075-001 [[75 ~ AL-QIYAMAH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 40 ayat ~ Surat mulia ini berbicara tentang hari kebangkitan dan pembalasan yang akan ditemui seluruh umat manusia dengan segala kedahsyatannya. Kemudian surat ini memuat ihwal jaminan yang akan diberikan Allah kepada Rasulullah saw. bahwa Dialah yang akan mengumpulkan al-Qur'ân dalam dada Rasul. Lalu diutarakan pula mengenai ditolaknya mereka yang lebih menomorsatukan kehidupan dunia yang fana dengan mengabaikan kehidupan akhirat. Dibandingkanlah antara wajah orang-orang Mukmin yang berseri-seri dengan wajah orang-orang kafir yang muram tak bercahaya. Lalu dibicarakan pula mengenai hal ihwal orang yang tengah sekarat dan lalai menunaikan kewajiban serta menduga bahwa dirinya tidak akan menemui hari perhitungan. Surat ini diakhiri dengan memaparkan beberapa bukti yang menguatkan kebenaran hari kebangkitan.]] Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi kebenaran hari kiamat. Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi jiwa yang mencela pemiliknya akibat melakukan dosa dan kesalahan, bahwa kalian akan dibangkitkan setelah tulang belulang kalian dikumpulkan. Apakah manusia mengira--setelah ia Kami ciptakan dari ketiadaan--bahwa Kami tidak dapat mengumpulkan kembali tulang belulangnya yang hancur berserakan?
لاَ أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ
Wa Lā 'Uqsimu Bin-Nafsi Al-Lawwāmati
075-002 [[75 ~ AL-QIYAMAH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 40 ayat ~ Surat mulia ini berbicara tentang hari kebangkitan dan pembalasan yang akan ditemui seluruh umat manusia dengan segala kedahsyatannya. Kemudian surat ini memuat ihwal jaminan yang akan diberikan Allah kepada Rasulullah saw. bahwa Dialah yang akan mengumpulkan al-Qur'ân dalam dada Rasul. Lalu diutarakan pula mengenai ditolaknya mereka yang lebih menomorsatukan kehidupan dunia yang fana dengan mengabaikan kehidupan akhirat. Dibandingkanlah antara wajah orang-orang Mukmin yang berseri-seri dengan wajah orang-orang kafir yang muram tak bercahaya. Lalu dibicarakan pula mengenai hal ihwal orang yang tengah sekarat dan lalai menunaikan kewajiban serta menduga bahwa dirinya tidak akan menemui hari perhitungan. Surat ini diakhiri dengan memaparkan beberapa bukti yang menguatkan kebenaran hari kebangkitan.]] Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi kebenaran hari kiamat. Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi jiwa yang mencela pemiliknya akibat melakukan dosa dan kesalahan, bahwa kalian akan dibangkitkan setelah tulang belulang kalian dikumpulkan. Apakah manusia mengira--setelah ia Kami ciptakan dari ketiadaan--bahwa Kami tidak dapat mengumpulkan kembali tulang belulangnya yang hancur berserakan?
075-003 [[75 ~ AL-QIYAMAH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 40 ayat ~ Surat mulia ini berbicara tentang hari kebangkitan dan pembalasan yang akan ditemui seluruh umat manusia dengan segala kedahsyatannya. Kemudian surat ini memuat ihwal jaminan yang akan diberikan Allah kepada Rasulullah saw. bahwa Dialah yang akan mengumpulkan al-Qur'ân dalam dada Rasul. Lalu diutarakan pula mengenai ditolaknya mereka yang lebih menomorsatukan kehidupan dunia yang fana dengan mengabaikan kehidupan akhirat. Dibandingkanlah antara wajah orang-orang Mukmin yang berseri-seri dengan wajah orang-orang kafir yang muram tak bercahaya. Lalu dibicarakan pula mengenai hal ihwal orang yang tengah sekarat dan lalai menunaikan kewajiban serta menduga bahwa dirinya tidak akan menemui hari perhitungan. Surat ini diakhiri dengan memaparkan beberapa bukti yang menguatkan kebenaran hari kebangkitan.]] Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi kebenaran hari kiamat. Aku bersumpah dan Kutegaskan sumpah-Ku ini demi jiwa yang mencela pemiliknya akibat melakukan dosa dan kesalahan, bahwa kalian akan dibangkitkan setelah tulang belulang kalian dikumpulkan. Apakah manusia mengira--setelah ia Kami ciptakan dari ketiadaan--bahwa Kami tidak dapat mengumpulkan kembali tulang belulangnya yang hancur berserakan?
075-004 Tentu, Kami akan mengumpulkannya kembali. Bahkan, lebih dari itu, Kami Mahakuasa untuk mengumpulkan jari jemarinya yang kecil secara sempurna seperti sediakala. Apatah lagi tulang belulang yang lebih besar.
075-005 Tetapi mengapa manusia masih tetap mengingkari hari kebangkitan? Adakah itu karena mereka ingin terus melakukan perbuatan-perbuatan buruk sampai mati?
075-006 Sambil mengingkari hari kiamat, ia bertanya, "Bilakah datangnya hari kiamat?"
يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ
Fa'idhā Bariqa Al-Başaru
075-007 Maka tatkala mata terbelalak ketakutan dan bulan telah kehilangan cahayanya, sementara matahari dan bulan muncul bersamaan dari arah barat, ketika itulah manusia berkata, "Ke mana lagi kita dapat melarikan diri dari azab?"
فَإِذَا بَرِقَالْبَصَرُ
Wa Khasafa Al-Qamaru
075-008 Maka tatkala mata terbelalak ketakutan dan bulan telah kehilangan cahayanya, sementara matahari dan bulan muncul bersamaan dari arah barat, ketika itulah manusia berkata, "Ke mana lagi kita dapat melarikan diri dari azab?"
وَخَسَفَ الْقَمَرُ
Wa Jumi`a Ash-Shamsu Wa Al-Qamaru
075-009 Maka tatkala mata terbelalak ketakutan dan bulan telah kehilangan cahayanya, sementara matahari dan bulan muncul bersamaan dari arah barat, ketika itulah manusia berkata, "Ke mana lagi kita dapat melarikan diri dari azab?"
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
Yaqūlu Al-'Insānu Yawma'idhin 'Ayna Al-Mafarru
075-010 Maka tatkala mata terbelalak ketakutan dan bulan telah kehilangan cahayanya, sementara matahari dan bulan muncul bersamaan dari arah barat, ketika itulah manusia berkata, "Ke mana lagi kita dapat melarikan diri dari azab?"
075-011 Terjegallah kalian, wahai manusia, dari upaya mencari tempat pelarian dari azab. Tak ada tempat berlindung bagi kalian kecuali kepada Tuhanku semata yang akan memutuskan bagi para hamba-Nya: ke surga atau ke neraka.
كَلاَّ لاَ وَزَرَ
'Ilá Rabbika Yawma'idhin Al-Mustaqarru
075-012 Terjegallah kalian, wahai manusia, dari upaya mencari tempat pelarian dari azab. Tak ada tempat berlindung bagi kalian kecuali kepada Tuhanku semata yang akan memutuskan bagi para hamba-Nya: ke surga atau ke neraka.
075-014 Bahkan manusia itu sendiri akan menjadi saksi yang jelas bagi semua yang dilakukan maupun yang ditinggalkannya. Kendati saat itu manusia berusaha melontarkan berbagai alasan, semua itu tidak akan dapat menyelamatkan dirinya.
075-015 Bahkan manusia itu sendiri akan menjadi saksi yang jelas bagi semua yang dilakukan maupun yang ditinggalkannya. Kendati saat itu manusia berusaha melontarkan berbagai alasan, semua itu tidak akan dapat menyelamatkan dirinya.
وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ
Lā Tuĥarrik Bihi Lisānaka Lita`jala Bihi
075-016 Saat wahyu diturunkan, hendaknya kamu, Muhammad, tidak menggerakkan lidahmu untuk membaca al-Qur'ân karena didorong oleh keinginan untuk cepat-cepat membaca dan menghafalnya. Sesungguhnya Kamilah yang akan mengumpulkannya dalam dadamu dan memantapkan bacaannya di lidahmu.
لاَ تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ
'Inna `Alaynā Jam`ahu Wa Qur'ānahu
075-017 Saat wahyu diturunkan, hendaknya kamu, Muhammad, tidak menggerakkan lidahmu untuk membaca al-Qur'ân karena didorong oleh keinginan untuk cepat-cepat membaca dan menghafalnya. Sesungguhnya Kamilah yang akan mengumpulkannya dalam dadamu dan memantapkan bacaannya di lidahmu.
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ
Fa'idhā Qara'nāhu Fa Attabi` Qur'ānahu
075-018 Apabila utusan Kami telah membacakan al-Qur'ân kepadamu, maka ikutilah bacaannya itu dengan menyimaknya terlebih dahulu. Lalu Kamilah yang akan menjelaskan jika di dalamnya kamu temui kesulitan.
075-019 Apabila utusan Kami telah membacakan al-Qur'ân kepadamu, maka ikutilah bacaannya itu dengan menyimaknya terlebih dahulu. Lalu Kamilah yang akan menjelaskan jika di dalamnya kamu temui kesulitan.
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ
Kallā Bal Tuĥibbūna Al-`Ājilata
075-020 Tertolaklah kalian karena telah mengingkari kebenaran hari kebangkitan. Bahkan kalian adalah orang-orang yang mencintai dunia dengan kegemerlapannya dan mengabaikan akhirat dengan segala kenikmatannya.
كَلاَّ بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ
Wa Tadharūna Al-'Ākhirata
075-021 Tertolaklah kalian karena telah mengingkari kebenaran hari kebangkitan. Bahkan kalian adalah orang-orang yang mencintai dunia dengan kegemerlapannya dan mengabaikan akhirat dengan segala kenikmatannya.
وَتَذَرُونَ الآخِرَةَ
Wujūhun Yawma'idhin Nāđiratun
075-022 Pada hari itu, wajah orang-orang Mukmin nampak berseri-seri melihat Tuhannya, tanpa ditentukan bagaimana cara melihat-Nya, dari arah mana dan dari jarak berapa.
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ
'Ilá Rabbihā Nāžiratun
075-023 Pada hari itu, wajah orang-orang Mukmin nampak berseri-seri melihat Tuhannya, tanpa ditentukan bagaimana cara melihat-Nya, dari arah mana dan dari jarak berapa.
إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wa Wujūhun Yawma'idhin Bāsiratun
075-024 Pada hari itu pula, wajah orang-orang kafir nampak kusam karena teramat muram. Mereka telah menduga bahwa mereka akan ditimpakan suatu petaka yang amat dahsyat hingga membuat hancur tulang punggung-tulang punggung mereka.
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَةٌ
Tažunnu 'An Yuf`ala Bihā Fāqiratun
075-025 Pada hari itu pula, wajah orang-orang kafir nampak kusam karena teramat muram. Mereka telah menduga bahwa mereka akan ditimpakan suatu petaka yang amat dahsyat hingga membuat hancur tulang punggung-tulang punggung mereka.
تَظُنُّ أَنْ يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ
Kallā 'Idhā Balaghati At-Tarāqī
075-026 Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan. Mereka yang menyaksikan saling bertanya, "Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?" Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya. Rasa sakit pun semakin memuncak. Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut. Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
كَلاَّ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِي
Wa Qīla Man ۜ Rāqin
075-027 Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan. Mereka yang menyaksikan saling bertanya, "Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?" Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya. Rasa sakit pun semakin memuncak. Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut. Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ
Wa Žanna 'Annahu Al-Firāqu
075-028 Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan. Mereka yang menyaksikan saling bertanya, "Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?" Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya. Rasa sakit pun semakin memuncak. Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut. Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ
Wa At-Taffati As-Sāqu Bis-Sāqi
075-029 Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan. Mereka yang menyaksikan saling bertanya, "Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?" Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya. Rasa sakit pun semakin memuncak. Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut. Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ
'Ilá Rabbika Yawma'idhin Al-Masāqu
075-030 Terjegallah kalian dari cinta dunia yang akan kalian tinggalkan apabila ruh telah mencapai tulang kerongkongan. Mereka yang menyaksikan saling bertanya, "Adakah yang dapat menyembuhkan rasa sakit yang dideritanya?" Orang yang tengah sekarat itu telah menduga bahwa apa yang dialaminya adalah perpisahan dengan dunia yang dicintainya. Rasa sakit pun semakin memuncak. Maka bertautlah betis dengan betis lainnya saat ruh dicabut. Hari itu, kepada Tuhanmulah para hamba akan digiring, baik ke surga maupun ke neraka.
إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ
Falā Şaddaqa Wa Lā Şallá
075-031 Manusia telah mengingkari hari kebangkitan. Dengan demikian ia berarti tidak mempercayai rasul dan al-Qur'ân. Ia pun tidak menunaikan kewajiban salat yang Allah tentukan. Tetapi dia telah mendustakan al-Qur'ân dan menolak untuk beriman. Kemudian ia menemui keluarganya dengan membentangkan punggung tanda kepongahan.
فَلاَ صَدَّقَ وَلاَ صَلَّى
Wa Lakin Kadhdhaba Wa Tawallá
075-032 Manusia telah mengingkari hari kebangkitan. Dengan demikian ia berarti tidak mempercayai rasul dan al-Qur'ân. Ia pun tidak menunaikan kewajiban salat yang Allah tentukan. Tetapi dia telah mendustakan al-Qur'ân dan menolak untuk beriman. Kemudian ia menemui keluarganya dengan membentangkan punggung tanda kepongahan.
وَلَكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى
Thumma Dhahaba 'Ilá 'Ahlihi Yatamaţţá
075-033 Manusia telah mengingkari hari kebangkitan. Dengan demikian ia berarti tidak mempercayai rasul dan al-Qur'ân. Ia pun tidak menunaikan kewajiban salat yang Allah tentukan. Tetapi dia telah mendustakan al-Qur'ân dan menolak untuk beriman. Kemudian ia menemui keluarganya dengan membentangkan punggung tanda kepongahan.
075-034 Celaka, dan celakalah kamu, wahai pendusta! Lalu celaka, dan celakalah kamu selamanya!
أَوْلَى لَكَ فَأَوْلَى
Thumma 'Awlá Laka Fa'awlá
075-035 Celaka, dan celakalah kamu, wahai pendusta! Lalu celaka, dan celakalah kamu selamanya!
ثُمَّ أَوْلَى لَكَ فَأَوْلَى
'Ayaĥsabu Al-'Insānu 'An Yutraka Sudan
075-036 Apakah manusia yang mengingkari hari kebangkitan itu mengira akan dibiarkan begitu saja--hidup, mati dan selesai--tanpa mempertanggungjawabkan segala perbuatannya?
075-037 Bukankah manusia berasal dari setetes air mani yang dikokohkan untuk dibentuk di dalam rahim, lalu menjadi 'alaqah (segumpal darah kental) dan akhirnya diciptakan dan disempurnakan oleh Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya?
075-038 Bukankah manusia berasal dari setetes air mani yang dikokohkan untuk dibentuk di dalam rahim, lalu menjadi 'alaqah (segumpal darah kental) dan akhirnya diciptakan dan disempurnakan oleh Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya?
075-040 Bukankah pencipta segala sesuatu dengan daya cipta yang mahahebat ini Mahakuasa untuk menghidupkan kembali semua yang telah mati setelah tulang belulang mereka dikumpulkan?