ. Sebagai akibatnya, Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya. فَ‍قُ‍‍لْنَا‌ ‌ا‌ذْهَبَ‍‍ا‌ ‌إِلَى‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ فَدَمَّ‍‍رْنَاهُمْ تَ‍‍دْمِي‍‍ر‌اً
Wa Qawma Nūĥin Lammā Kadhdhabū Ar-Rusula 'Aghraqnāhum Wa Ja`alnāhum Lilnnāsi 'Āyatan ۖ Wa 'A`tadnā Lilžžālimīna `Adhābāan 'Alīmāan 025-037 Demikian pula yang Kami lakukan sebelum Mûsâ terhadap kaum Nûh yang mendustakan rasulnya. Barangsiapa mendustakan seorang rasul, maka sebenarnya dia telah mendustakan semua para rasul. Sesungguhnya Kami telah menenggelamkan mereka dengan badai topan yang dapat dijadikan pelajaran oleh semua manusia. Kami telah menjadikan untuk mereka dan setiap orang musyrik siksa yang pedih di akhirat. وَ‍قَ‍‍وْمَ ن‍‍ُ‍وح‍ٍ‌ لَ‍‍مَّ‍‍ا‌ كَذَّبُو‌ا‌ال‍‍رُّسُلَ ‌أَ‍‍غْ‍رَ‍قْ‍‍نَاهُمْ ‌وَجَعَلْنَاهُمْ لِل‍‍نّ‍‍َ‍اسِ ‌آيَة ًۖ ‌وَ‌أَعْتَ‍‍دْنَا‌ لِل‍‍ظَّ‍‍الِم‍‍ِ‍ي‍‍نَ عَذَ‌اباً‌ ‌أَلِيماً
Wa `Ādāan Wa Thamūda Wa 'Aşĥāba Ar-Rassi Wa Qurūnāan Bayna Dhālika Kathīrāan 025-038 Demikian pula Kami telah menghancurkan 'Ad, Tsamûd dan penduduk al-Rass(1) tatkala mereka mendustakan rasul-rasul mereka. Kami juga telah menghancurkan banyak kaum yang hidup di antara masa kaum Nûh dan 'Ad. Mereka mendapat balasan sebagaimana orang-orang yang zalim. (1) Al-Rass, seperti disebutkan dalam Al-Mufradât karya al-Râghib al-Ashfahânî, berarti 'lembah'. Al-Ashfahânî berdalil dengan sepnggal bait syair: wa hunna al-wâdî al-rass ka al-yad li al-fam. Penduduk al-Rass yang disebutkan pada ayat di atas adalah kaum yang selalu menyembah patung. Kemudian Allah mengutus kepada mereka Nabi Syu'aib a. s. Di dalam al-Qur'ân, kaum Syu'aib terkadang disebut sebagai penduduk Aykah, yang berarti tempat yang dipenuhi pepohonan yang rindang. Terkadang disebut juga dengan penduduk al-Rass, yaitu sebuah lembah yang banyak mengandung kebaikan. Hal itu menunjukkan banyaknya nikmat Allah yang diberikan kepada mereka. Tapi mereka mengingkarinya dan menyembah patung. وَعَا‌د‌ا‌ ً‌ ‌وَثَم‍‍ُ‍و‌دَ‌ ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابَ ‌ال‍رَّسِّ ‌وَ‍قُ‍‍رُ‌ونا‌ ً‌ بَ‍‍يْ‍‍نَ ‌ذَلِكَ كَثِي‍‍ر‌اً
Wa Kullāan Đarabnā Lahu Al-'Amthāla ۖ Wa Kullāan Tabbarnā Tatbīrāan 025-039 Sesungguhnya Kami telah memperingatkan semua kaum tersebut. Kami telah sebutkan kepada mereka beberapa nasihat dan tamsil ibarat yang bermanfaat. Tetapi mereka tidak memetik pelajaran dari situ. Maka Kami timpakan mereka semua dengan azab, dan Kami hancurkan negeri mereka dengan sehancur- hancurnya. وَكُلاّ‌‌ ًضَ‍رَبْ‍‍نَا‌ لَهُ ‌الأَمْث‍‍َ‍الَ ۖ ‌وَكُلاّ‌‌ ً‌ تَبَّرْنَا‌ تَتْبِي‍‍ر‌اً
Wa Laqad 'Ataw `Alá Al-Qaryati Allatī 'Umţirat Maţara As-Saw'i ۚ 'Afalam Yakūnū Yarawnahā ۚ Bal Kānū Lā Yarjūna Nushūan 025-040 Dalam perjalanan mereka ke Syam, orang-orang Quraisy selalu melewati negeri kaum Lûth yang dihujani dengan hujan yang paling jelek karena membawa bebatuan dari tanah yang terbakar. Apakah mereka tidak memperhatikan negeri itu dan mengambil pelajaran dari musibah yang dialami penduduknya? Mereka tentu telah melihat semua itu, tetapi bukan untuk mengambil pelajaran. Sebab, mereka tidak percaya kepada hari kiamat dan kebangkitan. Mereka pun tidak memperkirakan hari di saat mereka akan dibangkitkan untuk dimintakan pertanggungjawaban. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَتَوْ‌ا‌ عَلَى‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍رْيَةِ ‌الَّتِ‍‍ي ‌أُمْ‍‍طِ‍رَتْ مَ‍‍طَ‍رَ‌ال‍‍سَّ‍‍وْ‌ءِ‌ ۚ ‌أَفَلَمْ يَكُونُو‌ا‌ يَ‍رَ‌وْنَهَا‌ ۚ بَلْ كَانُو‌ا‌ لاَ‌ يَرْج‍‍ُ‍ونَ نُشُو‌ر‌اً
Wa 'Idhā R'awka 'In Yattakhidhūnaka 'Illā Huzūan 'Ahadhā Al-Ladhī Ba`atha Allāhu Rasūlāan 025-041 Jika mereka melihat kamu, mereka menjadikanmu sebagai bahan ejekan dan cacian. Sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, "Inikah orang yang diutus oleh Allah kepada kami sebagai rasul yang harus kami ikuti? وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌ر‌أَ‌وْكَ ‌إِ‌نْ يَتَّ‍‍خِ‍‍ذُ‌ونَكَ ‌إِلاَّ‌ هُز‍ُ‍‌و‌اً‌ ‌أَهَذَ‌ا‌ ‌الَّذِي بَعَثَ ‌اللَّ‍‍هُ ‌‍رَسُولاً
'In Kāda Layuđillunā `An 'Ālihatinā Lawlā 'An Şabarnā `Alayhā ۚ Wa Sawfa Ya`lamūna Ĥīna Yarawna Al-`Adhāba Man 'Ađallu Sabīlāan 025-042 Sesungguhnya lelaki itu telah diberikan retorika yang baik dan argumentasi yang kuat sehingga dapat menarik perhatian para pendengar. Dia telah merusak akidah kita sampai-sampai hampir menjauhkan kita dari sembahan-sembahan kita dan mengalihkan kita kepada Tuhannya. Akan tetapi kita tetap teguh pada tuhan-tuhan dan agama kita." Kelak akan Kami jelaskan perkara yang sebenarnya ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat. Saat itu mereka akan tahu siapa yang paling sesat. إِ‌نْ ك‍‍َ‍ا‌دَ‌ لَيُ‍‍ضِ‍‍لُّنَا‌ عَ‍‌‍نْ ‌آلِهَتِنَا‌ لَوْلاَ‌ ‌أَ‌نْ صَ‍‍بَرْنَا‌ عَلَيْهَا‌ ۚ ‌وَسَ‍‍وْفَ يَعْلَم‍‍ُ‍ونَ ح‍‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍رَ‌وْنَ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابَ مَ‍‌‍نْ ‌أَ‍ضَ‍‍لُّ سَبِيلاً
'Ara'ayta Mani Attakhadha 'Ilahahu Hawāhu 'Afa'anta Takūnu `Alayhi Wa Kīlāan 025-043 Apakah kamu melihat, wahai Rasul, kesesatan orang yang mengikuti hawa nafsunya sehingga dia menyembah bebatuan yang tidak dapat mendatangkan bahaya dan manfaat? Akan tetapi kamu diutus hanya sebagai pemberi peringatan dan kabar gembira, bukan untuk memaksa mereka untuk beriman dan mendapat hidayah. أَ‌‍رَ‌أَيْ‍‍تَ مَنِ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذَ‌ ‌إِلَهَ‍‍هُ هَو‍َ‍‌اهُ ‌أَفَأَ‌نْ‍‍تَ تَك‍‍ُ‍ونُ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌وَكِيلاً
'Am Taĥsabu 'Anna 'Aktharahum Yasma`ūna 'Aw Ya`qilūna ۚ 'In Hum 'Illā Kāl'an`ām ۖ Bal Hum 'Ađallu Sabīlāan 025-044 Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka telah mendengar dengan seksama dan menggunakan akal mereka untuk mendapatkan petunjuk? Sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti perintah mimpi- mimpi kosong mereka. Mereka telah menjadi seperti binatang ternak yang tidak memiliki keinginan sama sekali selain makan, minum dan mengejar kesenangan duniawi. Mereka tidak berfikir apa-apa yang ada di balik itu semua. Bahkan posisi mereka lebih jelek dari binatang ternak. Sebab, binatang ternak tunduk mengikuti tuannya yang menggiring kepada kebaikan dan menjauhkannya dari yang mencelakakannya. Sementara mereka mencampakkan diri mereka kepada kehancuran. أَمْ تَحْسَبُ ‌أَنَّ ‌أَكْثَ‍رَهُمْ يَسْمَع‍‍ُ‍ونَ ‌أَ‌وْ‌ يَعْ‍‍قِ‍‍ل‍‍ُ‍ونَ ۚ ‌إِ‌نْ هُمْ ‌إِلاَّ‌ كَالأَنعَام‍ ۖ بَلْ هُمْ ‌أَ‍ضَ‍‍لُّ سَبِيلاً
'Alam Tará 'Ilá Rabbika Kayfa Madda Až-Žilla Wa Law Shā'a Laja`alahu Sākināan Thumma Ja`alnā Ash-Shamsa `Alayhi Dalīlāan 025-045 Kami telah memberikan bukti-bukti keesaan Tuhan yang dapat digunakan oleh orang-orang yang mau menggunakan fikiran. Cobalah perhatikan bayang-bayang. Allah telah membentangkannya pada pagi hari dan menjadikannya tenang. Dengan munculnya matahari, bagian bayang-bayang yang terkena sinar menjadi hilang. Maka dengan demikian matahari menjadi bukti adanya bayang-bayang. Kalau tidak karena matahari, niscaya bayang-bayang itu tidak dapat diketahui. Kalau Allah menghendaki, Dia akan menjadikan bayang-bayang itu menyelimuti manusia, sehingga dengan begitu beberapa keperluan manusia menjadi terlewat(1). (1) Ayat ini menyinggung salah satu bukti kekuasaan dan pemeliharaan Sang Pencipta. Panjang dan pendek yang terjadi pada bayangan menunjukkan adanya proses perputaran bumi--baik pada porosnya maupun mengelilingi matahari--dalam posisi miring. Jika dua proses perputaran itu tidak ada, bayangan akan diam, karena matahari hanya menyinari salah satu paroan bumi saja, sedangkan paroan yang lain akan gelap dan malam sepanjang tahun. Akibatnya, keseimbangan suhu udara menjadi rusak dan kehidupan menjadi tidak mungkin. Selanjutnya, hal itu juga bisa terjadi apabila tempo gerak bumi pada porosnya (rotasi) berbanding lurus dengan tempo gerak bumi mengelilingi matahari (revolusi). Dengan demikian, satu hari sama dengan satu tahun. Tidak ada yang dapat melakukan hal seperti itu kecuali Allah, di samping bayangan itu sendiri adalah salah satu karunia Allah. Seandainya Allah menjadikan semua benda menjadi bening atau tembus pandang, maka bayangan tidak akan ada dan kehidupan menjadi tidak mungkin. أَلَمْ تَ‍رَ‌ى‌ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّكَ كَ‍‍يْ‍‍فَ مَدَّ‌ ‌ال‍‍ظِّ‍‍لَّ ‌وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ لَجَعَلَ‍‍هُ سَاكِنا‌‌ ً‌ ثُ‍‍مَّ جَعَلْنَا‌ ‌ال‍‍شَّمْسَ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌دَلِيلاً
Thumma Qabađnāhu 'Ilaynā Qabđāan Yasīrāan 025-046 Kami menghilangkan bayang-bayang itu dengan matahari secara berangsur-angsur, tidak sekaligus. Dengan begitu, banyak sekali manfaat yang dirasakan manusia. ثُ‍‍مَّ قَ‍‍بَ‍‍ضْ‍‍ن‍‍َ‍اهُ ‌إِلَيْنَا‌ قَ‍‍بْ‍‍‍‍ض‍‍ا‌ ً‌ يَسِي‍‍ر‌اً
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`ala Lakumu Al-Layla Libāsāan Wa An-Nawma Subātāan Wa Ja`ala An-Nahāra Nushūan 025-047 Di antara bukti-bukti keesaan Tuhan, Dia menjadikan malam dengan kegelapannya sebagai penutup. Semua makhluk larut dalam kegelapan yang menyelimutinya, seperti baju yang menyelimuti pemakainya. Dia membuat manusia bisa tidur untuk beristirahat memulihkan tenaga setelah kelelahan. Dengan datangnya siang, Dia membuat manusia bangun dan berusaha mencari penghidupan dan rezeki. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لَ لِبَاسا‌ ً‌ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍وْمَ سُبَاتا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ ‌ال‍‍نَّ‍‍ه‍‍َ‍ا‌‍رَ‌ نُشُو‌ر‌اً
Wa Huwa Al-Ladhī 'Arsala Ar-Riyāĥa Bushan Bayna Yaday Raĥmatihi ۚ Wa 'Anzalnā Mina As-Samā'i Mā'an Ţahūan 025-048 Allahlah yang menundukkan angin untuk menggiring awan. Angin tersebut juga sebagai pertanda berita gembira datangnya hujan yang merupakan rahmat Allah untuk manusia. Sesungguhnya Kami turunkan dari langit air yang suci dan menyucikan, serta dapat menghilangkan najis dan kotoran(1). (1) Pada ayat ini Allah memberitahukan bahwa Dia memberikan nikmat kepada manusia berupa turunnya air yang suci dari langit untuk mereka. Ayat ini menunjukkan bahwa air hujan, ketika pertama kali terbentuk, sangat bersih. Meskipun ketika turun air tersebut membawa benda-benda dan atom-atom yang ada di udara, air itu masih tetap sangat suci. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي ‌أَ‌رْسَلَ ‌ال‍‍رِّي‍‍َ‍احَ بُشْر‌ا‌ ً‌ بَ‍‍يْ‍‍نَ يَدَيْ ‌‍رَحْمَتِ‍‍هِ ۚ ‌وَ‌أَ‌ن‍‍زَلْنَا‌ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ م‍‍َ‍ا‌ء‌‌ ًطَ‍‍هُو‌ر‌اً
Linuĥyiya Bihi Baldatan Maytāan Wa Nusqiyahu Mimmā Khalaqnā 'An`āmāan Wa 'Anāsīya Kathīrāan 025-049 Kami menurunkan hujan untuk menumbuhkan tanaman. Dengan hujan itu, tanah yang tadinya kering dan mati menjadi hidup. Air itu juga dapat dimanfaatkan untuk memberi minum makhluk ciptaan yang berupa binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. لِنُحْيِيَ بِ‍‍هِ بَلْدَة ً‌ مَيْتا‌ ً‌ ‌وَنُسْ‍‍قِ‍‍يَ‍‍هُ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ خَ‍‍لَ‍‍قْ‍‍نَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍عَاما‌ ً‌ ‌وَ‌أَنَاسِيَّ كَثِي‍‍ر‌اً
Wa Laqad Şarrafnāhu Baynahum Liyadhdhakkarū Fa'abá 'Aktharu An-Nāsi 'Illā Kufūan 025-050 Sesungguhnya al-Qur'ân ini telah Kami buat ayat-ayatnya jelas dan berulang-ulang. Yang demikian itu agar manusia selalu ingat Tuhan mereka, dapat mengambil pelajaran dan melaksanakan segala konsekuensinya. Akan tetapi kebanyakan manusia enggan dan hanya menginginkan kekafiran. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ صَ‍رَّفْن‍‍َ‍اهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُ‌و‌ا‌ فَأَبَ‍‍ى‌ ‌أَكْثَرُ‌ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسِ ‌إِلاَّ‌ كُفُو‌ر‌اً
Wa Law Shi'nā Laba`athnā Fī Kulli Qaryatin Nadhīrāan 025-051 Kalau Kami menghendaki, niscaya akan Kami kirim ke setiap negeri seorang pemberi peringatan. Maka bersungguh-sungguhlah dalam berdakwah. Jangan pedulikan omongan orang-orang kafir. Dan tinggalkan apa yang mereka datangkan. وَلَوْ‌ شِئْنَا‌ لَبَعَثْنَا‌ فِي كُلِّ قَ‍‍رْيَةٍ‌ نَذِي‍‍ر‌اً
Falā Tuţi`i Al-Kāfirīna Wa Jāhid/hum Bihi Jihādāan Kabīrāan 025-052 Teruskanlah dakwahmu kepada kebenaran dan dalam menyampaikan risalah Tuhanmu. Apabila mereka menentang misi dakwahmu dan menyakiti orang-orang Mukmin, maka perangilah mereka. Berjuanglah untuk itu dengan sekuat tenaga. فَلاَ‌ تُ‍‍طِ‍‍عِ ‌الْكَافِ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍نَ ‌وَجَاهِ‍‍دْهُمْ بِ‍‍هِ جِهَا‌د‌ا‌‌ ً‌ كَبِي‍‍ر‌اً
Wa Huwa Al-Ladhī Maraja Al-Baĥrayni Hādhā `Adhbun Furātun Wa Hadhā Milĥun 'Ujājun Wa Ja`ala Baynahumā Barzakhāan Wa Ĥijan Maĥjūan 025-053 Allahlah yang mengalirkan air dua lautan, laut tawar dan laut asin. Masing-masing aliran saling berdampingan satu dengan lainnya. Meskipun dimikian, kedua air itu tidak tercampur. Semua itu diciptakan sebagai nikmat dan rahmat untuk manusia(1). (1) Ayat ini menunjukkan sebuah nikmat Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu berupa tidak bercampurnya air asin yang merembes atau mengalir dari lautan ke batu-batuan di dekat pantai dengan air tawar yang merembes atau mengalir ke laut dari daratan. Keduanya hanya sekadar bertemu. Air tawar itu tergenang di atas air asin seakan-akan di antara keduanya ada pemisah yang menghalangi bertemunya satu dengan yang lainnya. "Hijran Mahjûran" diartikan 'pembatas yang tersembunyi yang tidak dapat kita lihat'. Bukan hanya itu, bahkan di situ juga terdapat hukum yang bersifat konstan yang mengatur hubungan tersebut untuk kepentingan manusia yang tinggal di sekitar tempat itu dan sangat tergantung kepada air tawar. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي مَ‍رَجَ ‌الْبَحْ‍رَيْ‍‍نِ هَذَ‌ا‌ عَذْب‌‍ٌ‌ فُ‍رَ‍‌اتٌ‌ ‌وَهَذَ‌ا‌ مِلْحٌ ‌أُج‍‍َ‍اجٌ‌ ‌وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا‌ بَرْ‌زَ‍خ‍‍ا‌ ً‌ ‌وَحِ‍‍جْ‍‍ر‌ا‌ ً‌ مَحْجُو‌ر‌اً
Wa Huwa Al-Ladhī Khalaqa Mina Al-Mā'i Bashaan Faja`alahu Nasabāan Wa Şihan ۗ Wa Kāna Rabbuka Qadīrāan 025-054 Allahlah yang telah menciptakan mereka dari setetes air. Kemudian Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan yang mempunyai hubungan kekerabatan melalui keturunan atau perkawinan. Allah Mahakuasa atas setiap yang dikehendaki-Nya. Sebab melalui setetes air, Dia mampu menjadikan dua jenis manusia yang berbeda. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ مِنَ ‌الْم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ بَشَر‌ا‌‌ ً‌ فَجَعَلَ‍‍هُ نَسَبا‌ ً‌ ‌وَ‍صِ‍‍هْر‌ا‌ ًۗ ‌وَك‍‍َ‍انَ ‌‍رَبُّكَ قَ‍‍دِي‍‍ر‌اً
Wa Ya`budūna Min Dūni Allāhi Mā Lā Yanfa`uhum Wa Lā Yađurruhum ۗ Wa Kāna Al-Kāfiru `Alá Rabbihi Žahīrāan 025-055 Setelah datangnya bukti-bukti yang menunjukkan bahwa hanya Allahlah yang pantas disembah, tidak selain-Nya, sebagian manusia masih ada yang menyembah berhala-berhala yang tidak dapat mendatangkan manfaat dan bahaya. Dengan keyakinannya itu, mereka berarti telah menolong setan. Padahal setan itu bermaksud menyesatkan mereka. Mereka menolak kebenaran yang diserukan oleh Allah. وَيَعْبُد‍ُ‍‌ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ مَا‌ لاَ‌ يَ‍‌‍ن‍‍فَعُهُمْ ‌وَلاَ‌ يَ‍‍ضُ‍‍رُّهُمْ ۗ ‌وَك‍‍َ‍انَ ‌الْكَافِ‍‍ر‍ُ‍‌ عَلَى‌ ‌‍رَبِّ‍‍هِ ظَ‍‍هِي‍‍ر‌اً
Wa Mā 'Arsalnāka 'Illā Mubashshirāan Wa Nadhīrāan 025-056 Wahai Muhammad, kewajibanmu hanyalah menyampaikan risalah, memberi kabar gembira berupa surga kepada orang-orang Mukmin dan memberitahukan berita duka untuk orang-orang kafir. Setelah kamu laksanakan itu semua, tidak ada lagi yang dituntut darimu. وَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌رْسَلْن‍‍َ‍اكَ ‌إِلاَّ‌ مُبَشِّ‍‍ر‌ا‌ ً‌ ‌وَنَذِي‍‍ر‌اً
Qul Mā 'As'alukum `Alayhi Min 'Ajrin 'Illā Man Shā'a 'An Yattakhidha 'Ilá Rabbihi Sabīlāan 025-057 Katakan kepada mereka, "Aku tidak mengharap imbalan dan balasan dari seruanku kepada kalian untuk memeluk Islam. Aku hanya ingin salah seorang dari kalian ada yang mendapat petunjuk, menempuh jalan kebenaran dan kembali kepada Tuhannya." قُ‍‍لْ مَ‍‍ا‌ ‌أَسْأَلُكُمْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ مِ‍‌‍نْ ‌أَجْ‍‍ر‌‌ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ مَ‍‌‍نْ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌أَ‌نْ يَتَّ‍‍خِ‍‍ذَ‌ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّ‍‍هِ سَبِيلاً
Wa Tawakkal `Alá Al-Ĥayyi Al-Ladhī Lā Yamūtu Wa Sabbiĥ Biĥamdihi ۚ Wa Kafá Bihi Bidhunūbi `Ibādihi Khabīrāan 025-058 Bertakwalah dalam segala urusan kalian kepada Allah, Zat yang Mahahidup yang tidak akan mati. Sucikan dan agungkanlah Dia dengan memuji segala nikmat-Nya. Biarkanlah orang yang keluar dari jalan kebenaran. Allah Maha Mengetahui ihwal mereka dan akan membalas dosa-dosa mereka. وَتَوَكَّلْ عَلَى‌ ‌الْحَيِّ ‌الَّذِي لاَ‌ يَم‍‍ُ‍وتُ ‌وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ ‌وَكَفَى‌ بِ‍‍هِ بِذُن‍‍ُ‍وبِ عِبَا‌دِهِ خَ‍‍بِي‍‍ر‌اً
Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa Mā Baynahumā Fī Sittati 'Ayyāmin Thumma Astawá `Alá Al-`Arshi ۚ Ar-Raĥmānu Fās'al Bihi Khabīrāan 025-059 Allahlah yang menciptakan langit dan bumi beserta apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari. Dia menguasai singgasana kerajaan. Kekuasaan-Nya meliputi segala sesuatu. Dialah Zat yang Maha Pengasih. Apabila kamu ingin tahu sifat-sifat-Nya, maka tanyakanlah kepada siapa yang mengetahui hal itu. Dia pasti akan memberikan jawaban untukmu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana(1). (1) Enam hari yang yang disebutkan di dalam ayat di atas merupakan ungkapan Allah tentang masa. Dialah yang lebih tahu ukuran hari-hari tersebut. Dari sudut pandang ilmu pengetahuan, proses kejadian alam melewati beberapa fase. Adapun Firman Allah yang berbunyi "…al-samâwât wa al-ardl wa mâ baynahumâ…" ('…langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya…') menunjukkan semua benda-benda langit yang terdiri atas bintang, matahari, planet, bulan, debu kosmos, gas dan energi yang kesemuanya membentuk alam raya. Sedangkan Firman Allah "…tsumma istawâ 'alâ al-'arsy…" ('…kemudian Dia menguasai 'arsy…') menetapkan bahwa dilihat dari segi waktu, alam ini mempunyai permulaan, dan bahwa terbentuknya alam ini disertai dengan hukum alam atau sunnatullah yang mengatur semuanya. Dengan adanya suatu sistem alam ini yang rinci dan sempurna serta mencakup segala sesuatu, penguasaan Allah terhadap alam secara global dan rinci menjadi jelas. Mengenai firman-Nya"…fa is'al bihî khabîran" ('…Tanyakanlah kepada yang mengetahui'), mengandung anjuran akan pentingnya meneliti dan menggali gejala-gejala alam dan sistem yang ada di dalamnya untuk mengetahui rahasia-rahasia kekuasaan Allah dalam penciptaan alam. الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ ‌وَمَا‌ بَيْنَهُمَا‌ فِي سِتَّةِ ‌أَيّ‍‍َ‍ام‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ ‌اسْتَوَ‌ى‌ عَلَى‌ ‌الْعَرْشِ ۚ ‌ال‍رَّحْمَنُ فَاسْأَلْ بِ‍‍هِ خَ‍‍بِي‍‍ر‌اً
Wa 'Idhā Qīla Lahum Asjudū Lilrraĥmani Qālū Wa Mā Ar-Raĥmānu 'Anasjudu Limā Ta'murunā Wa Zādahum Nufūan 025-060 Apabila dikatakan kepada orang-orang kafir, "Tunduklah kepada Zat yang Maha Pengasih," maka jawaban mereka adalah berupa keingkaran dan sikap masa bodoh terhadap Zat yang Maha Pengasih itu. Mereka berkata, "Siapa Dzat yang Maha Pengasih itu? Kami tidak mengenal-Nya sehingga tidak perlu tunduk kepada-Nya. Lagi pula, haruskah kami tunduk karena sekadar mengikuti perintahmu?" Demikianlah, mereka semakin jauh dan lari dari keimanan. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ قِ‍‍ي‍‍لَ لَهُمْ ‌اسْجُدُ‌و‌ا‌ لِ‍‍ل‍رَّحْمَنِ قَ‍‍الُو‌ا‌ ‌وَمَا‌ ‌ال‍رَّحْمَنُ ‌أَنَسْجُدُ‌ لِمَا‌ تَأْمُرُنَا‌ ‌وَ‌زَ‌ا‌دَهُمْ نُفُو‌ر‌اً
Tabāraka Al-Ladhī Ja`ala Fī As-Samā'i Burūjāan Wa Ja`ala Fīhā Sirājāan Wa Qamaan Munīrāan 025-061 Mahasuci Allah dan Mahabanyak karunia-Nya. Dia menciptakan planet-planet di langit dan menciptakan garis orbit tempatnya beredar. Di antara planet-planet itu, Dia menjadikan matahari dan bulan yang bercahaya(1). (1) Ayat ini mengandung beberapa penafsiran ilmiah terhadap sistem alam raya yang diciptakan oleh Allah. Kita lihat bintang-bintang di langit berbentuk gugusan yang tidak berubah-ubah sepanjang masa. "Al-Bur3j" yang dimaksud dalam ayat di atas adalah gugusan bintang (rasi) yang dilalui matahari ketika secara lahir berputar mengelilingi bumi. Gugusan bintang tersebut seakan-akan menjadi tempat berputarnya matahari sepanjang tahun. Setiap tiga bulan terjadi satu musim yang dimulai dengan musim semi. Rasi-rasi tersebut adalah sebagai berikut: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius dan Pisces. Matahari adalah salah satu bintang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Seperti halnya bintang-bintang lain, matahari bersinar dengan sendirinya karena interaksi atom yang ada di dalamnya. Sinar matahari yang timbul dari energi tersebut jatuh ke planet-planet, bumi, bulan dan benda-benda langit lainnya yang tidak dapat bersinar. Karena bersifat menyinari, maka matahari disebut sirâj yang berarti 'lampu yang terang benderang'. Adapun bulan disebut munîr, yang berarti 'bercahaya', karena cahayanya timbul akibat adanya sinar matahari yang jatuh di permukaannya. تَبَا‌‍رَكَ ‌الَّذِي جَعَلَ فِي ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ بُرُ‌وجا‌ ً‌ ‌وَجَعَلَ فِيهَا‌ سِ‍رَ‌اجا‌ ً‌ ‌وَ‍قَ‍‍مَر‌ا‌ ً‌ مُنِي‍‍ر‌اً
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`ala Al-Layla Wa An-Nahāra Khilfatan Liman 'Arāda 'An Yadhdhakkara 'Aw 'Arāda Shukūan 025-062 Allahlah yang menjadikan malam dan siang secara silih berganti, yang satu datang menggantikan yang lain. Kami atur semua ini agar siapa saja dapat mengambil pelajaran dari aturan semacam ini, sehingga dapat mengetahui kebijaksanaan dan kekuasaan Allah. Atau agar ia dapat menyukuri nikmat yang agung ini. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي جَعَلَ ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لَ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍ه‍‍َ‍ا‌‍رَخِ‍‍لْفَة ً‌ لِمَ‍‌‍نْ ‌أَ‌رَ‍‌ا‌دَ‌ ‌أَ‌نْ يَذَّكَّ‍رَ‌ ‌أَ‌وْ‌ ‌أَ‌رَ‍‌ا‌دَ‌ شُكُو‌ر‌اً
Wa `Ibādu Ar-Raĥmāni Al-Ladhīna Yamshūna `Alá Al-'Arđi Hawnāan Wa 'Idhā Khāţabahumu Al-Jāhilūna Qālū Salāmāan 025-063 Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, bersikap rendah hati di dunia ini. Apabila berjalan di muka bumi, mereka selalu berjalan dengan tenang. Demikian pula dalam segala amal perbuatan. Jika mereka dicaci oleh orang-orang musyrik yang jahil, mereka membiarkannya dan mengatakan kepada mereka, "Kami tidak ada urusan dengan kalian, bahkan kami berdoa untuk keselamatan kalian." وَعِب‍‍َ‍ا‌دُ‌ ‌ال‍رَّحْمَنِ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَمْش‍‍ُ‍ونَ عَلَى‌ ‌الأَ‌رْ‍ضِ هَوْنا‌ ً‌ ‌وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ خَ‍‍اطَ‍‍بَهُمُ ‌الْجَاهِل‍‍ُ‍ونَ قَ‍‍الُو‌ا‌ سَلاَماً
Wa Al-Ladhīna Yabītūna Lirabbihim Sujjadāan Wa Qiyāmāan 025-064 Kedua, mereka yang melalui malam hari dengan beribadah, salat dan selalu berzikir kepada Allah. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَبِيت‍‍ُ‍ونَ لِ‍رَبِّهِمْ سُجَّد‌ا‌ ً‌ ‌وَ‍قِ‍‍يَاماً
Wa Al-Ladhīna Yaqūlūna Rabbanā Aşrif `Annā `Adhāba Jahannama ۖ 'Inna `Adhābahā Kāna Ghamāan 025-065 Ketiga, mereka yang rasa takutnya lebih dominan daripada harapan, seperti halnya orang-orang yang bertakwa. Karena itu mereka takut akan siksa akhirat. Kebiasaan mereka adalah berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari siksa jahanam. Sebab siksa jahanam itu, jika menimpa seseorang yang melakukan kejahatan, tidak akan melepaskannya. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ ‌‍رَبَّنَا‌ ‌اصْ‍‍رِفْ عَ‍‍نَّ‍‍ا‌ عَذ‍َ‍‌ابَ جَهَ‍‍نَّ‍‍مَ ۖ ‌إِنَّ عَذَ‌ابَهَا‌ ك‍‍َ‍انَ غَ‍رَ‌اماً
'Innahā Sā'at Mustaqaran Wa Muqāmāan 025-066 Sesungguhnya jahanam itu adalah tempat menetap dan tempat kediaman yang paling buruk bagi penghuninya. إِنَّ‍‍هَا‌ س‍‍َ‍ا‌ءَتْ مُسْتَ‍‍قَ‍‍رّ‌ا‌ ً‌ ‌وَمُ‍‍قَ‍‍اماً
Wa Al-Ladhīna 'Idhā 'Anfaqū Lam Yusrifū Wa Lam Yaqturū Wa Kāna Bayna Dhālika Qawāmāan 025-067 Keempat, di antara tanda-tanda hamba Tuhan Yang Maha Penyayang adalah bersikap sederhana dalam membelanjakan harta, baik untuk diri mereka maupun keluarga. Mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir dalam pembelanjaan itu, tetapi di tengah-tengah keduanya. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فَ‍‍قُ‍‍و‌ا‌ لَمْ يُسْ‍‍رِفُو‌ا‌ ‌وَلَمْ يَ‍‍قْ‍‍تُرُ‌و‌ا‌ ‌وَك‍‍َ‍انَ بَ‍‍يْ‍‍نَ ‌ذَلِكَ قَ‍‍وَ‌اماً
Wa Al-Ladhīna Lā Yad`ūna Ma`a Allāhi 'Ilahāan 'Ākhara Wa Lā Yaqtulūna An-Nafsa Allatī Ĥarrama Allāhu 'Illā Bil-Ĥaqqi Wa Lā Yaznūna ۚ Wa Man Yaf`al Dhālika Yalqa 'Athāmāan 025-068 Kelima, mereka selalu memurnikan tawhid dan membuang segala bentuk kemusyrikan dalam sembahan. Keenam, tidak membunuh jiwa yang dilarang untuk dibunuh. Tetapi jika dianiaya, mereka akan membunuh atas dasar kebenaran. Ketujuh, menjauhi perbuatan zina. Mereka mencukupkan diri dengan berbagai kenikmatan yang halal saja agar terhindar dari siksa yang membinasakan. Sesungguhnya siapa saja yang melakukan perkara-perkara jelek ini akan mendapatkan siksa. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مَعَ ‌اللَّ‍‍هِ ‌إِلَها‌‌ ً‌ ‌آ‍‍خَ‍رَ‌ ‌وَلاَ‌ يَ‍‍قْ‍‍تُل‍‍ُ‍ونَ ‌ال‍‍نَّ‍‍فْسَ ‌الَّتِي حَ‍رَّمَ ‌اللَّ‍‍هُ ‌إِلاَّ‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ‌وَلاَ‌ يَزْن‍‍ُ‍ونَ ۚ ‌وَمَ‍‌‍نْ يَفْعَلْ ‌ذَلِكَ يَلْ‍‍قَ ‌أَثَاماً
Yuđā`af Lahu Al-`Adhābu Yawma Al-Qiyāmati Wa Yakhlud Fīhi Muhānāan 025-069 Pada hari kiamat, dia akan mendapatkan siksa yang berlipat ganda dan kekal di dalamnya dalam keadaan hina dan tercela. يُ‍ضَ‍‍اعَفْ لَهُ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابُ يَ‍‍وْمَ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ ‌وَيَ‍‍خْ‍‍لُ‍‍دْ‌ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ مُهَاناً
'Illā Man Tāba Wa 'Āmana Wa `Amila `Amalāan Şāliĥāan Fa'ūlā'ika Yubaddilu Allāhu Sayyi'ātihim Ĥasanātin ۗ Wa Kāna Allāhu Ghafūan Raĥīmāan 025-070 Akan tetapi barangsiapa bertobat atas dosa-dosa tersebut, beriman dengan benar dan menyertainya dengan ketaatan dan amal saleh, maka dia akan diampuni. Kejahatan mereka yang telah lalu akan diganti dengan kebaikan yang akan dibalas dengan pahala yang sangat besar. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. إِلاَّ‌ مَ‍‌‍نْ ت‍‍َ‍ابَ ‌وَ‌آمَنَ ‌وَعَمِلَ عَمَلا‌‌ ًصَ‍‍الِحا‌‌ ً‌ فَأ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ يُبَدِّلُ ‌اللَّ‍‍هُ سَيِّئ‍‍َ‍‍اتِهِمْ حَسَن‍‍َ‍اتٍۗ ‌وَك‍‍َ‍انَ ‌اللَّ‍‍هُ غَ‍‍فُو‌ر‌ا‌ ً‌ ‌‍رَحِيماً
Wa Man Tāba Wa `Amila Şāliĥāan Fa'innahu Yatūbu 'Ilá Allāhi Matābāan 025-071 Demikianlah ketentuan Kami yang berlaku, yaitu barangsiapa bertobat atas dosanya dan dibuktikan dengan taat dan menjauhi maksiat, maka Allah akan menerima tobatnya. Dengan tobat itulah dia kembali kepada Tuhannya setelah menjauh dari-Nya. وَمَ‍‌‍نْ ت‍‍َ‍ابَ ‌وَعَمِلَ صَ‍‍الِحا‌‌ ً‌ فَإِنَّ‍‍هُ يَت‍‍ُ‍وبُ ‌إِلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ مَتَاباً
Wa Al-Ladhīna Lā Yash/hadūna Az-Zūra Wa 'Idhā Marrū Bil-Laghwi Marrū Kirāmāan 025-072 Kedelapan, tidak melakukan sumpah palsu. Kesembilan, jika menemukan perkataan atau perbuatan yang tidak terpuji dari seseorang, mereka tidak larut melakukannya dan memilih tidak menemaninya. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يَشْهَد‍ُ‍‌ونَ ‌ال‍‍زّ‍ُ‍‌و‌‍رَ‌ ‌وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ مَرُّ‌و‌ا‌ بِ‍ال‍‍لَّ‍‍غْ‍‍وِ‌ مَرُّ‌و‌ا‌ كِ‍رَ‌اماً
Wa Al-Ladhīna 'Idhā Dhukkirū Bi'āyāti Rabbihim Lam Yakhirrū `Alayhā Şummāan Wa `Umyānāan 025-073 Kesepuluh, apabila dinasihati oleh seseorang dan dibacakan ayat-ayat Allah, mereka mendengarkannya dengan seksama. Kalbu mereka tergugah, dan hati kecil mereka terbuka. Mereka tidak seperti orang-orang yang gelisah ketika mendengar ayat-ayat Allah dan berpaling darinya. Bagi orang-orang yang tidak mendengarkan ayat-ayat Allah, ayat-ayat tersebut tidak menembus pendengaran mereka dan penglihatan mereka pun tertutup darinya. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌ذُكِّرُ‌و‌ا‌ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌‍رَبِّهِمْ لَمْ يَ‍‍خِ‍‍ر‍ّ‍ُ‌و‌ا‌ عَلَيْهَا‌ صُ‍‍مّ‍‍ا‌ ً‌ ‌وَعُمْيَاناً
Wa Al-Ladhīna Yaqūlūna Rabbanā Hab Lanā Min 'Azwājinā Wa Dhurrīyātinā Qurrata 'A`yunin Wa Aj`alnā Lilmuttaqīna 'Imāmāan 025-074 Kesebelas, mereka selalu memohon kepada Tuhan agar istri-istri dan anak-anak mereka dijadikan sebagai penyenang hati karena kebaikan yang mereka lakukan. Mereka juga berdoa agar dijadikan sebagai pemimpin dalam kebaikan yang diikuti oleh orang-orang yang saleh. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ ‌‍رَبَّنَا‌ هَ‍‍بْ لَنَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌أَ‌زْ‌وَ‌اجِنَا‌ ‌وَ‌ذُ‌رِّيَّاتِنَا‌ قُ‍رَّةَ ‌أَعْيُنٍ‌ ‌وَ‌اجْ‍‍عَلْنَا‌ لِلْمُتَّ‍‍قِ‍‍ي‍‍نَ ‌إِمَاماً
'Ūlā'ika Yujzawna Al-Ghurfata Bimā Şabarū Wa Yulaqqawna Fīhā Taĥīyatan Wa Salāmāan 025-075 Mereka yang memiliki ciri-ciri seperti itu--sebagai telah disebutkan sebelumnya--adalah para hamba Allah yang sejati. Mereka akan mendapatkan kedudukan yang luhur di surga, sebagai balasan dari kesabaran dan ketaatan mereka. Di dalam surga, mereka akan mendapatkan penghormatan dan ucapan keselamatan. أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ يُ‍‍جْ‍‍زَ‌وْنَ ‌الْ‍‍غُ‍‍رْفَةَ بِمَا‌ صَ‍‍بَرُ‌و‌ا‌ ‌وَيُلَ‍‍قَّ‍‍وْنَ فِيهَا‌ تَحِيَّة ً‌ ‌وَسَلاَماً
Khālidīna Fīhā ۚ Ĥasunat Mustaqaran Wa Muqāmāan 025-076 Kenikmatan yang mereka peroleh di surga adalah kekal dan tidak pernah putus. Surga itu merupakan tempat menetap dan kediaman yang terbaik. خَ‍‍الِد‍ِ‍ي‍‍نَ فِيهَا‌ ۚ حَسُنَتْ مُسْتَ‍‍قَ‍‍رّ‌ا‌ ً‌ ‌وَمُ‍‍قَ‍‍اماً
Qul Mā Ya`ba'u Bikum Rabbī Lawlā Du`ā'uukum ۖ Faqad Kadhdhabtum Fasawfa Yakūnu Lizāmāan 025-077 Katakanlah, wahai Rasul, kepada umat manusia, "Sesungguhnya tidak penting bagi Allah dari kalian kecuali kalian menyembah dan berdoa kepada-Nya, tidak selain-Nya. Oleh karena itulah Dia menciptakan kalian. Akan tetapi, orang-orang kafir di antara kalian telah mendustakan apa yang dibawa oleh Rasul. Karenanya, azab yang akan menimpa mereka merupakan sebuah kemestian, dan mereka tidak akan dapat menyelamatkan diri dari azab itu." قُ‍‍لْ مَا‌ يَعْبَأُ‌ بِكُمْ ‌‍رَبِّي لَوْلاَ‌ ‌دُع‍‍َ‍ا‌ؤُكُمْ ۖ فَ‍‍قَ‍‍دْ‌ كَذَّبْ‍‍تُمْ فَسَ‍‍وْفَ يَك‍‍ُ‍ونُ لِزَ‌اماً
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Next Sūrah