Roman Script    Reciting key words            Previous Sūrah    Quraan Index    Home  

6) Sūrat Al-'An`ām

Printed format

6) سُورَة الأَنعَام

Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Al-Ĥamdu Lillāh Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa Ja`ala Až-Žulumāti Wa An-Nūra ۖ Thumma Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim Ya`dilūna 006-001 [[6 ~ AL-AN'AM (HEWAN TERNAK) Pendahuluan: Makkiyyah, 165 ayat ~ Surat al-An'âm yang berisikan 165 ayat ini, termasuk kelompok surat Makkiyyah, kecuali ayat-ayat 20, 23, 91, 93, 114, 141, 151, 152 dan 153 diturunkan di Madinah. Al-An'âm diturunkan setelah surat al-Hijr, dan secara ringkas mengandung hal-hal sebagai berikut: a. Mengingatkan kepada manusia bahwa pada alam dan isinya ini terdapat bukti-bukti kebesaran, keperkasaan dan keesaan Sang Pencipta, serta bukti bahwa tidak ada yang menyertai-Nya dalam penciptaan alam dan keberhakan disembah. b. Kisah beberapa orang nabi, dimulai dengan kisah Nabi Ibrâhîm dan bagaimana ia menyimpulkan kewajiban ibadah dan keesaan Allah dengan mengamati berbagai fenomena alam. Mulai dari bintang- bintang, bulan, kemudian matahari, sampai akhirnya ia menemukan bahwa hanya Allahlah Tuhan yang patut disembah. c. Mengarahkan pandangan kepada keajaiban-keajaiban ciptaan Allah dan menerangkan bagaimana Allah menumbuhkan zat hidup yang hijau segar dari sesuatu yang kering dan padat. Juga bagaimana Dia memecahkan biji-bijian sehingga dari biji-bijian itu tercipta tumbuh-tumbuhan. d. Sifat orang-orang yang ingkar dan bagaimana mereka menggantungkan diri kepada angan-angan kosong yang menyesatkan dan menjauhkan mereka dari kebenaran. e. Keterangan tentang makanan-makanan yang dihalalkan oleh Allah dan sesatnya orang-orang musyrik karena mengharamkan makanan-makanan halal tanpa dalil. Kemudian, juga bagaimana mereka menyandarkan pengharaman itu kepada Allah. f. Keterangan tentang sepuluh pesan yang merupakan esensi dari pokok-pokok ajaran Islam dan moral, yaitu: larangan menyekutukan Allah, larangan berzina, larangan membunuh, larangan memakan harta anak yatim, kewajiban untuk tidak mengurangi dan melebihkan takaran dan timbangan, mewujudkan keadilan, menepati janji, berbakti kepada kedua orang tua dan larangan membunuh anak perempuan.]] Pujian dan penghormatan bagi Allah yang menciptakan langit, bumi, kegelapan dan cahaya demi kemaslahatan manusia dengan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Namun, dengan nikmat yang besar seperti itu, ternyata orang-orang kafir tetap menyekutukan Allah dalam beribadah. الْحَمْدُ‌ لِلَّهِ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ ‌وَجَعَلَ ‌ال‍‍ظُّ‍‍لُم‍‍َ‍اتِ ‌وَ‌ال‍‍نّ‍‍ُ‍و‌‍رَۖ ثُ‍‍مَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ بِ‍رَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Huwa Al-Ladhī Khalaqakum Min Ţīnin Thumma Qá 'Ajalāan ۖ Wa 'Ajalun Musamman `Indahu ۖ Thumma 'Antum Tamtarūna 006-002 Dialah yang mula-mula menciptakan kalian dari tanah,(1) lalu menetapkan bagi kehidupan tiap orang di antara kalian suatu umur tertentu. Hanya wewenang Dia juga penentuan waktu pembangkitan dari kubur. Kemudian kalian, wahai orang-orang kafir, setelah itu memperdebatkan kemampuan Allah dalam pembangkitan, dan keberhakan-Nya untuk disembah. (1) Maksud ayat ini bisa dipahami bahwa penciptaan Adam a. s., bapak manusia, adalah dari tanah seperti yang tersebut dalam ayat- ayat lain, juga bahwa badan manusia terdiri atas semua unsur yang dipunyai oleh tanah. Tetapi, berkat kekuasaan-Nya, dari unsur- unsur itu Allah menciptakan suatu kehidupan sehingga terwujudlah manusia yang sempurna. هُوَ‌ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍كُمْ مِ‍‌‍نْ طِ‍‍ي‍‍ن‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ قَ‍‍ضَ‍‍ى‌ ‌أَجَلا‌ ًۖ ‌وَ‌أَجَلٌ‌ مُسَ‍‍مّ‍‍ىً‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَهُ ۖ ثُ‍‍مَّ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ تَمْتَرُ‌ونَ
Wa Huwa Allāhu Fī As-Samāwāti Wa Fī Al-'Arđi ۖ Ya`lamu Sirrakum Wa Jahrakum Wa Ya`lamu Mā Taksibūna 006-003 Hanya Dia sendirilah yang berhak disembah di langit dan di bumi. Dia mengetahui segala sesuatu yang kalian sembunyikan dan kalian perlihatkan serta mengetahui apa-apa yang kalian kerjakan dan akan membalas kalian atas hal itu. وَهُوَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ فِي ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَفِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ۖ يَعْلَمُ سِ‍‍ر‍ّ‍َكُمْ ‌وَجَهْ‍رَكُمْ ‌وَيَعْلَمُ مَا‌ تَكْسِبُونَ
Wa Mā Ta'tīhim Min 'Āyatin Min 'Āyāti Rabbihim 'Illā Kānū `Anhā Mu`rīna 006-004 Orang-orang musyrik, setiap kali diberikan suatu bukti dari Pencipta mereka tentang keesaan-Nya dan kebenaran utusan-utusan-Nya, selalu berpaling dan tidak merenungkannya. وَمَا‌ تَأْتِيهِمْ مِ‍‌‍نْ ‌آيَةٍ‌ مِ‍‌‍نْ ‌آي‍‍َ‍اتِ ‌‍رَبِّهِمْ ‌إِلاَّ‌ كَانُو‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ مُعْ‍‍رِ‍‍ضِ‍‍ينَ
Faqad Kadhdhabū Bil-Ĥaqqi Lammā Jā'ahum ۖ Fasawfa Ya'tīhim 'Anbā'u Mā Kānū Bihi Yastahzi'ūn 006-005 Sungguh, mereka telah mendustakan al-Qur'ân pada saat diturunkan kepada mereka. Padahal, al-Qur'ân adalah suatu kebanaran yang tidak akan pernah salah. Mereka pasti akan ditimpa siksaan dunia dan akhirat seperti yang telah diberitakan oleh al-Qur'ân. Kebenaran ancaman yang dulu mereka cemoohkan akan menjadi jelas. فَ‍قَ‍‍دْ‌ كَذَّبُو‌ا‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ لَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ ۖ فَسَ‍‍وْفَ يَأْتِيهِمْ ‌أَ‌نْ‍‍ب‍‍َ‍ا‌ءُ‌ مَا‌ كَانُو‌ا‌ بِ‍‍هِ يَسْتَهْزِئ‍‍ُ‍‍ون
'Alam Yaraw Kam 'Ahlaknā Min Qablihim Min Qarnin Makkannāhum Al-'Arđi Mā Lam Numakkin Lakum Wa 'Arsalnā As-Samā'a `Alayhim Midan Wa Ja`alnā Al-'Anhāra Tajrī Min Taĥtihim Fa'ahlaknāhum Bidhunūbihim Wa 'Ansha'nā Min Ba`dihim Qarnāan 'Ākharīna 006-006 Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Kami telah menghancurkan banyak bangsa sebelum mereka. Kami beri mereka sebagian faktor kekuatan untuk bertahan di bumi, yang belum pernah Kami berikan kepada kalian. Kami luaskan rezeki mereka, Kami turunkan kepada mereka hujan deras yang bermanfaat bagi kehidupan mereka, dan Kami alirkan sungai-sungai di bawah istana-istana mereka. Tetapi mereka tidak mensyukuri nikmat-nikmat itu. Maka, karena kesyirikan dan banyaknya dosa mereka itu, mereka Kami hancurkan lalu Kami ganti dengan bangsa lain yang lebih baik. أَلَمْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ كَمْ ‌أَهْلَكْنَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِهِمْ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍رْنٍ‌ مَكَّ‍‍نَّ‍‍اهُمْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ مَا‌ لَمْ نُمَكِّ‍‌‍نْ لَكُمْ ‌وَ‌أَ‌رْسَلْنَا‌ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءَ‌ عَلَيْهِمْ مِ‍‍دْ‌‍رَ‌ا‌ر‌ا‌ ً‌ ‌وَجَعَلْنَا‌ ‌الأَ‌نْ‍‍ه‍‍َ‍ا‌‍رَ‌ تَ‍‍جْ‍‍رِي مِ‍‌‍نْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ ‌وَ‌أَ‌ن‍‍شَأْنَا‌ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهِمْ قَ‍‍رْنا‌‌ ً‌ ‌آ‍‍خَ‍‍رِينَ
Wa Law Nazzalnā `Alayka KitābāanQirţāsin Falamasūhu Bi'aydīhim Laqāla Al-Ladhīna Kafarū 'In Hādhā 'Illā Siĥrun Mubīnun 006-007 Apabila Kami turunkan kepadamu, wahai Nabi, bukti kerasulanmu tertulis di atas kertas, lalu mereka melihatnya dengan mata kepala sendiri dan meyakininya dengan memegangnya, dengan keras kepala mereka mengatakan, "Yang kita pegang ini hanyalah sihir yang nyata." وَلَوْ‌ نَزَّلْنَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ كِتَابا‌‌ ً‌ فِي قِ‍‍رْ‍‍طَ‍‍اس‌‍ٍ‌ فَلَمَس‍‍ُ‍وهُ بِأَيْدِيهِمْ لَ‍‍قَ‍‍الَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ ‌إِ‌نْ هَذَ‌ا‌ ‌إِلاَّ‌ سِحْر‌ٌ‌ مُبِينٌ
Wa Qālū Lawlā 'Unzila `Alayhi Malakun ۖ Wa Law 'Anzalnā Malakāan Laquđiya Al-'Amru Thumma Lā Yunžarūna 006-008 Mereka juga mengatakan, "Kami minta agar Allah menurunkan seorang malaikat yang membenarkanmu." Apabila Kami penuhi permintaan mereka itu, lalu Kami utus juga bersama nabi itu seorang malaikat seperti yang mereka minta, kemudian mereka tetap keras kepala dan tidak beriman, maka sungguh akan terlaksana perintah untuk membinasakan mereka, tanpa ditunda sedetik pun. وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ لَوْلاَ‌ ‌أُ‌ن‍‍زِلَ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ مَلَكٌۖ ‌وَلَوْ‌ ‌أَ‌ن‍‍زَلْنَا‌ مَلَكا‌ ً‌ لَ‍‍قُ‍‍ضِ‍‍يَ ‌الأَمْرُ‌ ثُ‍‍مَّ لاَ‌ يُ‍‌‍ن‍‍ظَ‍‍رُ‌ونَ
Wa Law Ja`alnāhu Malakāan Laja`alnāhu Rajulāan Wa Lalabasnā `Alayhim Mā Yalbisūna 006-009 Jika Kami memang menjadikan pendukung rasul dari seorang malaikat seperti yang mereka minta, maka Kami tentu akan membuatnya dalam bentuk manusia, agar mereka dapat menyaksikan dan memahaminya. Sebab, mereka tidak akan mampu melihat malaikat dalam bentuk aslinya. Lagi pula, tentu persoalannya bukan semakin jelas, dan mereka tetap mengira bahwa yang diutus itu adalah seorang manusia. Akhirnya, mereka Kami jerumuskan ke dalam kesalahan yang sama. وَلَوْ‌ جَعَلْن‍‍َ‍اهُ مَلَكا‌ ً‌ لَجَعَلْن‍‍َ‍اهُ ‌‍رَجُلا‌ ً‌ ‌وَلَلَبَسْنَا‌ عَلَيْهِمْ مَا‌ يَلْبِسُونَ
Wa Laqadi Astuhzi'a Birusulin Min Qablika Faĥāqa Bial-Ladhīna Sakhirū Minhum Mā Kānū Bihi Yastahzi'ūn 006-010 Sungguh, orang-orang kafir telah banyak mengejek rasul-rasul sebelummu, wahai Nabi. Para pengejek itu kemudian ditimpa siksaan yang pernah diingatkan oleh para rasul yang pernah mereka ejek sebelumnya. وَلَ‍قَ‍‍دِ‌ ‌اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ فَح‍‍َ‍اقَ بِ‍الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ سَ‍‍خِ‍‍رُ‌و‌ا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ بِ‍‍هِ يَسْتَهْزِئ‍‍ُ‍‍ون
Qul Sīrū Fī Al-'Arđi Thumma Anžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Mukadhdhibīna 006-011 Katakan, wahai Nabi, kepada orang-orang kafir itu, "Berjalanlah kalian di semua penjuru dunia, dan renungkan bagaimana kehancuran adalah akhir dari orang-orang yang mendustakan rasul mereka. Ambillah pelajaran dari kesudahan dan nasib mereka itu." قُ‍‍لْ سِيرُ‌و‌ا‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ثُ‍‍مَّ ‌ان‍‍ظُ‍‍رُ‌و‌ا‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ ك‍‍َ‍انَ عَاقِ‍‍بَةُ ‌الْمُكَذِّبِينَ
Qul Liman Mā Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۖ Qul Lillāh ۚ Kataba `Alá Nafsihi Ar-Raĥmata ۚ Layajma`annakum 'Ilá Yawmi Al-Qiyāmati Lā Rayba Fīhi ۚ Al-Ladhīna Khasirū 'Anfusahum Fahum Lā Yu'uminūna 006-012 Katakan juga, "Siapakah pemilik langit dan bumi beserta isinya?" Bila mereka tidak menjawab, katakan, "Pemiliknya adalah Allah sendiri, tanpa sekutu." Dia telah mewajibkan diri-Nya untuk menyayangi para hamba-Nya, tidak cepat-cepat menyiksa, dan menerima pertobatan mereka. Sungguh, Dia akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat yang tiada keraguan padanya. Mereka yang menyia-nyiakan diri sendiri dan menjerumuskannya ke dalam siksaan, pada hari ini adalah mereka yang tidak mempercayai Allah dan hari perhitungan. قُ‍‍لْ لِمَ‍‌‍نْ مَا‌ فِي ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ۖ قُ‍‍لْ لِلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَى‌ نَفْسِهِ ‌ال‍رَّحْمَةَ ۚ لَيَ‍‍جْ‍‍مَعَ‍‍نَّ‍‍كُمْ ‌إِلَى‌ يَ‍‍وْمِ ‌الْ‍‍قِ‍‍يَامَةِ لاَ‌ ‌‍رَيْ‍‍بَ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ ۚ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ خَ‍‍سِرُ‌و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ فَهُمْ لاَ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Lahu Mā Sakana Fī Al-Layli Wa An-Nahāri ۚ Wa Huwa As-Samī`u Al-`Alīmu 006-013 Milik Allahlah segala sesuatu yang ada dalam ruang dan waktu. Dia yang Maha Mendengar segala sesuatu yang mungkin didengar dan Maha Mengetahui segala yang mungkin diketahui. وَلَ‍‍هُ مَا‌ سَكَنَ فِي ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لِ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍ه‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ۚ ‌وَهُوَ‌ ‌ال‍‍سَّم‍‍ِ‍ي‍‍عُ ‌الْعَلِيمُ
Qul 'Aghayra Allāhi 'Attakhidhu Walīyāanţiri As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Huwa Yuţ`imu Wa Lā Yuţ`amu ۗ Qul 'Innī 'Umirtu 'An 'Akūna 'Awwala Man 'Aslama ۖ Wa Lā Takūnanna Mina Al-Mushrikīna 006-014 Katakan, wahai Muhammad, "Aku tidak akan menjadikan sesuatu selain Allah sebagai Tuhan dan penolong. Hanya Allahlah pencipta langit dan bumi menurut aturan yang belum pernah ada sebelumnya. Dia juga yang memberi makan kepada hamba-Nya dan tidak memerlukan makanan dari mereka." Katakan lagi, "Aku benar-benar telah diperintahkan oleh Allah untuk menjadi orang yang pertama-tama masuk Islam dan dilarang untuk menyekutukan-Nya dalam beribadah." قُ‍‍لْ ‌أَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ ‌أَتَّ‍‍خِ‍‍ذُ‌ ‌وَلِيّا‌‌ ً‌ فَاطِ‍‍رِ‌ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَهُوَ‌ يُ‍‍طْ‍‍عِمُ ‌وَلاَ‌ يُ‍‍طْ‍‍عَمُ ۗ قُ‍‍لْ ‌إِنِّ‍‍ي ‌أُمِ‍‍رْتُ ‌أَ‌نْ ‌أَك‍‍ُ‍ونَ ‌أَ‌وَّلَ مَ‍‌‍نْ ‌أَسْلَمَ ۖ ‌وَلاَ‌ تَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌الْمُشْ‍‍رِكِينَ
Qul 'Innī 'Akhāfu 'In `Aşaytu Rabbī `Adhāba Yawmin `Ažīmin 006-015 Katakan pula, "Aku sungguh takut, bila melanggar perintah Tuhanku, akan siksaan hari kiamat yang amat keras. قُ‍‍لْ ‌إِنِّ‍‍ي ‌أَ‍خَ‍‍افُ ‌إِ‌نْ عَ‍‍صَ‍‍يْ‍‍تُ ‌‍رَبِّي عَذ‍َ‍‌ابَ يَ‍‍وْمٍ عَ‍‍ظِ‍‍يمٍ
Man Yuşraf `Anhu Yawma'idhin Faqad Raĥimahu ۚ Wa Dhalika Al-Fawzu Al-Mubīnu 006-016 Barangsiapa dipalingkan dari siksa itu pada hari kiamat, ia benar-benar telah disayangi oleh Allah. Hal itu merupakan keberuntungan yang pasti dan jelas." مَ‍‌‍نْ يُ‍‍صْ‍رَفْ عَ‍‌‍نْ‍‍هُ يَوْمَئِذ‌‌ٍ‌ فَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ‌‍رَحِمَ‍‍هُ ۚ ‌وَ‌ذَلِكَ ‌الْفَ‍‍وْ‌زُ‌ ‌الْمُبِينُ
Wa 'In Yamsaska Allāhu Biđurrin Falā Kāshifa Lahu~ 'Illā Huwa ۖ Wa 'In Yamsaska Bikhayrin Fahuwa `Alá Kulli Shay'in Qadīrun 006-017 Apabila Allah menimpakan kejelekan kepadamu, tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Dia. Apabila memberimu kebaikan, tidak ada penghalang bagi karunia-Nya. Karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. وَ‌إِ‌نْ يَمْسَسْكَ ‌اللَّ‍‍هُ بِ‍‍ضُ‍‍رّ‌‌ٍ‌ فَلاَ‌ كَاشِفَ لَهُ~ُ ‌إِلاَّ‌ هُوَ‌ ۖ ‌وَ‌إِ‌نْ يَمْسَسْكَ بِ‍‍خَ‍‍يْ‍‍ر‌‌ٍ‌ فَهُوَ‌ عَلَى‌ كُلِّ شَ‍‍يْء‌‌ٍقَ‍‍دِيرٌ
Wa Huwa Al-Qāhiru Fawqa `Ibādihi ۚ Wa Huwa Al-Ĥakīmu Al-Khabīru 006-018 Dia yang menaklukkan hamba-hamba-Nya dengan kekuasaan-Nya. Namun demikian, Dia juga mempunyai sifat bijaksana dalam semua pekerjaan yang Dia lakukan. Pengetahuan-Nya meliputi segala yang kelihatan dan yang tersembunyi. وَهُوَ‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍اهِ‍‍ر‍ُ‍‌ فَ‍‍وْ‍قَ عِبَا‌دِهِ ۚ ‌وَهُوَ‌ ‌الْحَك‍‍ِ‍ي‍‍مُ ‌الْ‍‍خَ‍‍بِيرُ
Qul 'Ayyu Shay'in 'Akbaru Shahādatan ۖ Quli Allāhu ۖ Shahīdun Baynī Wa Baynakum ۚ Wa 'Ūĥiya 'Ilayya Hādhā Al-Qur'ānu Li'ndhirakum Bihi Wa Man Balagha ۚ 'A'innakum Latash/hadūna 'Anna Ma`a Allāhi 'Ālihatan 'Ukhۚ Qul Lā 'Ash/hadu ۚ Qul 'Innamā Huwa 'Ilahun Wāĥidun Wa 'Innanī Barī'un Mimmā Tushrikūna 006-019 Katakanlah, wahai Muhammad, kepada mereka yang tidak mendustakanmu dan meminta saksi atas kerasulanmu, "Saksi apa lagi yang lebih besar dan lebih bisa dipercaya?" Katakan pula, "Sungguh Allah adalah saksi paling besar antara kami dan kalian atas kebenaran misi yang aku bawa. Dia telah menurunkan al-Qur'ân kepadaku sebagai bukti kebenaranku, dan agar aku menjadikannya sebagai peringatan buat kalian dan semua orang yang kabarnya sampai kepada mereka. Al-Qur'ân adalah bukti dan saksi yang kuat atas kebenaranku, karena kalian tidak akan mampu mendatangkan yang semisalnya." Tanyakan kepada mereka, "Kaliankah yang mengatakan, dengan penuh keyakinan, bahwa di samping Allah ada tuhan-tuhan lain?" Kemudian katakan juga, "Aku tidak bersaksi dan tidak mengatakan hal itu. Juga tidak menyetujui apa yang kalian lakukan. Yang benar dan berhak disembah hanyalah satu. Aku tidak bertanggung jawab atas berhala- berhala yang kalian jadikan sekutu Allah." قُ‍‍لْ ‌أَيُّ شَ‍‍يْءٍ‌ ‌أَكْبَرُ‌ شَهَا‌دَة‌ ًۖ قُ‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هُ ۖ شَه‍‍ِ‍ي‍‍د‌ٌ‌ بَيْنِي ‌وَبَيْنَكُمْ ۚ ‌وَ‌أ‍ُ‍‌وحِيَ ‌إِلَيَّ هَذَ‌ا‌ ‌الْ‍‍قُ‍‍رْ‌آنُ لِأ‌ن‍‍ذِ‌‍رَكُمْ بِ‍‍هِ ‌وَمَ‍‌‍نْ بَلَ‍‍غَ ۚ ‌أَئِ‍‍نَّ‍‍كُمْ لَتَشْهَد‍ُ‍‌ونَ ‌أَنَّ مَعَ ‌اللَّ‍‍هِ ‌آلِهَةً ‌أُ‍خْ‍رَ‌ى‌ ۚ قُ‍‍لْ لاَ‌ ‌أَشْهَدُ‌ ۚ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ هُوَ‌ ‌إِلَهٌ‌ ‌وَ‌احِد‌ٌ‌ ‌وَ‌إِنَّ‍‍نِي بَ‍‍رِيء‌ٌ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ تُشْ‍‍رِكُونَ
Al-Ladhīna 'Ātaynāhumu Al-Kitāba Ya`rifūnahu Kamā Ya`rifūna 'Abnā'ahumu ۘ Al-Ladhīna Khasirū 'Anfusahum Fahum Lā Yu'uminūna 006-020 Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang Kami beri kitab-kitab suci, mengetahui Muhammad dan kebenaran misinya sebagaimana mereka mengetahui anak-anak mereka, melalui kitab suci itu. Orang-orang yang menyia-nyiakan diri mereka dengan tidak mengakui apa yang mereka lihat, benar-benar tidak beriman. الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آتَيْنَاهُمُ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ يَعْ‍‍رِفُونَ‍‍هُ كَمَا‌ يَعْ‍‍رِف‍‍ُ‍ونَ ‌أَبْ‍‍ن‍‍َ‍ا‌ءَهُمُ ۘ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ خَ‍‍سِرُ‌و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ فَهُمْ لاَ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Man 'Ažlamu Mimmani Aftará `Alá Allāhi Kadhibāan 'Aw Kadhdhaba Bi'āyātihi~ ۗ 'Innahu Lā Yufliĥu Až-Žālimūna 006-021 Tidak seorang pun yang lebih zalim kepada dirinya sendiri dan kepada kebenaran daripada seseorang yang membuat kebohongan atas Allah swt., menganggap bahwa Dia mempunyai anak atau sekutu, menyandangkan sesuatu yang tidak pantas kepada-Nya, atau mengingkari dalil-dalil yang membuktikan keesaan-Nya dan kebenaran para rasul-Nya. Sungguh, orang-orang yang lalim itu tidak akan mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat. وَمَ‍‌‍نْ ‌أَ‍ظْ‍‍لَمُ مِ‍‍مَّ‍‍نِ ‌افْتَ‍رَ‌ى‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ كَذِباً‌ ‌أَ‌وْ‌ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۗ ‌إِنَّ‍‍هُ لاَ‌ يُفْلِحُ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمُونَ
Wa Yawma Naĥshuruhum Jamī`āan Thumma Naqūlu Lilladhīna 'Ashrakū 'Ayna Shurakā'uukumu Al-Ladhīna Kuntum Taz`umūna 006-022 Sebutkan kepada mereka hal-hal yang akan terjadi saat Kami mengumpulkan semua makhluk untuk diadili. Lalu, dengan nada mencela, Kami katakan kepada mereka yang, di samping menyembah Allah, juga menyembah tuhan lain, "Mana yang kalian jadikan sekutu Allah? Datangkanlah mereka agar bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kalian." وَيَ‍‍وْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعا‌‌ ً‌ ثُ‍‍مَّ نَ‍‍قُ‍‍ولُ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَشْ‍رَكُ‍‍و‌ا‌ ‌أَيْ‍‍نَ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ؤُكُمُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَزْعُمُونَ
Thumma Lam Takun Fitnatuhum 'Illā 'An Qālū Wa Allāhi Rabbinā Mā Kunnā Mushrikīna 006-023 Kemudian bencana berat yang menimpa mereka pada keadaan yang seperti itu membuat mereka berusaha melepaskan diri dari kesyirikan yang lampau dengan kepura-puraan. Dengan bohong, mereka mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, kami tidak pernah menyekutukan-Mu dalam beribadah." ثُ‍‍مَّ لَمْ تَكُ‍‌‍نْ فِتْنَتُهُمْ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ قَ‍‍الُو‌ا‌ ‌وَ‌اللَّهِ ‌‍رَبِّنَا‌ مَا‌ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ مُشْ‍‍رِكِينَ
Anžur Kayfa Kadhabū `Alá 'Anfusihim ۚ Wa Đalla `Anhum Mā Kānū Yaftarūna 006-024 Lihatlah, bagaimana mereka membohongi diri sendiri dengan perbuatan itu. Patung-patung yang mereka buat, mereka sembah dan mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah, dan penyembahan mereka kepada patung-patung tersebut, lenyap dari hadapan mereka. ‍ان‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ كَذَبُو‌ا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ۚ ‌وَ‍ضَ‍‍لَّ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْتَرُ‌ونَ
Wa Minhum Man Yastami`u 'Ilayka ۖ Wa Ja`alnā `Alá Qulūbihim 'Akinnatan 'An Yafqahūhu Wa Fīdhānihim Waqan Wa 'In ۚ Yaraw Kulla 'Āyatin Lā Yu'uminū Bihā Ĥattá ۚ 'Idhā Jā'ūka Yujādilūnaka Yaqūlu Al-Ladhīna Kafarū 'In Hādhā 'Illā 'Asāţīru Al-'Awwalīna 006-025 Di antara mereka ada yang mendengarkanmu saat kamu membaca al-Qur'ân bukan untuk memahami dan menjadikannya sebagai petunjuk, tetapi untuk mencari kelemahan dan celah untuk mengejeknya. Oleh sebab itu, mereka Kami buat tidak bisa memanfaatkan akal pikiran dan pendengaran mereka. Akal mereka seolah-olah berada dalam bungkusan yang membuat mereka tidak dapat mengetahui sesuatu dengan semestinya. Di telinga mereka seolah-olah terdapat penutup yang menghalangi mereka dari mendengar al-Qur'ân. Jika mereka melihat semua dalil, mereka tidak mempercayainya. Hingga, ketika mereka mendatangimu untuk berdebat dengan cara yang tidak benar, orang-orang kafir--karena didorong oleh kekufuran mereka--mengatakan, "Ini hanyalah kebatilan-kebatilan yang telah ditanamkan oleh para pendahulu di dalam hatimu." وَمِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَ‍‌‍نْ يَسْتَمِعُ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ ۖ ‌وَجَعَلْنَا‌ عَلَى‌ قُ‍‍لُوبِهِمْ ‌أَكِ‍‍نَّ‍‍ةً ‌أَ‌نْ يَفْ‍‍قَ‍‍ه‍‍ُ‍وهُ ‌وَفِ‍‍ي ‌آ‌ذَ‌انِهِمْ ‌وَ‍قْ‍‍ر‌ا‌ ًۚ ‌وَ‌إِ‌نْ يَ‍رَ‌وْ‌ا‌ كُلَّ ‌آيَة‍ٍ‌ لاَ‌ يُؤْمِنُو‌ا‌ بِهَا‌ ۚ حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ء‍ُ‍‌وكَ يُجَا‌دِلُونَكَ يَ‍‍قُ‍‍ولُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَفَرُ‌و‌ا‌ ‌إِ‌نْ هَذَ‌ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌أَسَاطِ‍‍ي‍‍رُ‌ ‌الأَ‌وَّلِينَ
Wa Hum Yanhawna `Anhu Wa Yan'awna `Anhu ۖ Wa 'In Yuhlikūna 'Illā 'Anfusahum Wa Mā Yash`urūna 006-026 Mereka melarang manusia untuk beriman kepada al-Qur'ân, setelah mereka sendiri menjauhinya. Mereka tidak memanfaatkan al-Qur'ân dan tidak membiarkan orang lain memanfaatkannya. Mereka hanya merugikan diri sendiri, tetapi tidak menyadari kejelekan yang mereka kerjakan. وَهُمْ يَ‍‌‍نْ‍‍هَ‍‍وْنَ عَ‍‌‍نْ‍‍هُ ‌وَيَ‍‌‍نْ‍‍أَ‌وْنَ عَ‍‌‍نْ‍‍هُ ۖ ‌وَ‌إِ‌نْ يُهْلِك‍‍ُ‍ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَهُمْ ‌وَمَا‌ يَشْعُرُ‌ونَ
Wa Law Tará 'Idh Wuqifū `Alá An-Nāri Faqālū Yā Laytanā Nuraddu Wa Lā Nukadhdhiba Bi'āyāti Rabbinā Wa Nakūna Mina Al-Mu'uminīna 006-027 Jika kamu, Muhammad, melihat orang-orang kafir itu saat berdiri di ambang neraka, dan mereka mulai merasakan kepedihan-kepedihannya, pasti kamu akan melihat hal yang aneh dan hebat. Karena mereka berangan-angan untuk kembali ke dunia dan mengatakan, "Andai kata kami dikembalikan ke dunia untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kami perbuat, tidak membohongi ayat-ayat Allah dan menjadi orang-orang Mukmin." وَلَوْ‌ تَ‍رَ‌ى‌ ‌إِ‌ذْ‌ ‌وُ‍قِ‍‍فُو‌ا‌ عَلَى‌ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ فَ‍‍قَ‍‍الُو‌ا‌ يَا‌ لَيْتَنَا‌ نُ‍رَ‌دُّ‌ ‌وَلاَ‌ نُكَذِّبَ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌‍رَبِّنَا‌ ‌وَنَك‍‍ُ‍ونَ مِنَ ‌الْمُؤْمِنِينَ
Bal Badā Lahum Mā Kānū Yukhfūna Min Qablu ۖ Wa Law Ruddū La`ādū Limā Nuhū `Anhu Wa 'Innahum Lakādhibūna 006-028 Mereka mengatakan itu karena telah terwujud suatu hal yang pernah diberitahukan Rasulullah dan tidak mungkin disembunyikan dan dipungkiri lagi. Apabila mereka dikembalikan ke dunia seperti mereka yang mereka angan-angankan, mereka pasti akan kembali kepada kekufuran yang telah dilarang oleh Allah, karena tertipu oleh hiasan-hiasannya dan menuruti hawa nafsu. Mereka benar-benar bohong atas pengakuan iman, bila dikembalikan ke dunia." بَلْ بَدَ‌ا‌ لَهُمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يُ‍‍خْ‍‍ف‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ۖ ‌وَلَوْ‌ ‌رُ‌دُّ‌و‌ا‌ لَعَا‌دُ‌و‌ا‌ لِمَا‌ نُهُو‌ا‌ عَ‍‌‍نْ‍‍هُ ‌وَ‌إِنَّ‍‍هُمْ لَكَا‌ذِبُونَ
Wa Qālū 'In Hiya 'Illā Ĥayātunā Ad-Dunyā Wa Mā Naĥnu Bimabthīna 006-029 Jika betul-betul dikembalikan ke dunia, mereka pasti akan kembali kepada keadaan mereka semula dan mengatakan, "Kami tidak mempunyai kehidupan selain kehidupan dunia ini. Setelah itu kita tidak akan dibangkitkan." وَ‍قَ‍‍الُ‍‍و‌ا‌ ‌إِ‌نْ هِيَ ‌إِلاَّ‌ حَيَاتُنَا‌ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ‌وَمَا‌ نَحْنُ بِمَ‍‍بْ‍‍عُوثِينَ
Wa Law Tará 'Idh Wuqifū `Alá Rabbihim ۚ Qāla 'Alaysa Hādhā Bil-Ĥaqqi ۚ Qālū Balá Wa Rabbinā ۚ Qāla Fadhūqū Al-`Adhāba Bimā Kuntum Takfurūna 006-030 Jika kamu melihat mereka pada saat berdiri untuk diadili di hadapan Tuhan mereka, dan mengetahui kebenaran yang telah diturunkan kepada utusan-utusan-Nya, niscaya kamu akan melihat buruknya keadaan mereka. Yaitu ketika Allah mengatakan, "Bukankah hal yang kalian saksikan sekarang ini adalah kebenaran yang di dunia dulu kalian ingkari?" Dengan perasaan tunduk, menjawab, "Ya, itu adalah kebenaran." Setelah itu Allah mengatakan kepada mereka, "Masuklah ke dalam neraka, akibat kekufuran yang dulu selalu kalian pertahankan!" وَلَوْ‌ تَ‍رَ‌ى‌ ‌إِ‌ذْ‌ ‌وُ‍قِ‍‍فُو‌ا‌ عَلَى‌ ‌‍رَبِّهِمْ ۚ قَ‍‍الَ ‌أَلَ‍‍يْ‍‍سَ هَذَ‌ا‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ۚ قَ‍‍الُو‌ا‌ بَلَى‌ ‌وَ‌‍رَبِّنَا‌ ۚ قَ‍‍الَ فَذُ‌وقُ‍‍و‌ا‌الْعَذ‍َ‍‌ابَ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَكْفُرُ‌ونَ
Qad Khasira Al-Ladhīna Kadhdhabū Biliqā'i Allāhi ۖ Ĥattá 'Idhā Jā'at/humu As-Sā`atu Baghtatan Qālū Yā Ĥasratanā `Alá Mā Farraţnā Fīhā Wa Hum Yaĥmilūna 'Awzārahum `Alá Žuhūrihim ۚ 'Alā Sā'a Mā Yazirūna 006-031 Sungguh telah merugi orang-orang yang mengingkari pertemuan dengan Allah untuk perhitungan dan pembalasan di hari kiamat, serta tetap dalam keingkaran mereka. Hingga, apabila dikejutkan oleh pemandangan-pemandangan hari kiamat, mereka menyesal dan mengatakan, "Alangkah meruginya kita ini, karena lalai mengikuti kebenaran di dunia!" Pada hari itu mereka roboh tertimpa beban dosa-dosa mereka. Alangkah buruknya dosa-dosa yang mereka pikul itu. قَ‍‍دْ‌ خَ‍‍سِ‍‍ر‍َ‍‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِلِ‍‍قَ‍‍ا‌ءِ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْهُمُ ‌ال‍‍سَّاعَةُ بَ‍‍غْ‍‍تَة‌ ًقَ‍‍الُو‌ا‌ يَا‌ حَسْ‍رَتَنَا‌ عَلَى‌ مَا‌ فَ‍رَّ‍طْ‍‍نَا‌ فِيهَا‌ ‌وَهُمْ يَحْمِل‍‍ُ‍ونَ ‌أَ‌وْ‌زَ‌ا‌‍رَهُمْ عَلَى‌ ظُ‍‍هُو‌رِهِمْ ۚ ‌أَلاَ‌ س‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مَا‌ يَزِ‌رُ‌ونَ
Wa Mā Al-Ĥayāatu Ad-Dunyā 'Illā La`ibun Wa Lahwun ۖ Wa Lalddāru Al-'Ākhiratu Khayrun Lilladhīna Yattaqūna ۗ 'Afalā Ta`qilūna 006-032 Kehidupan dunia yang, oleh orang-orang kafir, dikira tidak ada kehidupan lain selainnya, dan tidak ada amalan yang dikerjakan demi mendapatkan perkenan Allah di dalamnya, hanyalah suatu permainan dan merupakan suatu hal yang tidak berguna. Sedang negeri akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya, dan lebih bermanfaat bagi orang-orang yang takut kepada Allah, dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Tidakkah kalian memikirkan hal yang jelas itu, dan memahami mana yang merugikan dan mana yang bermanfaat? وَمَا‌ ‌الْحَي‍‍َ‍اةُ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ لَعِبٌ‌ ‌وَلَهْو‌ٌۖ ‌وَلَلدّ‍َ‍‌ا‌رُ‌ ‌الآ‍‍خِ‍رَةُ خَ‍‍يْ‍‍ر‌ٌ‌ لِلَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ ۗ ‌أَفَلاَ‌ تَعْ‍‍قِ‍‍لُونَ
Qad Na`lamu 'Innahu Layaĥzunuka Al-Ladhī Yaqūlūna ۖ Fa'innahum Lā Yukadhdhibūnaka Wa Lakinna Až-Žālimīna Bi'āyāti Allāhi Yajĥadūna 006-033 Sungguh Kami mengetahui, wahai Muhammad, bahwa tuduhan yang orang-orang kafir katakan itu sangat menyedihkanmu. Jangan bersedih atas hal itu. Karena sebenarnya mereka tidak menuduhmu berbohong. Tetapi, karena aniaya mereka terhadap diri mereka sendiri dan terhadap kebenaran, mereka menjadi keras kepala. Dari itu mereka mengingkari bukti-bukti dan tanda-tanda kebenaran dan kenabianmu. قَ‍‍دْ‌ نَعْلَمُ ‌إِنَّ‍‍هُ لَيَحْزُنُكَ ‌الَّذِي يَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ ۖ فَإِنَّ‍‍هُمْ لاَ‌ يُكَذِّبُونَكَ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِم‍‍ِ‍ي‍‍نَ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌اللَّ‍‍هِ يَ‍‍جْ‍‍حَدُ‌ونَ
Wa Laqad Kudhdhibat Rusulun Min Qablika Faşabarū `Alá Mā Kudhdhibū Wa 'Ūdhū Ĥattá 'Atāhum Naşruۚ Wa Lā Mubaddila Likalimāti Allāhi ۚ Wa Laqad Jā'aka Min Naba'i Al-Mursalīna 006-034 Sungguh rasul-rasul sebelummu telah disambut oleh kaum mereka dengan pembohongan dan penganiayaan sebagaimana yang dilakukan kaummu terhadap dirimu. Tetapi mereka bersabar hingga Kami menolong mereka. Dari itu bersabarlah, wahai Nabi, sampai datang pertolongan Kami. Tidak ada yang bisa mengubah janji Allah untuk menolong orang-orang yang sabar. Hal itu pasti akan terpenuhi. Kami benar- benar telah menceritakan kepadamu berita-berita tentang para rasul dan dukungan Kami untuk mereka itu, karena mengandung suatu hiburan buat dirimu dalam mengemban tugas kerasulan. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ كُذِّبَتْ ‌رُسُلٌ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ فَ‍‍صَ‍‍بَرُ‌و‌ا‌ عَلَى‌ مَا‌ كُذِّبُو‌ا‌ ‌وَ‌أ‍ُ‍‌و‌ذُ‌و‌ا‌ حَتَّ‍‍ى‌ ‌أَتَاهُمْ نَ‍‍صْ‍‍رُنَا‌ ۚ ‌وَلاَ‌ مُبَدِّلَ لِكَلِم‍‍َ‍اتِ ‌اللَّ‍‍هِ ۚ ‌وَلَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَكَ مِ‍‌‍نْ نَبَإِ‌ ‌الْمُرْسَلِينَ
Wa 'In Kāna Kabura `Alayka 'I`đuhum Fa'ini Astaţa`ta 'An Tabtaghiya Nafaqāan Al-'Arđi 'Aw Sullamāan As-Samā'i Fata'tiyahum Bi'āyatin ۚ Wa Law Shā'a Allāhu Lajama`ahum `Alá Al-Hudá ۚ Falā Takūnanna Mina Al-Jāhilīna 006-035 Apabila berpalingnya mereka dari seruanmu itu memberatkanmu, dan kamu bisa membuat jalan di dalam perut bumi atau tangga menuju langit untuk mencari bukti kebenaranmu, lakukanlah! Tetapi hal itu di luar kemampuanmu. Oleh karena itu, jangan bebani dirimu dan terimalah ketentuan Tuhanmu. Karena, apabila Allah menghendaki untuk memberi petunjuk kepada mereka, niscaya Dia akan memaksa mereka untuk mempercayai pesan suci yang kamu bawa. Tetapi Dia membiarkan mereka bebas memilih. Maka jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang tidak tahu ketentuan dan hukum-Nya yang berlaku pada makhluk! وَ‌إِ‌نْ ك‍‍َ‍انَ كَبُ‍رَ‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ ‌إِعْ‍رَ‌اضُ‍‍هُمْ فَإِنِ ‌اسْتَ‍‍طَ‍‍عْتَ ‌أَ‌نْ تَ‍‍بْ‍‍تَ‍‍غِ‍‍يَ نَفَ‍‍ق‍‍ا‌‌ ً‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌أَ‌وْ‌ سُلَّما‌‌ ً‌ فِي ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ فَتَأْتِيَهُمْ بِآيَةٍۚ ‌وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى‌ ‌الْهُدَ‌ى‌ ۚ فَلاَ‌ تَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌الْجَاهِلِينَ
'Innamā Yastajību Al-Ladhīna Yasma`ūna Wa ۘ Al-Mawtá Yab`athuhumu Allāhu Thumma 'Ilayhi Yurja`ūna 006-036 Yang akan memenuhi seruan kebenaran dan menghampirinya hanyalah orang yang mendengarkannya sambil memahami dan merenungkan. Adapun mereka yang berpaling dari itu tidak akan bisa mengambil manfaat dari seruanmu, karena mereka seolah-olah sudah mati. Pada hari kiamat, Allah akan membangkitkan mereka dari kubur, mengembalikan mereka pada diri-Nya, dan memghitung pekerjaan yang pernah mereka perbuat. إِنَّ‍‍مَا‌ يَسْتَج‍‍ِ‍ي‍‍بُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَسْمَع‍‍ُ‍ونَ ۘ ‌وَ‌الْمَوْتَى‌ يَ‍‍بْ‍‍عَثُهُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ثُ‍‍مَّ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ يُرْجَعُونَ
Wa Qālū Lawlā Nuzzila `Alayhi 'Āyatun Min Rabbihi ۚ Qul 'Inna Allāha Qādirun `Alá 'An Yunazzila 'Āyatan Wa Lakinna 'Aktharahum Lā Ya`lamūna 006-037 Dengan keras kepala, orang-orang kafir mengatakan, "Kami meminta agar diturunkan kepada Muhammad bukti materi yang menguatkan kebenaran seruannya." Katakan kepada mereka, wahai Nabi, "Sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk menurunkan bukti apa saja yang kalian usulkan." Tetapi mereka tidak mengetahui hikmah Allah dalam menurunkan tanda-tanda kebenaran, dan bagaimana hal itu tidak menurut kemauan mereka. Apabila Dia memenuhi usulan mereka, kemudian mereka tidak mempercayainya, niscaya mereka akan dimusnahkan. Namun sebagian besar mereka tidak mengetahui akibat dari perbuatan- perbuatan mereka. وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ لَوْلاَ‌ نُزِّلَ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌آيَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّ‍‍هِ ۚ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ قَ‍‍ا‌دِ‌رٌ‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌نْ يُنَزِّلَ ‌آيَة ً‌ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌أَكْثَ‍رَهُمْ لاَ‌ يَعْلَمُونَ
Wa Mā Min Dābbatin Al-'Arđi Wa Lā Ţā'irin Yaţīru Bijanāĥayhi 'Illā 'Umamun 'Amthālukum ۚ Mā Farraţnā Fī Al-Kitābi Min Shay'in ۚ Thumma 'Ilá Rabbihim Yuĥsharūna 006-038 Bukti paling kuat atas kekuasaan, kebijaksanaan, dan kasih sayang Allah adalah bahwa Dia mencipta segala sesuatu. Tiada binatang yang melata di bumi atau burung yang terbang di awang-awang kecuali diciptakan oleh Allah dengan berkelompok-kelompok seperti kalian, lalu Dia beri ciri khusus dan cara hidup tersendiri. Tidak ada sesuatu apa pun yang luput dari catatan Kami dalam kitab yang terjaga di sisi Kami (al-lawh al-mahfûzh), walau mereka tidak mempercayainya. Pada hari kiamat, mereka akan dikumpulkan bersama bangsa-bangsa lain untuk diadili(1). (1) Makhluk hidup dikelompokkan menurut keluarga-keluarga yang mempunyai ciri-ciri genetik, tugas, dan tabiat tersendiri. Dalam ayat ini terdapat isyarat tentang perbedaan bentuk dan cara hidup antara makhluk-makhluk hidup itu, suatu ketentuan yang berlaku pada manusia dan makhluk hidup yang lain. وَمَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍َ‍‌ابَّة‌‍ٍ‌ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَلاَ‌ طَ‍‍ائِ‍‍ر‌ٍ‌ يَ‍‍طِ‍‍ي‍‍رُ‌ بِجَنَاحَ‍‍يْ‍‍هِ ‌إِلاَّ‌ ‌أُمَمٌ ‌أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا‌ فَ‍رَّ‍طْ‍‍نَا‌ فِي ‌الْكِت‍‍َ‍ابِ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌‌ٍۚ ثُ‍‍مَّ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّهِمْ يُحْشَرُ‌ونَ
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Şummun Wa Bukmun Až-Žulumāti ۗ Man Yasha'i Allāhu Yuđlilhu Wa Man Yasha' Yaj`alhu `Alá Şirāţin Mustaqīmin 006-039 Orang-orang yang tidak mempercayai bukti-bukti kekuasaan Kami dan kebenaran misi kerasulanmu, mereka tidak mempergunakan indra mereka dalam mencari kebenaran. Dari itu mereka bingung dalam kesesatan syirik dan sikap keras kepala seperti bingungnya orang yang tuli dan bisu dalam kegelapan malam. Tidak ada jalan untuk selamat dari kesesatan. Jika saja pada diri mereka ada suatu kesiapan untuk kebaikan, niscaya Allah akan menolong mereka dalam hal itu. Karena apabila Allah Swt. hendak menyesatkan seseorang--karena tujuannya yang tidak benar--Dia akan membiarkan orang itu seperti apa adanya. Dan, apabila hendak memberi petunjuk--karena tujuannya yang benar--Dia akan memudahkannya dalam melewati jalan keimanan yang jelas dan lurus. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ صُ‍‍مٌّ‌ ‌وَبُكْم‌‍ٌ‌ فِي ‌ال‍‍ظُّ‍‍لُم‍‍َ‍اتِ ۗ مَ‍‌‍نْ يَشَإِ‌ ‌اللَّ‍‍هُ يُ‍‍ضْ‍‍لِلْهُ ‌وَمَ‍‌‍نْ يَشَأْ‌ يَ‍‍جْ‍‍عَلْهُ عَلَى‌ صِ‍رَ‍‌اطٍ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يمٍ
Qul 'Ara'aytakum 'In 'Atākum `Adhābu Allāhi 'Aw 'Atatkumu As-Sā`atu 'Aghayra Allāhi Tad`ūna 'In Kuntum Şādiqīna 006-040 Katakan kepada orang-orang kafir itu, wahai Rasulullah, "Beritahukan kepadaku, apabila kalian ditimpa azab Allah di dunia ini atau didatangi kiamat dengan segala kedahsyatannya, apakah kalian lari dan memohon doa kepada selain Allah agar berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi kalian, jika kalian orang-orang yang benar dalam peribadatan kepada selain Allah?" قُ‍‍لْ ‌أَ‌‍رَ‌أَيْتَكُمْ ‌إِ‌نْ ‌أَتَاكُمْ عَذ‍َ‍‌ابُ ‌اللَّ‍‍هِ ‌أَ‌وْ‌ ‌أَتَتْكُمُ ‌ال‍‍سَّاعَةُ ‌أَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ صَ‍‍ا‌دِقِ‍‍ينَ
Bal 'Īyāhu Tad`ūna Fayakshifu Mā Tad`ūna 'Ilayhi 'In Shā'a Wa Tansawna Mā Tushrikūna 006-041 Kalian hanya akan lari kepada-Nya, yaitu ketika kalian memohon kepada-Nya, lalu Dia menghentikan azab dari kalian seperti yang kalian minta bila menghendaki. Dalam keadaan yang susah seperti itu kalian melupakan sekutu-sekutu Allah yang pernah kalian buat. بَلْ ‌إِيّ‍‍َ‍اهُ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ فَيَكْشِفُ مَا‌ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌إِ‌نْ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌وَتَ‍‌‍ن‍‍سَ‍‍وْنَ مَا‌ تُشْ‍‍رِكُونَ
Wa Laqad 'Arsalnā 'Ilá 'Umamin Min Qablika Fa'akhadhnāhum Bil-Ba'sā'i Wa Ađ-Đarrā'i La`allahum Yatađarra`ūna 006-042 Wahai Nabi, tidak akan memberatkanmu segala perlakuan yang engkau dapatkan dari kaummu. Karena sebelum mengutusmu, Kami telah mengutus rasul-rasul kepada banyak bangsa sebelum bangsamu, tapi mereka semua tidak mempercayai rasul-rasul itu. Maka, Kami lalu menghukum mereka dengan menimpakan bermacam kesulitan dan hal-hal yang membahayakan tubuh mereka, agar mereka khusyuk dan kembali kepada Allah. وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ ‌أَ‌رْسَلْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَ‍‍ى‌ ‌أُمَمٍ‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِكَ فَأَ‍خَ‍‍ذْنَاهُمْ بِ‍الْبَأْس‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ‌وَ‌ال‍‍ضَّ‍‍رّ‍َ‍‌ا‌ءِ‌ لَعَلَّهُمْ يَتَ‍‍ضَ‍رَّعُونَ
Falawlā 'Idh Jā'ahum Ba'sunā Tađarra`ū Wa Lakin Qasat Qulūbuhum Wa Zayyana Lahumu Ash-Shayţānu Mā Kānū Ya`malūn 006-043 Sudah seharusnya mereka kembali kepada Tuhan mereka. Tetapi mereka tidak melakukan hal itu. Bahkan hati mereka terus membatu, dan setan membuat indah perbuatan jahat mereka. فَلَوْلاَ‌ ‌إِ‌ذْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَهُمْ بَأْسُنَا‌ تَ‍‍ضَ‍رَّعُو‌ا‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ قَ‍‍سَتْ قُ‍‍لُوبُهُمْ ‌وَ‌زَيَّنَ لَهُمُ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُون
Falammā Nasū Mā Dhukkirū Bihi Fataĥnā `Alayhim 'Abwāba Kulli Shay'in Ĥattá 'Idhā Fariĥū Bimā 'Ūtū 'Akhadhnāhum Baghtatan Fa'idhā Hum Mublisūna 006-044 Ketika mereka tidak mengambil pelajaran dari kemiskinan dan sakit yang Kami timpakan kepada mereka, Kami uji mereka dengan rezeki yang banyak. Kami bukakan semua pintu untuk memperoleh rezeki tersebut. Hingga, pada saat mereka senang dan tidak bersyukur dengan apa yang Kami berikan kepada mereka, datanglah azab dengan tiba-tiba. Maka mereka lalu bingung, putus asa, dan tidak mendapatkan jalan keselamatan. فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ نَسُو‌ا‌ مَا‌ ‌ذُكِّرُ‌و‌ا‌ بِ‍‍هِ فَتَحْنَا‌ عَلَيْهِمْ ‌أَبْ‍‍و‍َ‍‌ابَ كُلِّ شَ‍‍يْءٍ‌ حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ فَ‍‍رِحُو‌ا‌ بِمَ‍‍ا‌ ‌أ‍ُ‍‌وتُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‍خَ‍‍ذْنَاهُمْ بَ‍‍غْ‍‍تَة‌ ً‌ فَإِ‌ذَ‌ا‌ هُمْ مُ‍‍بْ‍‍لِسُونَ
Faquţi`a Dābiru Al-Qawmi Al-Ladhīna Žalamū Wa ۚ Al-Ĥamdu Lillāh Rabbi Al-`Ālamīna 006-045 Bangsa yang zalim itu kemudian dihancurkan tanpa terkecuali. Segala puji bagi Allah yang mendidik makhluk-Nya dengan bencana dan karunia serta yang membersihkan bumi dari rusaknya orang-orang yang zalim. فَ‍قُ‍طِ‍‍عَ ‌دَ‌ابِ‍‍ر‍ُ‍‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ظَ‍‍لَمُو‌اۚ ‌وَ‌الْحَمْدُ‌ لِلَّهِ ‌‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
Qul 'Ara'aytum 'In 'Akhadha Allāhu Sam`akum Wa 'Abşārakum Wa Khatama `Alá Qulūbikum Man 'Ilahun Ghayru Allāhi Ya'tīkum Bihi ۗ Anžur Kayfa Nuşarrifu Al-'Āyāti Thumma Hum Yaşdifūna 006-046 Katakan kepada mereka, wahai Nabi, "Beritahukan kepadaku, bila Allah merampas pendengaran kalian, dan menutupi hati kalian dengan sesuatu yang bisa menghalanginya dari pengetahuan, lalu menjadikan kalian bisu, buta, dan tidak memahami apa pun, siapakah yang kalian sembah selain Allah?" Tuhan apa yang bisa mengembalikan sesuatu yang telah dirampas oleh Allah dari kalian?" Lihatlah, wahai Rasulullah, bagaimana Kami menjelaskan bukti-bukti dan membuatnya bermacam-macam. Meskipun demikian, mereka ternyata masih tetap tidak mau merenungkan dan memanfaatkannya. قُ‍‍لْ ‌أَ‌‍رَ‌أَيْتُمْ ‌إِ‌نْ ‌أَ‍خَ‍‍ذَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ سَمْعَكُمْ ‌وَ‌أَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌‍رَكُمْ ‌وَ‍خَ‍‍تَمَ عَلَى‌ قُ‍‍لُوبِكُمْ مَ‍‌‍نْ ‌إِلَهٌ غَ‍‍يْ‍‍رُ‌ ‌اللَّ‍‍هِ يَأْتِيكُمْ بِهِ ۗ ‌ان‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ نُ‍‍صَ‍‍رِّفُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ ثُ‍‍مَّ هُمْ يَ‍‍صْ‍‍دِفُونَ
Qul 'Ara'aytakum 'In 'Atākum `Adhābu Allāhi Baghtatan 'Aw Jahratan Hal Yuhlaku 'Illā Al-Qawmu Až-Žālimūna 006-047 Katakan, "Beritahukan kepadaku, bila kalian tertimpa azab Allah dengan tiba-tiba, tanpa diperkirakan, atau datang terang-terangan sesuai dengan peringatan sebelumnya, apakah azab itu hanya menimpa kaum yang menganiaya diri sendiri dengan bersikeras pada kesyirikan dan kesesatan? Azab itu tidak menimpa selain mereka." قُ‍‍لْ ‌أَ‌‍رَ‌أَيْتَكُمْ ‌إِ‌نْ ‌أَتَاكُمْ عَذ‍َ‍‌ابُ ‌اللَّ‍‍هِ بَ‍‍غْ‍‍تَةً ‌أَ‌وْ‌ جَهْ‍رَةً هَلْ يُهْلَكُ ‌إِلاَّ‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمُ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمُونَ
Wa Mā Nursilu Al-Mursalīna 'Illā Mubashshirīna Wa Mundhirīna ۖ Faman 'Āmana Wa 'Aşlaĥa Falā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna 006-048 Kami tidak mengutus para rasul kecuali untuk memberi kabar gembira kepada orang yang mempercayai kebaikan dan pahala, dan memberi ancaman kepada orang yang mengingkari adanya azab. Barangsiapa mempercayai seruan mereka lalu mengerjakan amal saleh, tidak akan mempunyai rasa takut terhadap bencana yang menimpa dan tidak merasa sedih terhadap kesenangan yang tidak mereka dapatkan. وَمَا‌ نُرْسِلُ ‌الْمُرْسَل‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌إِلاَّ‌ مُبَشِّ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍نَ ‌وَمُ‍‌‍ن‍‍ذِ‌ر‍ِ‍ي‍‍نَ ۖ فَمَ‍‌‍نْ ‌آمَنَ ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍لَحَ فَلاَ‌ خَ‍‍وْفٌ عَلَيْهِمْ ‌وَلاَ‌ هُمْ يَحْزَنُونَ
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Yamassuhumu Al-`Adhābu Bimā Kānū Yafsuqūna 006-049 Orang-orang yang tidak mempercayai bukti-bukti yang jelas tentang kebenaran misi yang dibawa oleh para rasul, akan ditimpa azab akibat keluarnya mereka dari ketaatan dan keimanan. وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ يَمَسُّهُمُ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابُ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْسُ‍‍قُ‍‍ونَ
Qul Lā 'Aqūlu Lakum `InKhazā'inu Allāhi Wa Lā 'A`lamu Al-Ghayba Wa Lā 'Aqūlu Lakum 'Innī Malakun ۖ 'In 'Attabi`u 'Illā Mā Yūĥá 'Ilayya ۚ Qul Hal Yastawī Al-'A`má Wa Al-Başīru ۚ 'Afalā Tatafakkarūna 006-050 Katakan kepada orang-orang kafir itu, wahai Rasul, "Aku tidak mengatakan kepada kalian bahwa aku mempunyai wewenang untuk mengatur segala sesuatu yang dimiliki oleh Allah, hingga dapat mengabulkan apa-apa yang kalian minta. Aku juga tidak mengaku bahwa aku mengetahui hal-hal gaib yang tidak diberitahukan oleh Allah. Aku tidak mengatakan bahwa aku seorang malaikat yang bisa naik ke langit. Aku hanyalah seorang manusia yang hanya mengikuti sesuatu yang diwahyukan Allah kepadaku." Katakan pula, wahai Nabi, "Apakah sama orang yang tersesat dan yang mendapat petunjuk dalam mengetahui kebenaran- kebenaran ini? Apakah pantas kalian berpaling dari petunjuk yang aku bawa kepada kalian, hingga tidak merenungkannya dengan akal pikiran supaya menjadi jelas kebenaran itu bagi kalian?" قُ‍‍لْ لاَ‌ ‌أَ‍قُ‍‍ولُ لَكُمْ عِ‍‌‍ن‍‍دِي خَ‍‍ز‍َ‍‌ائِنُ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلاَ‌ ‌أَعْلَمُ ‌الْ‍‍غَ‍‍يْ‍‍بَ ‌وَلاَ‌ ‌أَ‍قُ‍‍ولُ لَكُمْ ‌إِنِّ‍‍ي مَلَك‌‍ٌۖ ‌إِ‌نْ ‌أَتَّبِعُ ‌إِلاَّ‌ مَا‌ يُوحَ‍‍ى‌ ‌إِلَيَّ ۚ قُ‍‍لْ هَلْ يَسْتَوِي ‌الأَعْمَى‌ ‌وَ‌الْبَ‍‍صِ‍‍ي‍‍رُ‌ ۚ ‌أَفَلاَ‌ تَتَفَكَّرُ‌ونَ
Wa 'Andhir Bihi Al-Ladhīna Yakhāfūna 'An Yuĥsharū 'Ilá Rabbihim ۙ Laysa Lahum Min Dūnihi Wa Līyun Wa Lā Shafī`un La`allahum Yattaqūna 006-051 Berilah peringatan, dengan isi kandungan al-Qur'ân ini, mereka yang takut kepada kedahsyatan suatu hari, ketika mereka digiring oleh malaikat untuk pengadilan dan pembalasan, dan tidak mempunyai penolong atau pemberi syafaat kecuali dengan izin Allah, agar mereka menjauhi hal-hal yang dapat membuat Allah murka! وَ‌أَ‌ن‍‍ذِ‌ر‍ْ‍‌ بِهِ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍خَ‍‍اف‍‍ُ‍ونَ ‌أَ‌نْ يُحْشَرُ‌و‌ا‌ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّهِمْ ۙ لَ‍‍يْ‍‍سَ لَهُمْ مِ‍‌‍نْ ‌دُ‌ونِ‍‍هِ ‌وَلِيٌّ‌ ‌وَلاَ‌ شَف‍‍ِ‍ي‍‍ع ٌ‌ لَعَلَّهُمْ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Wa Lā Taţrudi Al-Ladhīna Yad`ūna Rabbahum Bil-Ghadāati Wa Al-`Ashīyi Yurīdūna Wajhahuۖ `Alayka Min Ĥisābihim Min Shay'in Wa Mā Min Ĥisābika `Alayhim Min Shay'in Fataţrudahum Fatakūna Mina Až-Žālimīna 006-052 Wahai Muhammad, jangan engkau penuhi seruan orang-orang kafir yang sombong hingga engkau mengusir orang-orang Mukmin lemah yang selalu menyembah Allah dan hanya mengharapkan rida-Nya! Jangan engkau perhatikan penindasan mereka terhadap orang-orang Mukmin! Karena kamu tidak bertanggung jawab di hadapan Allah atas sesuatu yang mereka perbuat, sebagaimana mereka juga tidak bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatanmu. Apabila engkau memenuhi seruan orang-orang kafir yang keras kepala itu, lalu engkau mengusir orang-orang Mukmin, maka engkau telah termasuk orang-orang yang lalim. وَلاَ‌ تَ‍‍طْ‍‍رُ‌دِ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ ‌‍رَبَّهُمْ بِ‍الْ‍‍غَ‍‍د‍َ‍‌اةِ ‌وَ‌الْعَشِيِّ يُ‍‍رِيد‍ُ‍‌ونَ ‌وَجْ‍‍هَ‍‍هُ ۖ مَا‌ عَلَ‍‍يْ‍‍كَ مِ‍‌‍نْ حِسَابِهِمْ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَمَا‌ مِ‍‌‍نْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌‌ٍ‌ فَتَ‍‍طْ‍‍رُ‌دَهُمْ فَتَك‍‍ُ‍ونَ مِنَ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Wa Kadhalika Fatannā Ba`đahum Biba`đin Liyaqūlū 'Ahā'uulā' Manna Allāhu `Alayhim Min Bayninā ۗ 'Alaysa Allāhu Bi'a`lama Bish-Shākirīna 006-053 Seperti cobaan yang telah ditetapkan dalam ketentuan Kami ini, Kami menguji orang-orang yang sombong dengan membuat kaum lemah lebih dulu memeluk Islam, sehingga mereka mengatakan, dengan nada mengejek, "Apakah orang-orang miskin itu golongan kita yang mendapatkan karunia dari Allah yang telah dijanjikan oleh Muhammad?" Orang-orang miskin itu memahami bahwa karunia Allah adalah petunjuk kepada keimanan, maka mereka lalu menyucikan-Nya. Allah Maha Mengetahui orang-orang yang mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. وَكَذَلِكَ فَتَ‍‍نَّ‍‍ا‌ بَعْ‍‍ضَ‍‍هُمْ بِبَعْ‍‍ض‍‍ٍ‌ لِيَ‍‍قُ‍‍ولُ‍‍و‌ا‌ ‌أَه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ مَ‍‍نَّ ‌اللَّ‍‍هُ عَلَيْهِمْ مِ‍‌‍نْ بَيْنِنَ‍‍اۗ ‌أَلَ‍‍يْ‍‍سَ ‌اللَّ‍‍هُ بِأَعْلَمَ بِ‍ال‍‍شَّاكِ‍‍رِينَ
Wa 'Idhā Jā'aka Al-Ladhīna Yu'uminūna Bi'āyātinā Faqul Salāmun `Alaykum ۖ Kataba Rabbukum `Alá Nafsihi Ar-Raĥmata ۖ 'Annahu Man `Amila Minkum Sū'āan Bijahālatin Thumma Tāba Min Ba`dihi Wa 'Aşlaĥa Fa'annahu Ghafūrun Raĥīmun 006-054 Apabila kamu didatangi oleh orang-orang yang mempercayai al-Qur'ân, katakan kepada mereka, sebagai penghormatan, "Selamat atas kalian. Aku beri kabar gembira tentang kasih sayang yang Allah wajibkan kepada diri-Nya. Suatu kasih sayang yang mengharuskan bahwa bila seseorang di antara kalian berbuat kejahatan karena tidak mengetahui akibatnya, kemudian ia kembali kepada Allah dengan perasaan menyesal dan bertobat serta memperbaiki perbuatannya, Allah pasti akan memaafkannya. Sebab ampunan dan rahmat Allah amat luas." وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَكَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِآيَاتِنَا‌ فَ‍‍قُ‍‍لْ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ ‌‍رَبُّكُمْ عَلَى‌ نَفْسِهِ ‌ال‍رَّحْمَةَ ۖ ‌أَنَّ‍‍هُ مَ‍‌‍نْ عَمِلَ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ س‍‍ُ‍و‌ء‌ا‌ ً‌ بِجَهَالَة‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ ت‍‍َ‍ابَ مِ‍‌‍نْ بَعْدِهِ ‌وَ‌أَ‍صْ‍‍لَحَ فَأَنَّ‍‍هُ غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa Kadhalika Nufaşşilu Al-'Āyāti Wa Litastabīna Sabīlu Al-Mujrimīna 006-055 Dengan keterangan yang jelas itu, Kami menerangkan bukti-bukti yang bermacam-macam, agar menjadi tampak jalan kebenaran yang dilalui oleh orang-orang Mukmin dan menjadi jelas jalan kebatilan yang dilalui oleh orang-orang kafir. وَكَذَلِكَ نُفَ‍‍صِّ‍‍لُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ ‌وَلِتَسْتَب‍‍ِ‍ي‍‍نَ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لُ ‌الْمُ‍‍جْ‍‍رِمِينَ
Qul 'Innī Nuhītu 'An 'A`buda Al-Ladhīna Tad`ūna Min Dūni Allāhi ۚ Qul Lā 'Attabi`u 'Ahwā'akum ۙ Qad Đalaltu 'Idhāan Wa Mā 'Anā Mina Al-Muhtadīna 006-056 Katakan kepada orang-orang kafir itu, wahai Nabi, "Sesungguhnya Allah telah melarangku untuk menyembah apa yang kalian sembah selain Allah. Aku tidak mengikuti hawa nafsu kalian. Karena, bila aku mengikuti kalian, pasti akan menyeleweng dari kebenaran dan tidak termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." قُ‍‍لْ ‌إِنِّ‍‍ي نُه‍‍ِ‍ي‍‍تُ ‌أَ‌نْ ‌أَعْبُدَ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ تَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ ۚ قُ‍‍لْ لاَ‌ ‌أَتَّبِعُ ‌أَهْو‍َ‍‌ا‌ءَكُمْ ۙ قَ‍‍دْ‌ ضَ‍‍لَلْتُ ‌إِ‌ذ‌ا‌ ً‌ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أَنَا‌ مِنَ ‌الْمُهْتَدِينَ
Qul 'Innī `Alá Bayyinatin Min Rabbī Wa Kadhdhabtum Bihi ۚ Mā `Indī Mā Tasta`jilūna Bihi~ ۚ 'Ini Al-Ĥukmu 'Illā Lillāh ۖ Yaquşşu Al-Ĥaqqa ۖ Wa Huwa Khayru Al-Fāşilīna 006-057 Katakan kepada mereka lagi, "Aku benar-benar berada pada syariat yang jelas yang diturunkan dari Tuhanku melalui al-Qur'ân yang kalian tidak percayai. Di luar kemampuanku, mempercepat azab seperti yang kalian tantang. Hal itu hanya ada dalam kekuasaan Allah dan tergantung kepada kehendak, kebijaksanaan, dan wewenang-Nya. Bila Dia menghendaki, Dia akan mempercepatnya, dan bila menghendaki, Dia akan melambatkannya. Semuanya menurut hikmah yang Dia ketahui. Dia adalah sebaik- baik pemutus persoalan antara aku dan kalian." قُ‍‍لْ ‌إِنِّ‍‍ي عَلَى‌ بَيِّنَةٍ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّي ‌وَكَذَّبْ‍‍تُمْ بِ‍‍هِ ۚ مَا‌ عِ‍‌‍ن‍‍دِي مَا‌ تَسْتَعْجِل‍‍ُ‍ونَ بِهِ ۚ ‌إِنِ ‌الْحُكْمُ ‌إِلاَّ‌ لِلَّهِ ۖ يَ‍‍قُ‍‍صُّ ‌الْحَ‍‍قَّ ۖ ‌وَهُوَ‌ خَ‍‍يْ‍‍رُ‌ ‌الْفَاصِ‍‍لِينَ
Qul Law 'Anna `Indī Mā Tasta`jilūna Bihi Laquđiya Al-'Amru Baynī Wa Baynakum Wa ۗ Allāhu 'A`lamu Biž-Žālimīna 006-058 Katakan, "Apabila aku mampu menimpakan azab yang kalian tantang untuk dipercepat, niscaya aku akan menimpakannya kepada kalian, atas nama kemurkaan Tuhanku. Dengan demikian, akan selesai permasalahan antara aku dan kalian. Tetapi hal itu adalah wewenang Allah. Dia yang Mahatahu azab--baik yang cepat maupun yang lambat--yang sesuai dengan orang-orang kafir. قُ‍‍لْ لَوْ‌ ‌أَنَّ عِ‍‌‍ن‍‍دِي مَا‌ تَسْتَعْجِل‍‍ُ‍ونَ بِ‍‍هِ لَ‍‍قُ‍‍ضِ‍‍يَ ‌الأَمْرُ‌ بَيْنِي ‌وَبَيْنَكُمْ ۗ ‌وَ‌اللَّهُ ‌أَعْلَمُ بِ‍ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Wa `Indahu Mafātiĥu Al-Ghaybi Lā Ya`lamuhā 'Illā Huwa ۚ Wa Ya`lamu Mā Fī Al-Barri Wa Al-Baĥri ۚ Wa Mā Tasquţu Min Waraqatin 'Illā Ya`lamuhā Wa Lā ĤabbatinŽulumāti Al-'Arđi Wa Lā Raţbin Wa Lā Yā Bisin 'Illā Fī Kitābin Mubīnin 006-059 Allah mengetahui segala macam hal yang gaib. Tidak ada yang mengetahui hal itu kecuali diri-Nya dan orang yang Dia beritahu sebagian ilmunya. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu yang ada di darat dan di laut. Daun--daun apa saja--yang jatuh, biji-bijian yang jatuh di perut bumi, atau sesuatu yang basah dan yang kering, semuanya diketahui oleh Allah dengan sempurna. وَعِ‍‌‍نْ‍‍دَهُ مَفَاتِحُ ‌الْ‍‍غَ‍‍يْ‍‍بِ لاَ‌ يَعْلَمُهَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ هُوَ‌ ۚ ‌وَيَعْلَمُ مَا‌ فِي ‌الْبَرِّ‌ ‌وَ‌الْبَحْ‍‍ر‍ِ‍‌ ۚ ‌وَمَا‌ تَسْ‍‍قُ‍‍طُ مِ‍‌‍نْ ‌وَ‌‍رَقَ‍‍ة‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ يَعْلَمُهَا‌ ‌وَلاَ‌ حَبَّة‌‍ٍ‌ فِي ظُ‍‍لُم‍‍َ‍اتِ ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَلاَ‌ ‌‍رَ‍طْ‍‍بٍ‌ ‌وَلاَ‌ يَابِس‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ فِي كِت‍‍َ‍ابٍ‌ مُبِينٍ
Wa Huwa Al-Ladhī Yatawaffākum Bil-Layli Wa Ya`lamu Mā Jaraĥtum Bin-Nahāri Thumma Yab`athukum Fīhi Liyuqđá 'Ajalun Musamman ۖ Thumma 'Ilayhi Marji`ukum Thumma Yunabbi'ukum Bimā Kuntum Ta`malūna 006-060 Dia yang menidurkan kalian di waktu malam, membuat kalian berjaga di waktu siang, dan mengetahui segala sesuatu yang kalian perbuat di waktu siang hingga tiap orang di antara kalian mencapai ajalnya. Kemudian, pada hari kiamat kelak, kalian akan kembali kepada Allah yang akan memberitahu dan memberi balasan kepada kalian atas perbuatan baik dan buruk yang pernah kalian perbuat. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِ‍ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لِ ‌وَيَعْلَمُ مَا‌ جَ‍رَحْتُمْ بِ‍ال‍‍نَّ‍‍ه‍‍َ‍ا‌ر‍ِ‍‌ ثُ‍‍مَّ يَ‍‍بْ‍‍عَثُكُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ لِيُ‍‍قْ‍‍‍‍ضَ‍‍ى‌ ‌أَجَلٌ‌ مُسَ‍‍مّ‍‍ى‌‌ ًۖ ثُ‍‍مَّ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ مَرْجِعُكُمْ ثُ‍‍مَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْمَلُونَ
Wa Huwa Al-Qāhiru Fawqa `Ibādihi ۖ Wa Yursilu `Alaykum Ĥafažatan Ĥattá 'Idhā Jā'a 'Aĥadakumu Al-Mawtu Tawaffat/hu Rusulunā Wa Hum Lā Yufarriţūna 006-061 Dia yang menaklukkan hamba-hamba-Nya dengan kekuasaan-Nya, dan yang mengutus malaikat- malaikat-Nya untuk menghitung perbuatan-perbuatan kalian sampai datang ajal dari masing-masing orang di antara kalian. Lalu nyawanya akan dicabut oleh malaikat-malaikat Kami yang Kami utus khusus untuk itu. Malaikat-malaikat itu tidak pernah melalaikan tugas yang dilimpahkan kepada mereka. وَهُوَ‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍اهِ‍‍ر‍ُ‍‌ فَ‍‍وْ‍قَ عِبَا‌دِهِ ۖ ‌وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَ‍‍ظَ‍‍ةً حَتَّ‍‍ى‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌أَحَدَكُمُ ‌الْمَ‍‍وْتُ تَوَفَّتْهُ ‌رُسُلُنَا‌ ‌وَهُمْ لاَ‌ يُفَرِّ‍‍طُ‍‍ونَ
Thumma Ruddū 'Ilá Allāhi Mawlāhumu Al-Ĥaqqi ۚ 'Alā Lahu Al-Ĥukmu Wa Huwa 'Asra`u Al-Ĥāsibīna 006-062 Kemudian Dia membangkitkan orang-orang yang sudah mati itu di hari kiamat. Mereka akan berdiri di hadapan Tuhan mereka yang akan menangani urusan mereka dengan benar. Ketahuilah bahwa hanya Dia yang mempunyai hak mengadakan perhitungan dan memutuskan permasalahan antar makhluk pada hari itu. Dia adalah secepat-cepat yang melaksanakan perhitungan dan pembalasan. ثُ‍‍مَّ ‌رُ‌دُّ‌و‌ا‌ ‌إِلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ مَوْلاَهُمُ ‌الْحَ‍‍قِّ ۚ ‌أَلاَ‌ لَهُ ‌الْحُكْمُ ‌وَهُوَ‌ ‌أَسْ‍رَعُ ‌الْحَاسِبِينَ
Qul Man Yunajjīkum Min Žulumāti Al-Barri Wa Al-Baĥri Tad`ūnahu Tađarru`āan Wa Khufyatan La'in 'Anjānā Min Hadhihi Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna 006-063 Katakan kepada orang-orang musyrik itu, wahai Muhammad, "Siapa yang mampu menyelamatkan kalian dari bencana-bencana darat dan laut, apabila menimpa, hingga kalian meminta perlindungan kepadanya dengan penuh tunduk mengatakan, 'Kami bersumpah, apabila engkau selamatkan kami dari bencana- bencana itu, kami tidak akan melupakan kebaikanmu, dan akan sangat berterima kasih kepadamu. '" قُ‍‍لْ مَ‍‌‍نْ يُنَجِّيكُمْ مِ‍‌‍نْ ظُ‍‍لُم‍‍َ‍اتِ ‌الْبَرِّ‌ ‌وَ‌الْبَحْ‍‍ر‍ِ‍‌ تَ‍‍دْعُونَ‍‍هُ تَ‍‍ضَ‍‍رُّعا‌ ً‌ ‌وَ‍خُ‍‍فْيَة ً‌ لَئِ‍‌‍نْ ‌أَ‌ن‍‍جَانَا‌ مِ‍‌‍نْ هَذِهِ لَنَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌ال‍‍شَّاكِ‍‍رِينَ
Quli Allāhu Yunajjīkum Minhā Wa Min Kulli Karbin Thumma 'Antum Tushrikūna 006-064 Katakan, "Hanya Allah yang bisa menyelamatkan kalian dari bencana-bencana itu, juga dari bencana- bencana yang lain. Tetapi, walaupun begitu, selain menyembah-Nya, kalian tetap saja menyembah tuhan lain yang tidak bisa menolak bahaya dan tidak bisa mendatangkan manfaat." قُ‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هُ يُنَجِّيكُمْ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ‌وَمِ‍‌‍نْ كُلِّ كَرْب‌‍ٍ‌ ثُ‍‍مَّ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ تُشْ‍‍رِكُونَ
Qul Huwa Al-Qādiru `Alá 'An Yab`atha `Alaykum `Adhābāan Min Fawqikum 'Aw Min Taĥti 'Arjulikum 'Aw Yalbisakum Shiya`āan Wa Yudhīqa Ba`đakum Ba'sa Ba`đin ۗ Anžur Kayfa Nuşarrifu Al-'Āyāti La`allahum Yafqahūna 006-065 Katakan juga, "Hanya Allah yang kuasa menimpakan azab yang bisa datang dari arah atas atau bawah kalian, atau menanamkan permusuhan di antara kalian, hingga menjadi kelompok-kelompok yang berpecah-belah dan saling menyakiti." Lihatlah, bagaimana bukti-bukti itu menunjukkan kekuasaan dan keberhakan Kami sendiri untuk disembah. Semoga mereka mau merenungkannya dan memahami kebenaran. قُ‍‍لْ هُوَ‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍ا‌دِ‌ر‍ُ‍‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌نْ يَ‍‍بْ‍‍عَثَ عَلَيْكُمْ عَذَ‌ابا‌ ً‌ مِ‍‌‍نْ فَوْ‍قِ‍‍كُمْ ‌أَ‌وْ‌ مِ‍‌‍نْ تَحْتِ ‌أَ‌رْجُلِكُمْ ‌أَ‌وْ‌ يَلْبِسَكُمْ شِيَعا‌ ً‌ ‌وَيُذ‍ِ‍ي‍‍قَ بَعْ‍‍ضَ‍‍كُمْ بَأْسَ بَعْ‍‍ضٍۗ ‌ان‍‍ظُ‍‍رْ‌ كَ‍‍يْ‍‍فَ نُ‍‍صَ‍‍رِّفُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ لَعَلَّهُمْ يَفْ‍‍قَ‍‍هُونَ
Wa Kadhdhaba Bihi Qawmuka Wa Huwa Al-Ĥaqqu ۚ Qul Lastu `Alaykum Biwakīlin 006-066 Lalu kaummu mendustakan al-Qur'ân, suatu kebenaran yang tidak mungkin didustakan. Katakan kepada mereka, wahai Nabi, "Aku tidak ditugasi untuk menjaga, menghitung amalan, dan mengganjar kalian atas hal itu. Semuanya hanyalah wewenang Allah." وَكَذَّبَ بِ‍‍هِ قَ‍‍وْمُكَ ‌وَهُوَ‌ ‌الْحَ‍‍قُّ ۚ قُ‍‍لْ لَسْتُ عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ
Likulli Naba'iin Mustaqarrun ۚ Wa Sawfa Ta`lamūna 006-067 Setiap kabar yang dibawa al-Qur'ân mempunyai jadwal waktu untuk terjadi. Kalian benar-benar akan mengetahui kebenaran kabar-kabar itu saat terjadinya. لِكُلِّ نَبَإ‌ٍ‌ مُسْتَ‍‍قَ‍‍رّ‌ٌۚ ‌وَسَ‍‍وْفَ تَعْلَمُونَ
Wa 'Idhā Ra'ayta Al-Ladhīna Yakhūđūna Fī 'Āyātinā Fa'a`riđ `Anhum Ĥattá Yakhūđū Fī Ĥadīthin Ghayrihi ۚ Wa 'Immā Yunsiyannaka Ash-Shayţānu Falā Taq`ud Ba`da Adh-Dhikrá Ma`a Al-Qawmi Až-Žālimīna 006-068 Apabila engkau mendatangi perkumpulan orang-orang kafir, kemudian mendapati mereka menghujat atau menghina al-Qur'ân, pergilah dari situ sampai mereka beralih kepada pembicaraan lain! Apabila kamu lupa, lalu menemani mereka dalam membicarakan hal-hal yang batil, kemudian kamu ingat bahwa hal itu dilarang, janganlah kamu duduk bersama mereka lagi. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌‍رَ‌أَيْ‍‍تَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍خُ‍‍وضُ‍‍ونَ فِ‍‍ي ‌آيَاتِنَا‌ فَأَعْ‍‍رِ‍‍ضْ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ حَتَّى‌ يَ‍‍خُ‍‍وضُ‍‍و‌ا‌ فِي حَد‍ِ‍ي‍‍ثٍ غَ‍‍يْ‍‍رِهِ ۚ ‌وَ‌إِمَّ‍‍ا‌ يُ‍‌‍ن‍‍سِيَ‍‍نَّ‍‍كَ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انُ فَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍عُ‍‍دْ‌ بَعْدَ‌ ‌ال‍‍ذِّكْ‍رَ‌ى‌ مَعَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Wa Mā `Alá Al-Ladhīna Yattaqūna Min Ĥisābihim Min Shay'in Wa Lakin Dhikrá La`allahum Yattaqūna 006-069 Orang-orang yang bertakwa kepada Allah tidak bertanggung jawab apa pun atas dosa orang-orang yang lalim itu, apabila mereka terus-menerus dalam kesesatan. Walaupun begitu, orang-orang yang bertakwa itu harus mengingatkan mereka, barang kali mereka menjadi takut kepada Allah dan berhenti mengerjakan hal-hal yang batil. وَمَا‌ عَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ مِ‍‌‍نْ حِسَابِهِمْ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَلَكِ‍‌‍نْ ‌ذِكْ‍رَ‌ى‌ لَعَلَّهُمْ يَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Wa Dhari Al-Ladhīna Attakhadhū Dīnahum La`ibāan Wa Lahwan Wa Gharrat/humu Al-Ĥayāatu Ad-Dunۚ Wa Dhakkir Bihi~ 'An Tubsala Nafsun Bimā Kasabat Laysa Lahā Min Dūni Allāhi Wa Līyun Wa Lā Shafī`un Wa 'In Ta`dil Kulla `Adlin Lā Yu'ukhadh Minhā ۗ 'Ūlā'ika Al-Ladhīna 'Ubsilū Bimā Kasabū ۖ Lahum Sharābun Min Ĥamīmin Wa `Adhābun 'Alīmun Bimā Kānū Yakfurūna 006-070 Tinggalkanlah, wahai Rasulullah, orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan bahan ejekan serta tertipu oleh kehidupan dunia sehingga melupakan kehidupan akhirat. Ingatkan mereka, dengan al-Qur'ân, bahwa alangkah menakutkannya hari ditahannya setiap orang bersama amal perbuatannya. Suatu hari ketika tidak ada penolong selain Allah dan semua tebusan untuk selamat dari siksaan tidak ada yang diterima. Orang-orang kafir yang ditahan di dalam siksaan akibat perbuatan jahat yang mereka lakukan itu, di neraka jahannam akan mendapatkan siksa berupa air yang sangat panas dan siksaan yang sangat pedih akibat kekufuran mereka. وَ‌ذَ‌ر‍ِ‍‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌اتَّ‍‍خَ‍‍ذُ‌و‌ا‌ ‌دِينَهُمْ لَعِبا‌ ً‌ ‌وَلَهْو‌ا‌ ً‌ ‌وَ‍‍غَ‍رَّتْهُمُ ‌الْحَي‍‍َ‍اةُ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ۚ ‌وَ‌ذَكِّ‍‍رْ‌ بِهِ ‌أَ‌نْ تُ‍‍بْ‍‍سَلَ نَفْس‌‍ٌ‌ بِمَا‌ كَسَبَتْ لَ‍‍يْ‍‍سَ لَهَا‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَلِيٌّ‌ ‌وَلاَ‌ شَف‍‍ِ‍ي‍‍عٌ‌ ‌وَ‌إِ‌نْ تَعْدِلْ كُلَّ عَ‍‍دْل‍ٍ‌ لاَ‌ يُؤْ‍‍خَ‍‍ذْ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَ‍‍اۗ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أُبْ‍‍سِلُو‌ا‌ بِمَا‌ كَسَبُو‌اۖ لَهُمْ شَ‍رَ‍‌ابٌ‌ مِ‍‌‍نْ حَم‍‍ِ‍ي‍‍مٍ‌ ‌وَعَذ‍َ‍‌ابٌ ‌أَل‍‍ِ‍ي‍‍م‌‍ٌ‌ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَكْفُرُ‌ونَ
Qul 'Anad`ū Min Dūni Allāhi Mā Lā Yanfa`unā Wa Lā Yađurrunā Wa Nuraddu `Alá 'A`qābinā Ba`da 'Idh Hadānā Al-Lahu Kālladhī Astahwat/hu Ash-Shayāţīnu Fī Al-'Arđi Ĥayrāna Lahu~ 'Aşĥābun Yad`ūnahu~ 'Ilá Al-Hudá A'tinā ۗ Qul 'Inna Hudá Allāhi Huwa Al-Hudá ۖ Wa 'Umirnā Linuslima Lirabbi Al-`Ālamīna 006-071 Katakan kepada mereka, "Apakah pantas disembah, sesuatu selain Allah yang tidak bisa mendatangkan keuntungan maupun kerugian? Lalu, karena hal itu, kita kembali kepada kemusyrikan setelah mendapat petunjuk menuju keimanan dari Allah, hingga kita menjadi seperti orang yang di dunia digoda dan disesatkan oleh setan hingga bingung dan tidak bisa mendapatkan jalan yang lurus. Orang seperti itu seringkali akan diselamatkan oleh kawan-kawannya yang mendapat petunjuk dengan mengatakan, 'Kembalilah kepada jalan kami yang lurus,' tapi tidak menuruti." Katakan lagi, wahai Nabi, "Sesungguhnya hanya Islamlah petunjuk itu, sedang yang lain-lain adalah kesesatan. Kami sungguh telah diperintah oleh Allah agar tunduk kepada-Nya. Dia pencipta seluruh alam, pemberi rezeki, dan yang mengatur urusannya." قُ‍‍لْ ‌أَنَ‍‍دْعُو‌ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ مَا‌ لاَ‌ يَ‍‌‍ن‍‍فَعُنَا‌ ‌وَلاَ‌ يَ‍‍ضُ‍‍رُّنَا‌ ‌وَنُ‍رَ‌دُّ‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَعْ‍‍قَ‍‍ابِنَا‌ بَعْدَ‌ ‌إِ‌ذْ‌ هَدَ‌انَا‌ ‌اللَّهُ كَالَّذِي ‌اسْتَهْوَتْهُ ‌ال‍‍شَّيَاطِ‍‍ي‍‍نُ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ حَيْ‍رَ‍‌انَ لَهُ~ُ ‌أَ‍صْ‍‍ح‍‍َ‍ابٌ‌ يَ‍‍دْعُونَهُ~ُ ‌إِلَى‌ ‌الْهُدَ‌ى‌ ‌ائْتِنَا‌ ۗ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ هُدَ‌ى‌ ‌اللَّ‍‍هِ هُوَ‌ ‌الْهُدَ‌ى‌ ۖ ‌وَ‌أُمِ‍‍رْنَا‌ لِنُسْلِمَ لِ‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
Wa 'An 'Aqīmū Aş-Şalāata Wa Attaqūhu ۚ Wa Huwa Al-Ladhī 'Ilayhi Tuĥsharūna 006-072 Berpalinglah kalian dari orang-orang musyrik setelah mengajak mereka kepada petunjuk. Pergilah untuk menyembah Tuhan kalian. Kerjakanlah salat dengan sebaik-baiknya. Takutlah kepada Allah, dan laksanakan perintah-perintah-Nya. Karena di sisi-Nyalah kalian akan dikumpulkan. وَ‌أَ‌نْ ‌أَ‍قِ‍‍يمُو‌ا‌ال‍‍صَّ‍‍لاَةَ ‌وَ‌اتَّ‍‍قُ‍‍وهُ ۚ ‌وَهُوَ‌ ‌الَّذِي ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ تُحْشَرُ‌ونَ
Wa Huwa Al-Ladhī Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Bil-Ĥaqqi ۖ Wa Yawma Yaqūlu Kun Fayakūnu ۚ Qawluhu Al-Ĥaqqu ۚ Wa Lahu Al-Mulku Yawma Yunfakhu Fī Aş-Şūri ۚ `Ālimu Al-Ghaybi Wa Ash-Shahādati ۚ Wa Huwa Al-Ĥakīmu Al-Khabīr 006-073 Hanya Dia yang menciptakan langit dan bumi atas dasar kebenaran dan kebijaksanaan. Kapan saja kehendak-Nya tertuju kepada penciptaan sesuatu, pasti akan terjadi dengan segera. Dia menciptakan segala sesuatu dengan mengatakan, "Jadilah!" Tiap kata yang berasal dari-Nya adalah kebenaran dan kejujuran. Kepunyaan Dia sendiri kewenangan untuk mengatur segala sesuatu secara mutlak di hari kiamat. Yaitu hari ditiupnya sangkakala sebagai tanda akan datangnya pembangkitan. Dia yang sama pengetahuan- Nya atas hal-hal yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Yang melakukan semua perbuatan-Nya dengan bijaksana dan pengetahuan-Nya meliputi bagian dalam dan luar dari segala sesuatu. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ۖ ‌وَيَ‍‍وْمَ يَ‍‍قُ‍‍ولُ كُ‍‌‍نْ فَيَك‍‍ُ‍ونُ ۚ قَ‍‍وْلُهُ ‌الْحَ‍‍قُّ ۚ ‌وَلَهُ ‌الْمُلْكُ يَ‍‍وْمَ يُ‍‌‍ن‍‍فَ‍‍خُ فِي ‌ال‍‍صُّ‍‍و‌ر‍ِ‍‌ ۚ عَالِمُ ‌الْ‍‍غَ‍‍يْ‍‍بِ ‌وَ‌ال‍‍شَّهَا‌دَةِ ۚ ‌وَهُوَ‌ ‌الْحَك‍‍ِ‍ي‍‍مُ ‌الْ‍‍خَ‍‍بِ‍‍ير
Wa 'Idh Qāla 'Ibhīmu Li'abīhi 'Āzara 'Atattakhidhu 'Aşnāmāan 'Ālihatan ۖ 'Innī 'Arāka Wa Qawmaka Fī Đalālin Mubīnin 006-074 Ingatlah, wahai Muhammad, ketika Ibrâhîm berkata kepada bapaknya, Azar, "Tidak selayaknya engkau menjadikan patung-patung itu sebagai Tuhan. Aku melihatmu dan kaum yang menyertaimu dalam penyembahan itu berada dalam jarak yang sangat jauh dari jalan kebenaran." وَ‌إِ‌ذْ‌ قَ‍‍الَ ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مُ لِأَب‍‍ِ‍ي‍‍هِ ‌آ‌زَ‌‍رَ‌ ‌أَتَتَّ‍‍خِ‍‍ذُ‌ ‌أَ‍صْ‍‍نَاما‌‌ ً‌ ‌آلِهَة‌ ًۖ ‌إِنِّ‍‍ي ‌أَ‌رَ‍‌اكَ ‌وَ‍قَ‍‍وْمَكَ فِي ضَ‍‍لاَلٍ‌ مُبِينٍ
Wa Kadhalika Nurī 'Ibhīma Malakūta As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Liyakūna Mina Al-Mūqinīna 006-075 Sebagaimana Ibrâhîm mengetahui--dengan petunjuk Kami--kesesatan kaumnya pada saat menyembah patung-patung itu, Kami juga menunjukkan kepadanya kerajaan Kami yang besar yang berada di langit, di bumi dan di antara keduanya, agar dapat dijadikan bukti kebenaran atas kaumnya dan bertambah iman. وَكَذَلِكَ نُ‍‍رِي ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مَ مَلَك‍‍ُ‍وتَ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَلِيَك‍‍ُ‍ونَ مِنَ ‌الْمُوقِ‍‍نِينَ
Falammā Janna `Alayhi Al-Laylu Ra'á Kawkabāan ۖ Qāla Hādhā Rabbī ۖ Falammā 'Afala Qāla Lā 'Uĥibbu Al-'Āfilīna 006-076 Ibrâhîm mencari Tuhannya, lalu diberi petunjuk oleh Allah. Ketika kegelapan malam datang, dan ia melihat bintang berbinar-binar, ia mengatakan, "Ini Tuhanku." Tetapi setelah bintang itu tenggelam, ia menolak menjadikannya Tuhan dengan mengatakan, "Aku tidak bisa menerima tuhan-tuhan yang bisa menghilang dan berubah-ubah." فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ جَ‍‍نَّ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لُ ‌‍رَ‌أَ‌ى‌ كَوْكَبا‌‌ ًۖ قَ‍‍الَ هَذَ‌ا‌ ‌‍رَبِّي ۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَفَلَ قَ‍‍الَ لاَ‌ ‌أُحِبُّ ‌الآفِلِينَ
Falammā Ra'á Al-Qamara Bāzighāan Qāla Hādhā Rabbī ۖ Falammā 'Afala Qāla La'in Lam Yahdinī Rabbī La'akūnanna Mina Al-Qawmi Ađ-Đāllīna 006-077 Pada saat melihat bulan terbit, setelah itu, ia berkata dalam hatinya, "Ini Tuhanku." Tetapi, setelah bulan itu pun tenggelam dan menjadi tampak ketidakbenaran sifatnya sebagai tuhan, ia mengatakan untuk mengarahkan kaumnya kepada pencarian hidayah, "Aku bersumpah, bila aku tidak ditunjuki Tuhanku kepada kebenaran, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang sesat." فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَ‌أَ‌ى‌ ‌الْ‍‍قَ‍‍مَ‍رَ‌ بَا‌زِغ‍‍ا‌‌ ًقَ‍‍الَ هَذَ‌ا‌ ‌‍رَبِّي ۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَفَلَ قَ‍‍الَ لَئِ‍‌‍نْ لَمْ يَهْدِنِي ‌‍رَبِّي لَأَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌ال‍‍ضَّ‍‍الِّينَ
Falammā Ra'á Ash-Shamsa Bāzighatan Qāla Hādhā Rabbī Hādhā 'Akbaru ۖ Falammā 'Afalat Qāla Yā Qawmi 'Innī Barī'un Mimmā Tushrikūna 006-078 Ketika melihat matahari muncul ia berkata kepada dirinya sendiri, "Ini Tuhanku, karena ia yang paling besar." Tetapi setelah matahari tenggelam ia mengatakan, "Wahai kaumku, aku tidak bertanggung jawab atas berhala-berhala yang engkau jadikan sekutu Allah dalam beribadah." فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَ‌أَ‌ى‌ ‌ال‍‍شَّمْسَ بَا‌زِغَ‍‍ة‌ ًقَ‍‍الَ هَذَ‌ا‌ ‌‍رَبِّي هَذَ‌ا‌ ‌أَكْبَرُ‌ ۖ فَلَ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌أَفَلَتْ قَ‍‍الَ يَاقَ‍‍وْمِ ‌إِنِّ‍‍ي بَ‍‍رِيء‌ٌ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ تُشْ‍‍رِكُونَ
'Innī Wajjahtu Wajhiya Lilladhī Faţara As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Ĥanīfāan Wa Mā ۖ 'Anā Mina Al-Mushrikīna 006-079 Setelah mengetahui kelemahan makhluk-makhluk itu, ia menghadap Pencipta dan mengatakan, "Sungguh aku mengarahkan tujuanku hanya kepada penyembahan Allah semata, yang menciptakan langit dan bumi, dengan mengesampingkan semua yang bukan jalan-Nya. Setelah bukti-bukti keesaan yang aku lihat itu, aku tidak termasuk dalam orang-orang yang rela untuk menjadi musyrik." إِنِّ‍‍ي ‌وَجَّهْتُ ‌وَجْ‍‍هِيَ لِلَّذِي فَ‍‍طَ‍رَ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضَ حَنِيفا‌ ًۖ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أَنَا‌ مِنَ ‌الْمُشْ‍‍رِكِينَ
Wa Ĥājjahu Qawmuhu ۚ Qāla 'Atuĥājjūnī Fī Al-Lahi Wa Qad Hadāni ۚ Wa Lā 'Akhāfu Mā Tushrikūna Bihi~ 'Illā 'An Yashā'a Rabbī Shay'āan ۗ Wasi`a Rabbī Kulla Shay'in `Ilmāan ۗ 'Afalā Tatadhakkarūna 006-080 Meskipun demikian, ia masih didebat oleh kaumnya mengenai keesaan Allah. Ia ditakut-takuti akan kemurkaan tuhan-tuhan mereka. Maka ia berkata kepada mereka, "Apakah kalian mendebatku tentang keesaan Allah padahal aku telah diberi petunjuk menuju kebenaran. Aku tidak takut marahnya tuhan-tuhan yang kalian jadikan sekutu Allah. Tetapi, apabila Tuhanku menghendaki suatu kemudaratan, niscaya akan terjadi. Karena Dia sendiri yang kuasa atas hal itu. Pengetahuan Tuhanku juga meliputi segala sesuatu, sedang tuhan-tuhan kalian tidak mengetahui apa pun tentang hal itu. Apakah kalian lalai tentang itu, hingga tidak tahu mana yang bodoh, lemah, dan tidak pantas untuk disembah." وَح‍‍َ‍اجَّ‍‍هُ قَ‍‍وْمُ‍‍هُ ۚ قَ‍‍الَ ‌أَتُح‍‍َ‍اجُّونِي فِي ‌اللَّهِ ‌وَ‍قَ‍‍دْ‌ هَد‍َ‍‌انِ ۚ ‌وَلاَ‌ ‌أَ‍خَ‍‍افُ مَا‌ تُشْ‍‍رِك‍‍ُ‍ونَ بِهِ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌‍رَبِّي شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ًۗ ‌وَسِعَ ‌‍رَبِّي كُلَّ شَ‍‍يْءٍ‌ عِلْماً‌ ۗ ‌أَفَلاَ‌ تَتَذَكَّرُ‌ونَ
Wa Kayfa 'Akhāfu Mā 'Ashraktum Wa Lā Takhāfūna 'Annakum 'Ashraktum Billāhi Mā Lam Yunazzil Bihi `Alaykum Sulţānāan ۚ Fa'ayyu Al-Farīqayni 'Aĥaqqu Bil-'Amni ۖ 'In Kuntum Ta`lamūna 006-081 "Aneh bila aku takut kepada tuhan-tuhan kalian yang batil itu, sedang kalian tidak takut bahwa kalian selain menyembah Allah yang telah jelas bukti keesaan-Nya menyembah juga tuhan-tuhan yang tidak jelas bukti keberhakannya untuk disembah. Siapa di antara kita, dalam keadaan ini, yang lebih berhak untuk mendapatkan ketenangan dan keamanan, bila kalian mengetahui kebenaran?" وَكَ‍‍يْ‍‍فَ ‌أَ‍خَ‍‍افُ مَ‍‍ا‌ ‌أَشْ‍رَكْتُمْ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍خَ‍‍اف‍‍ُ‍ونَ ‌أَنَّ‍‍كُمْ ‌أَشْ‍رَكْتُمْ بِ‍اللَّ‍‍هِ مَا‌ لَمْ يُنَزِّلْ بِ‍‍هِ عَلَيْكُمْ سُلْ‍‍طَ‍‍انا‌‌ ًۚ فَأَيُّ ‌الْفَ‍‍رِي‍‍قَ‍‍يْ‍‍نِ ‌أَحَ‍‍قُّ بِ‍الأَمْنِ ۖ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَعْلَمُونَ
Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Lam Yalbisū 'Īmānahum Bižulmin 'Ūlā'ika Lahumu Al-'Amnu Wa Hum Muhtadūna 006-082 Orang-orang yang beriman kepada Allah, dan tidak mencampur keimanan mereka itu dengan penyembahan siapa pun selain-Nya, hanya merekalah yang lebih berhak untuk mendapatkan ketenangan, dan petunjuk menuju jalan kebenaran dan kebaikan. الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آمَنُو‌ا‌ ‌وَلَمْ يَلْبِسُ‍‍و‌ا‌ ‌إِيمَانَهُمْ بِ‍‍ظُ‍‍لْمٍ ‌أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ لَهُمُ ‌الأَمْنُ ‌وَهُمْ مُهْتَدُ‌ونَ
Wa Tilka Ĥujjatunā 'Ātaynāhā 'Ibhīma `Alá Qawmihi ۚ Narfa`u Darajātin Man Nashā'u ۗ 'Inna Rabbaka Ĥakīmun `Alīmun 006-083 Bukti besar tentang ketuhanan dan keesaan Kami itu, Kami berikan kepada Ibrâhîm agar ia menyampaikannya kepada kaumnya. Dengan begitu ia menjadi lebih tinggi dari kaumnya. Sesuai dengan hukum Kami yang berlaku bagi hamba-hamba Kami, Kami akan mengangkat, dengan ilmu dan kebijaksanaan, derajat siapa saja yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu, wahai Muhammad, Mahabijaksana, meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, dan Maha Mengetahui siapa saja yang berhak mendapat derajat tinggi dan siapa yang tidak berhak. وَتِلْكَ حُجَّتُنَ‍‍ا‌ ‌آتَيْنَاهَ‍‍ا‌ ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مَ عَلَى‌ قَ‍‍وْمِ‍‍هِ ۚ نَرْفَعُ ‌دَ‌‍رَج‍‍َ‍اتٍ‌ مَ‍‌‍نْ نَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ۗ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ حَك‍‍ِ‍ي‍‍مٌ عَلِيمٌ
Wa Wahabnā Lahu~ 'Isĥāqa Wa Ya`qūba ۚ Kullāan Hadaynā ۚ Wa Nūĥāan Hadaynā Min Qablu ۖ Wa Min Dhurrīyatihi Dāwūda Wa Sulaymāna Wa 'Ayyūba Wa Yūsufa Wa Mūsá Wa Hārūna ۚ Wa Kadhalika Naj Al-Muĥsinīna 006-084 Lalu Ibrâhîm Kami karuniai Ishâq dan Ya'qûb, anak Ishâq. Kemudian keduanya Kami beri petunjuk menuju kebenaran dan kebaikan seperti bapak mereka berdua. Sebelumnya Kami juga telah memberi petunjuk kepada Nûh, dan anak keturunannya, Dâwûd, Sulaymân, Ayyûb, Yûsuf, Mûsâ, dan Hârûn kepada hal itu. Sebagaimana Kami telah mengganjar mereka, Kami juga akan mengganjar orang-orang yang berbuat baik sesuai dengan hak mereka. وَ‌وَهَ‍‍بْ‍‍نَا‌ لَهُ~ُ ‌إِسْح‍‍َ‍اقَ ‌وَيَعْ‍‍قُ‍‍وبَ ۚ كُلّاً‌ هَدَيْنَا‌ ۚ ‌وَنُوحاً‌ هَدَيْنَا‌ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ۖ ‌وَمِ‍‌‍نْ ‌ذُ‌رِّيَّتِ‍‍هِ ‌دَ‌ا‌و‍ُ‍‌و‌دَ‌ ‌وَسُلَيْم‍‍َ‍انَ ‌وَ‌أَيّ‍‍ُ‍وبَ ‌وَيُوسُفَ ‌وَمُوسَى‌ ‌وَهَا‌ر‍ُ‍‌ونَ ۚ ‌وَكَذَلِكَ نَ‍‍جْ‍‍زِي ‌الْمُحْسِنِينَ
Wa Zakarīyā Wa Yaĥyá Wa `Īsá Wa 'Ilyāsa ۖ Kullun Mina Aş-Şāliĥīna 006-085 Kemudian Kami memberi petunjuk kepada Zakariyyâ, Yahyâ, 'Isâ, dan Ilyâs. Semuanya termasuk dalam hamba-hamba Kami yang saleh. وَ‌زَكَ‍‍رِيَّا‌ ‌وَيَحْيَى‌ ‌وَعِيسَى‌ ‌وَ‌إِلْي‍‍َ‍اسَ ۖ كُلٌّ‌ مِنَ ‌ال‍‍صَّ‍‍الِحِينَ
Wa 'Ismā`īla Wa Al-Yasa`a Wa Yūnus Wa Lūţāan ۚ Wa Kullāan Fađđalnā `Alá Al-`Ālamīna 006-086 Juga kepada Ismâ'îl, Alyasa', Yûnus dan Lûth. Pada masanya, mereka Kami beri kelebihan atas semesta alam dengan hidayah dan kenabian. وَ‌إِسْمَاع‍‍ِ‍ي‍‍لَ ‌وَ‌الْيَسَعَ ‌وَيُونُس ‌وَلُوط‍‍ا‌ ًۚ ‌وَكُلاّ‌‌ ً‌ فَ‍‍ضَّ‍‍لْنَا‌ عَلَى‌ ‌الْعَالَمِينَ
Wa Min 'Ābā'ihim Wa Dhurrīyātihim Wa 'Ikhwānihim ۖ Wa Ajtabaynāhum Wa Hadaynāhum 'Ilá Şirāţin Mustaqīmin 006-087 Lalu Kami memilih sebagian bapak, anak keturunan, dan saudara-saudara mereka untuk diberi petunjuk kepada jalan yang tidak bengkok sama sekali. وَمِ‍‌‍نْ ‌آب‍‍َ‍ائِهِمْ ‌وَ‌ذُ‌رِّيَّاتِهِمْ ‌وَ‌إِخْ‍‍وَ‌انِهِمْ ۖ ‌وَ‌اجْ‍‍تَبَيْنَاهُمْ ‌وَهَدَيْنَاهُمْ ‌إِلَى‌ صِ‍رَ‍‌اطٍ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يمٍ
Dhālika Hudá Allāhi Yahdī Bihi Man Yashā'u Min `Ibādihi ۚ Wa Law 'Ashrakū Laĥabiţa `Anhum Mā Kānū Ya`malūna 006-088 Petunjuk besar yang mereka dapatkan itu adalah petunjuk dari Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Tetapi apabila mereka yang terpilih itu menjadi musyrik, sungguh akan hilang perbuatan baik yang telah mereka kerjakan dan mereka tidak akan mendapat pahala. ذَلِكَ هُدَ‌ى‌ ‌اللَّ‍‍هِ يَهْدِي بِ‍‍هِ مَ‍‌‍نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ مِ‍‌‍نْ عِبَا‌دِهِ ۚ ‌وَلَوْ‌ ‌أَشْ‍رَكُو‌ا‌ لَحَبِ‍‍طَ عَ‍‌‍نْ‍‍هُمْ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
'Ūlā'ika Al-Ladhīna 'Ātaynāhumu Al-Kitāba Wa Al-Ĥukma Wa An-Nubūwata ۚ Fa'in Yakfur Bihā Hā'uulā' Faqad Wa Kkalnā Bihā Qawmāan Laysū Bihā Bikāfirīna 006-089 Mereka itu adalah orang-orang yang Kami beri kitab suci, ilmu yang bermanfaat, dan kehormatan kenabian. Apabila orang-orang musyrik Makkah mengingkari tiga hal itu, Kami telah menyerahkan hak pemeliharaan dan pemanfaatannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya. أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آتَيْنَاهُمُ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ ‌وَ‌الْحُكْمَ ‌وَ‌ال‍‍نُّ‍‍بُوَّةَ ۚ فَإِ‌نْ يَكْفُرْ‌ بِهَا‌ ه‍‍َ‍ا‌ؤُلاَ‌ء‌ فَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ‌وَكَّلْنَا‌ بِهَا‌ قَ‍‍وْما‌ ً‌ لَيْسُو‌ا‌ بِهَا‌ بِكَافِ‍‍رِينَ
'Ūlā'ika Al-Ladhīna Hadá Allāhu ۖ Fabihudāhumu Aqtadihi ۗ Qul Lā 'As'alukum `Alayhi 'Ajan ۖ 'In Huwa 'Illā Dhikrá Lil`ālamīna 006-090 Yaitu mereka yang diberi petunjuk oleh Allah kepada jalan kebenaran dan kebaikan. Dari itu, ikutilah pokok-pokok agama, dan etika yang telah mereka sepakati, serta jangan berjalan pada yang bukan jalan mereka! Katakan kepada kaummu, wahai Nabi, sebagaimana mereka mengatakan kepada kaumnya, "Aku tidak mengharapkan imbalan dari kalian dalam menyampaikan firman Allah ini. Karena al-Qur'ân ini tidak lain hanyalah peringatan untuk alam semesta, dan aku tidak mempunyai tujuan kecuali agar kalian memanfaatkannya." أ‍ُ‍‌وْل‍‍َ‍ائِكَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هَدَ‌ى‌ ‌اللَّ‍‍هُ ۖ فَبِهُدَ‌اهُمُ ‌ا‍قْ‍‍تَدِهِ ۗ قُ‍‍لْ لاَ‌ ‌أَسْأَلُكُمْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌أَجْ‍‍ر‌ا‌‌ ًۖ ‌إِ‌نْ هُوَ‌ ‌إِلاَّ‌ ‌ذِكْ‍رَ‌ى‌ لِلْعَالَمِينَ
Wa Mā Qadarū Allaha Ĥaqqa Qadrihi~ 'Idh Qālū Mā 'Anzala Allāhu `Alá Basharin Min Shay'in ۗ Qul Man 'Anzala Al-Kitāba Al-Ladhī Jā'a Bihi Mūsá Nūan Wa Hudan Lilnnāsi ۖ Taj`alūnahu Qaţīsa Tubdūnahā Wa Tukhfūna Kathīrāan ۖ Wa `Ullimtum Mā Lam Ta`lamū 'Antum Wa Lā 'Ābā'uukum ۖ Quli Allāhu ۖ Thumma DharhumKhawđihim Yal`abūna 006-091 Orang-orang kafir itu tidak memandang Allah, kasih sayang, dan kebijaksanaan-Nya sebagaimana mestinya, karena mereka mengingkari akan diturunkannya kerasulan kepada salah seorang di antara manusia. Wahai Nabi, tanyakan kepada orang-orang musyrik dan sekutu mereka dari orang-orang Yahudi, "Siapa yang menurunkan kitab yang dibawa Mûsâ, yang bagaikan cahaya yang menyinari, dan hidayah yang membimbing? Kitab yang kalian tulis pada lembaran-lembaran kertas yang terpisah-pisah, kalian perlihatkan bagian yang sesuai dengan hawa nafsu, dan kalian sembunyikan banyak bagian yang bisa membawa kalian untuk mempercayai al-Qur'ân. Juga kitab yang darinya kalian banyak mengetahui hal-hal yang sebelumnya kalian dan bapak-bapak kalian tidak mengetahuinya." Jawablah, wahai Nabi, dengan mengatakan, "Allahlah yang menurunkan Tawrât." Lalu biarkanlah mereka berlalu dalam kesesatan dan bermain-main seperti anak kecil. وَمَا‌ قَ‍‍دَ‌رُ‌و‌ا‌اللَّ‍‍هَ حَ‍‍قَّ قَ‍‍دْ‌رِهِ ‌إِ‌ذْ‌ قَ‍‍الُو‌ا‌ مَ‍‍ا‌ ‌أَ‌ن‍‍زَلَ ‌اللَّ‍‍هُ عَلَى‌ بَشَر‌ٍ‌ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌‌ٍۗ قُ‍‍لْ مَ‍‌‍نْ ‌أَ‌ن‍‍زَلَ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ ‌الَّذِي ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ بِ‍‍هِ مُوسَى‌ نُو‌ر‌ا‌ ً‌ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ لِل‍‍نّ‍‍َ‍اسِ ۖ تَ‍‍جْ‍‍عَلُونَ‍‍هُ قَ‍رَ‌اطِ‍‍ي‍‍سَ تُ‍‍بْ‍‍دُ‌ونَهَا‌ ‌وَتُ‍‍خْ‍‍ف‍‍ُ‍ونَ كَثِي‍‍ر‌ا‌ ًۖ ‌وَعُلِّمْتُمْ مَا‌ لَمْ تَعْلَمُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ ‌وَلاَ‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ؤُكُمْ ۖ قُ‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هُ ۖ ثُ‍‍مَّ ‌ذَ‌رْهُمْ فِي خَ‍‍وْ‍ضِ‍‍هِمْ يَلْعَبُونَ
Wa Hadhā Kitābun 'Anzalnāhu Mubārakun Muşaddiqu Al-Ladhī Bayna Yadayhi Wa Litundhira 'Umma Al-Qurá Wa Man Ĥawlahā Wa ۚ Al-Ladhīna Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Yu'uminūna Bihi ۖ Wa Hum `Alá Şalātihim Yuĥāfižūna 006-092 Al-Qur'ân yang Kami turunkan, sebagaimana halnya Tawrât, adalah kitab yang mempunyai banyak kebaikan, kekal sampai hari kiamat, membenarkan dan membawa berita tentang penurunan kitab-kitab sebelumnya dengan maksud untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin, dan menakut- menakuti orang-orang musyrik Makkah dan sekitarnya dengan murka Allah apabila tidak tunduk kepadanya. Orang-orang yang mempercayai hari pembalasan itu, mempercayainya karena harapan mereka untuk mendapatkan pahala dan takut siksaan. Dari itu, mereka kemudian selalu berdisiplin untuk mengerjakan salat dengan sempurna. وَهَذَ‌ا‌ كِت‍‍َ‍ابٌ ‌أَ‌ن‍‍زَلْن‍‍َ‍اهُ مُبَا‌‍رَكٌ‌ مُ‍‍صَ‍‍دِّ‍‍قُ ‌الَّذِي بَ‍‍يْ‍‍نَ يَدَيْ‍‍هِ ‌وَلِتُ‍‌‍ن‍‍ذِ‌ر‍َ‍‌ ‌أُمّ‍َ ‌الْ‍‍قُ‍رَ‌ى‌ ‌وَمَ‍‌‍نْ حَوْلَهَا‌ ۚ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِ‍الآ‍‍خِ‍رَةِ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِ‍‍هِ ۖ ‌وَهُمْ عَلَى‌ صَ‍‍لاَتِهِمْ يُحَافِ‍‍ظُ‍‍ونَ
Wa Man 'Ažlamu Mimmani Aftará `Alá Allāhi Kadhibāan 'Aw Qāla 'Ūĥiya 'Ilayya Wa Lam Yūĥa 'Ilayhi Shay'un Wa Man Qāla Sa'unzilu Mithla Mā 'Anzala Allāhu ۗ Wa Law Tará 'Idhi Až-Žālimūna Fī Ghamarāti Al-Mawti Wa Al-Malā'ikatu Bāsiţū 'Aydīhim 'Akhrijū 'Anfusakumu ۖ Al-Yawma Tujzawna `Adhāba Al-Hūni Bimā Kuntum Taqūlūna `Alá Allāhi Ghayra Al-Ĥaqqi Wa Kuntum `An 'Āyātihi Tastakbirūna 006-093 Nabi tidak berbohong ketika mengatakan bahwa al-Qur'ân datang dari Allah. Tidak ada yang lebih lalim daripada orang yang membuat-buat kebohongan tentang Allah, atau orang yang mengatakan, "Aku menerima wahyu dari Allah," padahal tidak pernah menerima wahyu apa pun. Juga tidak ada yang lebih lalim daripada orang yang mengatakan, "Aku akan mendatangkan ucapan seperti wahyu yang diturunkan Allah." Kalau engkau tahu keadaan orang-orang zalim--ketika menghadapi kekejaman maut--dan saat itu malaikat sedang mencabut nyawa dari tubuh mereka dengan amat keras dan kejamnya, engkau tentu akan melihat ketakutan yang luar biasa pada diri mereka. Saat itu dikatakan kepada mereka, "Hari ini dimulai pembalasan kalian dengan siksa yang menghinakan dan menyakitkan, sebagai balasan atas kebohongan yang kalian katakan tentang Allah, yang sama sekali tidak benar. Juga sebagai balasan atas kesombongan kalian untuk memikirkan dan merenungkan tanda-tanda kekuasaan Allah, baik yang berupa alam raya maupun yang berupa al-Qur'ân. وَمَ‍‌‍نْ ‌أَ‍ظْ‍‍لَمُ مِ‍‍مَّ‍‍نِ ‌افْتَ‍رَ‌ى‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ كَذِباً‌ ‌أَ‌وْ‌ قَ‍‍الَ ‌أ‍ُ‍‌وحِيَ ‌إِلَيَّ ‌وَلَمْ ي‍‍ُ‍وحَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ شَ‍‍يْء‌ٌ‌ ‌وَمَ‍‌‍نْ قَ‍‍الَ سَأُ‌ن‍‍زِلُ مِثْلَ مَ‍‍ا‌ ‌أَ‌ن‍‍زَلَ ‌اللَّ‍‍هُ ۗ ‌وَلَوْ‌ تَ‍رَ‌ى‌ ‌إِ‌ذِ‌ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِم‍‍ُ‍ونَ فِي غَ‍‍مَ‍رَ‍‌اتِ ‌الْمَ‍‍وْتِ ‌وَ‌الْمَلاَئِكَةُ بَاسِ‍‍طُ‍‍و‌ا‌ ‌أَيْدِيهِمْ ‌أَ‍خْ‍‍رِجُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسَكُمُ ۖ ‌الْيَ‍‍وْمَ تُ‍‍جْ‍‍زَ‌وْنَ عَذ‍َ‍‌ابَ ‌الْه‍‍ُ‍ونِ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَ‍‍قُ‍‍ول‍‍ُ‍ونَ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ غَ‍‍يْ‍رَ‌الْحَ‍‍قِّ ‌وَكُ‍‌‍ن‍‍تُمْ عَ‍‌‍نْ ‌آيَاتِ‍‍هِ تَسْتَكْبِرُ‌ونَ
Wa Laqad Ji'tumūnā Fudá Kamā Khalaqnākum 'Awwala Marratin Wa TaraktumKhawwalnākum Warā'a Žuhūrikum ۖ Wa Mā Nará Ma`akum Shufa`ā'akumu Al-Ladhīna Za`amtum 'Annahum Fīkum Shurakā'u ۚ Laqad Taqaţţa`a Baynakum Wa Đalla `Ankum Mā Kuntum Taz`umūna 006-094 Pada hari kiamat, Allah akan berkata kepada mereka, "Sekarang kalian membuktikan sendiri bahwa kalian dibangkitkan kembali dari kubur sebagaimana Kami ciptakan untuk pertama kali. Kalian datang kepada Kami tanpa ditemani harta kekayaan, anak dan sahabat. Kalian tinggalkan semua kenikmatan yang sempat menipu kalian. Hari ini Kami tidak melihat bersama kalian pemberi syafaat yang kalian anggap sekutu-sekutu Kami. Terputuslah sudah segala bentuk ikatan yang mengikat kalian dengan mereka. Musnahlah sudah anggapan bahwa mereka akan dapat memberi manfaat kepada kalian." وَلَ‍قَ‍‍دْ‌ جِئْتُمُونَا‌ فُ‍رَ‌ا‌دَ‌ى‌ كَمَا‌ خَ‍‍لَ‍‍قْ‍‍نَاكُمْ ‌أَ‌وَّلَ مَ‍رَّةٍ‌ ‌وَتَ‍رَكْتُمْ مَا‌ خَ‍‍وَّلْنَاكُمْ ‌وَ‌ر‍َ‍‌ا‌ءَ‌ ظُ‍‍هُو‌رِكُمْ ۖ ‌وَمَا‌ نَ‍رَ‌ى‌ مَعَكُمْ شُفَع‍‍َ‍ا‌ءَكُمُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌زَعَمْتُمْ ‌أَنَّ‍‍هُمْ فِيكُمْ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ۚ لَ‍‍قَ‍‍دْ‌ تَ‍‍قَ‍‍طَّ‍‍عَ بَيْنَكُمْ ‌وَ‍ضَ‍‍لَّ عَ‍‌‍ن‍‍كُمْ مَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ تَزْعُمُونَ
'Inna Allāha Fāliqu Al-Ĥabbi Wa An-Nawá ۖ Yukhriju Al-Ĥayya Mina Al-Mayyiti Wa Mukhriju Al-Mayyiti Mina Al-Ĥayyi ۚ Dhalikumu Allāhu ۖ Fa'anná Tu'ufakūna 006-095 Bukti kekuasaan Allah tentang hari kiamat, keberhakan-Nya untuk disembah dan kebangkitan kembali manusia dari dalam kuburnya, sungguh bermacam-macam. Allah, misalnya, membelah berbagai biji sumber bibit untuk mengeluarkan tumbuh-tumbuhan baru. Dia juga membelah tunas untuk menumbuhkan pohon- pohon baru. Dia mengeluarkan benda hidup dari benda mati--seperti manusia dari tanah--dan mengeluarkan benda mati dari benda hidup--seperti susu yang keluar dari tubuh hewan. Zat yang Mahakuasa dan Mahaagung itu adalah Tuhan yang sebenarnya. Tak ada yang menolehkan kalian dari penyembahan-Nya, selain Dia(1). (1) Ayat ini menunjukkan salah satu bukti kekuasaan Allah swt., yaitu penciptaan biji dan embrio tanaman di setiap tempat yang sempit. Sedangkan bagian lain biji itu, terdiri atas zat-zat tidak hidup terakumulasi. Ketika embrio itu mulai bernyawa dan tumbuh, zat- zat yang terakumulasi itu berubah menjadi zat yang dapat memberi makan embrio. Ketika mulai pertumbuhan, dan sel-sel hidup mulai terbentuk, biji kedua berubah pula dari fase biji/bibit ke fase tunas. Saat itu tumbuhan mulai dapat memenuhi kebutuhan makanannya sendiri, dari zat garam yang larut dalam air di dalam tanah dan diserap oleh akar serabut, dan terbentuknya zat hijau daun dari karbohidrat, seperti gula dengan bantuan cahaya matahari. Ketika siklus itu sampai pada titik akhirnya, buah-buahan kembali mengandung biji-bijian yang merupakan bahan kehidupan baru lagi. Dan begitu seterusnya. (Lihat juga catatan kaki tafsir ayat 28, surat Alu 'Imrân). إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ فَالِ‍‍قُ ‌الْحَبِّ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍وَ‌ى‌ ۖ يُ‍‍خْ‍‍رِجُ ‌الْحَيَّ مِنَ ‌الْمَيِّتِ ‌وَمُ‍‍خْ‍‍رِجُ ‌الْمَيِّتِ مِنَ ‌الْحَيِّ ۚ ‌ذَلِكُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ۖ فَأَنَّ‍‍ى‌ تُؤْفَكُونَ
Fāliqu Al-'Işbāĥi Wa Ja`ala Al-Layla Sakanāan Wa Ash-Shamsa Wa Al-Qamara Ĥusbānāan ۚ Dhālika Taqdīru Al-`Azīzi Al-`Alīmi 006-096 Dialah yang memecahkan keremangan pagi dengan munculnya cahaya siang, agar makhluk hidup bergegas mencari penghidupan masing-masing. Dia juga yang menciptakan malam sebagai waktu istirahat dan ketenangan jiwa dan raga. Dia juga menjadikan peredaran bulan dan matahari dengan sistem yang sangat teratur rapi. Dengan peredaran bulan dan matahari itu dapat diketahui waktu untuk beribadat dan bermuamalat. Itulah sistem yang sangat sempurna dan akurat, yang diatur oleh Zat yang Mahakuasa, yang mengetahui segala apa yang terjadi di seluruh alam raya(1). (1) Peredaran matahari mengilhami perhitungan hari dan tahun. Sedang peredaran bulan mengilhami perhitungan bulan. (Lihat juga catatan kaki tafsir ayat 189, surat al-Baqarah). فَالِ‍‍قُ ‌الإِصْ‍‍ب‍‍َ‍احِ ‌وَجَعَلَ ‌ال‍‍لَّ‍‍يْ‍‍لَ سَكَنا‌ ً‌ ‌وَ‌ال‍‍شَّمْسَ ‌وَ‌الْ‍‍قَ‍‍مَ‍رَ‌ حُسْبَانا‌‌ ًۚ ‌ذَلِكَ تَ‍‍قْ‍‍د‍ِ‍ي‍‍رُ‌ ‌الْعَز‍ِ‍ي‍‍زِ‌ ‌الْعَلِيمِ
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`ala Lakumu An-Nujūma Litahtadū Bihā Fī Žulumāti Al-Barri Wa Al-Baĥri ۗ Qad Faşşalnā Al-'Āyāti Liqawmin Ya`lamūna 006-097 Dialah yang menciptakan bintang-bintang agar kalian dapat mengetahui arah yang hendak kalian tuju, dengan melihat letaknya di tengah kegelapan malam, di darat dan di laut. Sungguh, Kami telah menunjukkan bukti kasih sayang dan kekuasaan Kami untuk orang-orang yang dapat memanfaatkan ilmunya(1). (1) Sejak awal peradaban umat manusia sempai sekarang, benda-benda langit merupakan tanda penunjuk perjalanan manusia, baik di darat maupun di laut. Dengan meneropong matahari, bulan dan bintang--terutama bintang-bintang tak bergerak--seseorang yang akan bepergian dapat menentukan arah yang hendak dituju. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pelayaran dan penerbangan kini menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri, dengan menggunakan alat canggih dan dengan merujuk kepada daftar khusus untuk itu. Bahkan, para antariksawan belakangan ini berpedoman pada matahari dan bintang dalam menentukan arah perjalanan pada suatu masa tertentu. Mereka juga menggunakan gugus bintang dalam menentukan waktu, seperti gugus Bintang Biduk. Dengan demikian, manusia dapat mengenal tempat dan waktu melalui bantuan bintang, persis seperti yang diisyaratkan ayat ini. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ‌ال‍‍نُّ‍‍ج‍‍ُ‍ومَ لِتَهْتَدُ‌و‌ا‌ بِهَا‌ فِي ظُ‍‍لُم‍‍َ‍اتِ ‌الْبَرِّ‌ ‌وَ‌الْبَحْ‍‍ر‍ِ‍‌ ۗ قَ‍‍دْ‌ فَ‍‍صَّ‍‍لْنَا‌ ‌الآي‍‍َ‍اتِ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَعْلَمُونَ
Wa Huwa Al-Ladhī 'Ansha'akum Min Nafsin Wāĥidatin Famustaqarrun Wa Mustawda`un ۗ Qad Faşşalnā Al-'Āyāti Liqawmin Yafqahūn 006-098 Dialah yang menciptakan kalian dari satu keturunan, Adam, bapak manusia. Adam sendiri tercipta dari tanah. Tanah, kemudian, menjadi tempat kalian menetap selama hidup dan tempat kalian disimpan setelah mati. Telah Kami terangkan dengan jelas bukti-bukti kekuasaan Kami kepada orang-orang yang menangkap dan memahami segala sesuatu secara benar dan apa adanya. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي ‌أَ‌ن‍‍شَأَكُمْ مِ‍‌‍نْ نَفْسٍ‌ ‌وَ‌احِدَة‌‍ٍ‌ فَمُسْتَ‍‍قَ‍‍رّ‌ٌ‌ ‌وَمُسْتَوْ‌دَع‌‍ٌۗ قَ‍‍دْ‌ فَ‍‍صَّ‍‍لْنَا‌ ‌الآي‍‍َ‍اتِ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَفْ‍‍قَ‍‍هُون
Wa Huwa Al-Ladhī 'Anzala Mina As-Samā'i Mā'an Fa'akhrajnā Bihi Nabāta Kulli Shay'in Fa'akhrajnā Minhu Khađirāan Nukhriju Minhu Ĥabbāan Mutakibāan Wa Mina An-Nakhli Min Ţal`ihā Qinwānun Dāniyatun Wa Jannātin Min 'A`nābin Wa Az-Zaytūna Wa Ar-Rummāna Mushtabihāan Wa Ghayra Mutashābihin ۗ Anžurū 'Ilá Thamarihi~ 'Idhā 'Athmara Wa Yan`ihi~ ۚ 'Inna Fī Dhālikum La'āyātin Liqawmin Yu'uminūna 006-099 Dialah yang menurunkan air hujan dari awan untuk menumbuhkan berbagai jenis tanaman. Dia mengeluarkan buah-buahan segar dari bermacam tumbuhan dan berbagai jenis biji-bijian. Dari pucuk pohon korma, Dia mengeluarkan pelepah kering, mengandung buah yang mudah dipetik. Dengan air itu, Dia menumbuhkan berbagai macam kebun: anggur, zaitun dan delima. Ada kebun-kebun yang serupa bentuk buahnya, tetapi berbeda rasa, aroma dan kegunaannya. Amatilah buah-buahan yang dihasilkannya, dengan penuh penghayatan dan semangat mencari pelajaran. Juga, amatilah proses kematangannya yang melalui beberapa fase. Sungguh, itu semua mengandung bukti yang nyata bagi orang-orang yang mencari, percaya dan tunduk kepada kebenaran(1). (1) Ayat tentang tumbuh-tumbuhan ini menerangkan proses penciptaan buah yang tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, hingga sampai pada fase kematangan. Pada saat mencapai fase kematangan itu, suatu jenis buah mengandung komposisi zat gula, minyak, protein, berbagai zat karbohidrat dan zat tepung. Semua itu terbentuk atas bantuan cahaya matahari yang masuk melalui klorofil yang pada umumnya terdapat pada bagian pohon yang berwarna hijau, terutama pada daun. Daun itu ibarat pabrik yang mengolah komposisi zat-zat tadi untuk didistribusikan ke bagian-bagian pohon yang lain, termasuk biji dan buah. Lebih dari itu, ayat ini menerangkan bahwa air hujan adalah sumber air bersih satu-satunya bagi tanah. Sedangkan matahari adalah sumber semua kehidupan. Tetapi, hanya tumbuh-tumbuhan yang dapat menyimpan daya matahari itu dengan perantaraan klorofil, untuk kemudian menyerahkannya kepada manusia dan hewan dalam bentuk bahan makanan organik yang dibentuknya. Kemajuan ilmu pengetahuan telah dapat membuktikan kemahaesaan Allah. Zat hemoglobin yang diperlukan untuk pernapasan manusia dan sejumlah besar jenis hewan, berkaitan erat sekali dengan zat hijau daun. Atom karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, mengandung atom zat besi di dalam molekul hemoglobin. Hemoglobin itu sendiri mengandung atom magnesium dalam molekul klorofil. Di dunia kedokteran ditemukan bahwa klorofil, ketika diasimilasi oleh tubuh manusia, bercampur dengan sel-sel manusia. Percampuran itu kemudian memberikan tenaga dan kekuatan melawan bermacam bakteri penyakit. Dengan demikian, ia berfungsi sebagai benteng pertahanan tubuh dari serangan segala macam penyakit. Di bagian akhir ayat ini disebutkan "Unzhurû ilâ tsamarihi idzâ atsmara wa yan'ih" (amatilah buah- buahan yang dihasilkannya). Perintah ini mendorong perkembangan Ilmu Tumbuh-tumbuhan (Botanik) yang sampai saat ini mengandalkan metode pengamatan bentuk luar seluruh organnya dalam semua fase perkembangannya. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي ‌أَ‌ن‍‍زَلَ مِنَ ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ م‍‍َ‍ا‌ء‌‌ ً‌ فَأَ‍خْ‍رَجْ‍‍نَا‌ بِ‍‍هِ نَب‍‍َ‍اتَ كُلِّ شَ‍‍يْء‌‌ٍ‌ فَأَ‍خْ‍رَجْ‍‍نَا‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ خَ‍‍ضِ‍‍ر‌ا‌ ً‌ نُ‍‍خْ‍‍رِجُ مِ‍‌‍نْ‍‍هُ حَبّا‌ ً‌ مُتَ‍رَ‌اكِبا‌ ً‌ ‌وَمِنَ ‌ال‍‍نَّ‍‍‍‍خْ‍‍لِ مِ‍‌‍نْ طَ‍‍لْعِهَا‌ قِ‍‍‌‍نْ‍‍و‍َ‍‌ان‌‍ٌ‌ ‌دَ‌انِيَةٌ‌ ‌وَجَ‍‍نّ‍‍َ‍اتٍ‌ مِ‍‌‍نْ ‌أَعْن‍‍َ‍ابٍ‌ ‌وَ‌ال‍‍زَّيْت‍‍ُ‍ونَ ‌وَ‌ال‍‍رُّمّ‍‍َ‍انَ مُشْتَبِها‌ ً‌ ‌وَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌ مُتَشَابِه‌‍ٍۗ ‌ان‍‍ظُ‍‍رُ‌و‌ا‌ ‌إِلَى‌ ثَمَ‍‍رِهِ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌أَثْمَ‍رَ‌ ‌وَيَ‍‌‍نْ‍‍عِهِ ۚ ‌إِنَّ فِي ‌ذَلِكُمْ لَآي‍‍َ‍ات‍ٍ‌ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Ja`alū Lillāh Shurakā'a Al-Jinna Wa Khalaqahum ۖ Wa Kharaqū Lahu Banīna Wa Banātin Bighayri `Ilmin ۚ Subĥānahu Wa Ta`ālá `Ammā Yaşifūna 006-100 Meskipun bukti-bukti itu sudah sedemikian jelas, orang-orang kafir masih saja menjadikan malaikat dan setan sebagai pesaing Allah. Padahal malaikat dan setan sama-sama makhluk ciptaan Allah juga. Maka tidak benar--kalau mereka mengetahui hal itu--sikap mereka yang menyembah selain Allah. Allahlah yang menciptakan mereka semua. Tidak benar juga, tindakan penyembahan makhluk kepada sesama makhluk! Di samping itu, orang-orang kafir itu mengada-ada anak Allah. Pengikut Nasrani, misalnya, menyebut- nyebut 'Isâ sebagai anak Allah. Begitu juga orang-orang musyrik Arab yang menyebut-nyebut malaikat sebagai anak perempuan Allah. Sungguh suatu kebodohan! Allah Mahasuci dari sifat yang mereka tuduhkan itu. وَجَعَلُو‌الِلَّهِ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌الْجِ‍‍نَّ ‌وَ‍خَ‍‍لَ‍‍قَ‍‍هُمْ ۖ ‌وَ‍خَ‍رَقُ‍‍و‌ا‌ لَ‍‍هُ بَن‍‍ِ‍ي‍‍نَ ‌وَبَن‍‍َ‍ات ٍ‌ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ عِلْم‌‍ٍۚ سُ‍‍بْ‍‍حَانَ‍‍هُ ‌وَتَعَالَى‌ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَ‍‍صِ‍‍فُونَ
Badī`u As-Samāwāti Wa Al-'Arđi ۖ 'Anná Yakūnu Lahu Waladun Wa Lam Takun Lahu Şāĥibatun ۖ Wa Khalaqa Kulla Shay'in ۖ Wa Huwa Bikulli Shay'in `Alīmun 006-101 Allahlah yang menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak, seperti anggapan mereka, padahal Dia tidak beristri? Dia menciptakan segala sesuatu, termasuk makhluk-makhluk yang mereka jadikan sebagai pesaing Allah. Dia Mahatahu tentang segala sesuatu. Dia menghitung semua perkataan dan perbuatan manusia. Dia akan membalas mereka atas perkataan dan perbuatannya itu. بَد‍ِ‍ي‍‍عُ ‌ال‍‍سَّمَا‌و‍َ‍‌اتِ ‌وَ‌الأَ‌رْ‍ضِ ۖ ‌أَنَّ‍‍ى‌ يَك‍‍ُ‍ونُ لَ‍‍هُ ‌وَلَد‌ٌ‌ ‌وَلَمْ تَكُ‍‌‍نْ لَ‍‍هُ صَ‍‍احِبَةٌۖ ‌وَ‍خَ‍‍لَ‍‍قَ كُلَّ شَ‍‍يْء‌ٍۖ ‌وَهُوَ‌ بِكُلِّ شَ‍‍يْءٍ‌ عَلِيمٌ
Dhalikumu Allāhu Rabbukum ۖ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa ۖ Khāliqu Kulli Shay'in Fā`budūhu ۚ Wa Huwa `Alá Kulli Shay'in Wa Kīlun 006-102 Yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan itulah sebenarnya Tuhanmu! Tidak ada tuhan selain Dia. Dia menciptakan segala sesuatu yang telah ada dan yang akan ada. Hanya Dialah yang mengendalikan segala urusan dan segala sesuatu, maka hanya kepada-Nya sajalah segalanya akan kembali. ذَلِكُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌‍رَبُّكُمْ ۖ لاَ‌ ‌إِلَهَ ‌إِلاَّ‌ هُوَ‌ ۖ خَ‍‍الِ‍‍قُ كُلِّ شَ‍‍يْء‌‌ٍ‌ فَاعْبُد‍ُ‍‌وهُ ۚ ‌وَهُوَ‌ عَلَى‌ كُلِّ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَكِيلٌ
Lā Tudrikuhu Al-'Abşāru Wa Huwa Yudriku Al-'Abşāra ۖ Wa Huwa Al-Laţīfu Al-Khabīr 006-103 Dia tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi Dia mengetahui partikel-partikel kecil mata, dan selain mata. Dia Mahalembut, maka tak ada sesuatu pun yang luput dari pandangan-Nya. Dia Mahatahu, maka tak ada sesuatu yang tidak diketahui-Nya. لاَ‌ تُ‍‍دْ‌رِكُهُ ‌الأَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌رُ‌ ‌وَهُوَ‌ يُ‍‍دْ‌رِكُ ‌الأَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌‍رَۖ ‌وَهُوَ‌ ‌ال‍‍لَّ‍‍طِ‍‍ي‍‍فُ ‌الْ‍‍خَ‍‍بِ‍‍ير
Qad Jā'akum Başā'iru Min Rabbikum ۖ Faman 'Abşara Falinafsihi ۖ Wa Man `Amiya Fa`alayhā ۚ Wa Mā 'Anā `Alaykum Biĥafīžin 006-104 Katakan, wahai Muhammad, kepada umat manusia, "Alasan-alasan dan keterangan-keterangan yang jelas dalam al-Qur'ân dari Tuhan Pencipta dan Penguasa urusan kalian, telah datang membawa sinar kebenaran. Barangsiapa menerima dan mengambil manfaat dari keterangan-keterangan itu, maka manfaatnya akan kembali kepada dirinya sendiri. Aku tidak diutus untuk menjaga kalian! Aku hanya seorang rasul pembawa pesan-pesan Tuhan kepadamu." قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ بَ‍‍صَ‍‍ائِ‍‍ر‍ُ‍‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ ۖ فَمَ‍‌‍نْ ‌أَبْ‍‍‍‍صَ‍رَ‌ فَلِنَفْسِ‍‍هِ ۖ ‌وَمَ‍‌‍نْ عَمِيَ فَعَلَيْهَا‌ ۚ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أَنَا‌ عَلَيْكُمْ بِحَفِي‍‍ظٍ
Wa Kadhalika Nuşarrifu Al-'Āyāti Wa Liyaqūlū Darasta Wa Linubayyinahu Liqawmin Ya`lamūna 006-105 Demikianlah, melalui berbagai penjelasan yang indah dalam pemaparan tanda-tanda kekuasaan Kami pada alam semesta, Kami menunjukkan ayat-ayat Kami dalam al-Qur'ân juga secara variatif dan terperinci, untuk memberikan bukti kepada orang-orang yang ingkar. Dengan begitu mereka tidak bisa berbuat sesuatu selain membuat-buat kebohongan. Mereka, misalnya, akan mengatakan bahwa kamu belajar ayat- ayat itu dari sesama manusia, bukan dari Allah. Juga, di samping itu, agar Kami menerangkan kebenaran- kebenaran apa yang Kami turunkan kepadamu tanpa terpengaruh oleh hawa nafsu, untuk orang-orang yang mengerti dan tunduk kepada kebenaran. وَكَذَلِكَ نُ‍‍صَ‍‍رِّفُ ‌الآي‍‍َ‍اتِ ‌وَلِيَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ ‌دَ‌‍رَسْتَ ‌وَلِنُبَيِّنَ‍‍هُ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَعْلَمُونَ
Attabi` Mā 'Ūĥiya 'Ilayka Min Rabbika ۖ Lā 'Ilāha 'Illā Huwa ۖ Wa 'A`riđ `Ani Al-Mushrikīna 006-106 Ikutilah, wahai Nabi, wahyu yang diturunkan kepadamu oleh Allah, Pemilik dan Pengatur segala urusanmu. Hanya Dialah satu-satunya Tuhan yang pantas ditaati dan dipatuhi. Jangan hiraukan sikap keras- kepala orang-orang musyrik. اتَّبِعْ مَ‍‍ا‌ ‌أ‍ُ‍‌وحِيَ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍كَ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكَ ۖ لاَ‌ ‌إِلَهَ ‌إِلاَّ‌ هُوَ‌ ۖ ‌وَ‌أَعْ‍‍رِ‍‍ضْ عَنِ ‌الْمُشْ‍‍رِكِينَ
Wa Law Shā'a Allāhu Mā 'Ashraۗ Wa Mā Ja`alnāka `Alayhim Ĥafīžāan ۖ Wa Mā 'Anta `Alayhim Biwakīlin 006-107 Kalau Allah berkehendak agar mereka hanya menyembah kepada-Nya, Dia pasti memaksa mereka untuk itu dengan kekuatan dan kekuasaan-Nya. Tetapi Dia membiarkan mereka untuk memilih. Kami tidak menjadikan kamu sebagai pengawas perbuatan mereka. Engkau tidak dibebani untuk mewakili mereka mengurus dan mengadakan perbaikan atas perkara mereka. وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ مَ‍‍ا‌ ‌أَشْ‍رَكُو‌اۗ ‌وَمَا‌ جَعَلْن‍‍َ‍اكَ عَلَيْهِمْ حَفِي‍‍ظ‍‍ا‌ ًۖ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍تَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ
Wa Lā Tasubbū Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūni Allāhi Fayasubbū Allaha `Adwan Bighayri `Ilmin ۗ Kadhālika Zayyannā Likulli 'Ummatin `Amalahum Thumma 'Ilá Rabbihim Marji`uhum Fayunabbi'uhum Bimā Kānū Ya`malūna 006-108 Janganlah kalian, wahai orang-orang Mukmin, mencela patung-patung yang disembah oleh orang-orang musyrik selain Allah. Hal itu akan membuat mereka marah lantaran perbuatan kalian, dengan berbalik mencela Allah akibat sikap melampaui batas dan kedunguan mereka. Seperti apa yang Kami hiasi mereka dengan rasa cinta terhadap patung-patungnya, masing-masing umat juga Kami hiasi dengan pekerjaannya sesuai kesiapannya. Kemudian, semuanya hanya akan kembali kepada Allah di hari kiamat. Dia akan memberitahu mereka hasil perbuatannya dan akan memberikan balasannya. وَلاَ‌ تَسُبُّو‌ا‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍دْع‍‍ُ‍ونَ مِ‍‌‍نْ ‌د‍ُ‍‌ونِ ‌اللَّ‍‍هِ فَيَسُبُّو‌ا‌اللَّ‍‍هَ عَ‍‍دْ‌و‌ا‌ ً‌ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ عِلْم‌‍ٍۗ كَذَلِكَ ‌زَيَّ‍‍نَّ‍‍ا‌ لِكُلِّ ‌أُمَّ‍‍ةٍ عَمَلَهُمْ ثُ‍‍مَّ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Wa 'Aqsamū Billāhi Jahda 'Aymānihim La'in Jā'at/hum 'Āyatun Layu'uminunna Bihā ۚ Qul 'Innamā Al-'Āyātu `Inda Allāhi ۖ Wa Mā Yush`irukum 'Annahā 'Idhā Jā'at Lā Yu'uminūna 006-109 Orang-orang musyrik bersumpah dengan sumpah sangat teguh, bahwa jika datang kepada mereka bukti yang berbentuk materi, seperti yang mereka minta, mereka pasti akan beriman karena bukti itu. Katakan kepada mereka, wahai Muhammad, "Sesungguhnya tanda-tanda itu datang dari Allah. Hanya Dialah yang mampu melakukan itu. Aku tidak memiliki peran atau kemampuan apa-apa." Kalian, wahai orang-orang Mukmin, tidak mengerti apa yang telah aku ketahui bahwa jika bukti-bukti itu datang, mereka tidak akan beriman. وَ‌أَ‍قْ‍‍سَمُو‌ا‌ بِ‍اللَّ‍‍هِ جَهْدَ‌ ‌أَيْمَانِهِمْ لَئِ‍‌‍نْ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْهُمْ ‌آيَة ٌ‌ لَيُؤْمِنُ‍‍نَّ بِهَا‌ ۚ قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍مَا‌ ‌الآي‍‍َ‍اتُ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ ‌وَمَا‌ يُشْعِرُكُمْ ‌أَنَّ‍‍هَ‍‍ا‌ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْ لاَ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Nuqallibu 'Af'idatahum Wa 'Abşārahum Kamā Lam Yu'uminū Bihi~ 'Awwala Marratin Wa NadharuhumŢughyānihim Ya`mahūna 006-110 Kalian juga tidak mengerti bahwa Kami membalik hati mereka ketika bukti-bukti itu datang, dengan berbagai pikiran dan penafsiran. Kami membalikkan penglihatan mereka dengan memberikan ilusi dan khayalan, hingga keadaan mereka setelah datangnya bukti-bukti itu sama dengan keadaan sebelum datangnya ayat. Kami membiarkan mereka tenggelam dalam kezaliman dan sikap keras-kepala mereka. وَنُ‍قَ‍‍لِّبُ ‌أَفْئِدَتَهُمْ ‌وَ‌أَبْ‍‍‍‍صَ‍‍ا‌‍رَهُمْ كَمَا‌ لَمْ يُؤْمِنُو‌ا‌ بِهِ ‌أَ‌وَّلَ مَ‍رَّةٍ‌ ‌وَنَذَ‌رُهُمْ فِي طُ‍‍غْ‍‍يَانِهِمْ يَعْمَهُونَ
Wa Law 'Annanā Nazzalnā 'Ilayhimu Al-Malā'ikata Wa Kallamahumu Al-Mawtá Wa Ĥasharnā `Alayhim Kulla Shay'in Qubulāan Mā Kānū Liyu'uminū 'Illā 'An Yashā'a Allāhu Wa Lakinna 'Aktharahum Yajhalūna 006-111 Orang-orang yang bersumpah bahwa jika datang suatu bukti mereka akan beriman, benar-benar bohong. Allah lebih tahu tentang keimanan mereka yang sebenarnya. Kalaupun Kami menurunkan malaikat yang dapat mereka lihat dengan mata kepala, kemudian mereka diajak bicara (mendengar pembicaraan) orang mati setelah dihidupkan kembali dan dikeluarkan dari kubur, serta Kami kumpulkan segala sesuatu yang menerangkan kebenaran, mereka tidak juga akan beriman kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, kebanyakan mereka tidak memahami dan tidak tunduk kepada kebenaran, karena hati mereka telah tertutup oleh perilaku jahiliah. وَلَوْ‌ ‌أَنَّ‍‍نَا‌ نَزَّلْنَ‍‍ا‌ ‌إِلَيْهِمُ ‌الْمَلاَئِكَةَ ‌وَكَلَّمَهُمُ ‌الْمَوْتَى‌ ‌وَحَشَرْنَا‌ عَلَيْهِمْ كُلَّ شَ‍‍يْء‌‌ٍقُ‍‍بُلا‌ ً‌ مَا‌ كَانُو‌ا‌ لِيُؤْمِنُ‍‍و‌ا‌ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ يَش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ‌وَلَكِ‍‍نَّ ‌أَكْثَ‍رَهُمْ يَ‍‍جْ‍‍هَلُونَ
Wa Kadhalika Ja`alnā Likulli Nabīyin `Adūwāan Shayāţīna Al-'Insi Wa Al-Jinni Yūĥī Ba`đuhum 'Ilá Ba`đin Zukhrufa Al-Qawli Ghurūan ۚ Wa Law Shā'a Rabbuka Mā Fa`alūhu ۖ Fadharhum Wa Mā Yaftarūna 006-112 Seperti halnya mereka memusuhi dan membantahmu, padahal kamu ingin memberi petunjuk kepada mereka, Kami juga menciptakan musuh berupa kelompok tinggi hati dari jin dan manusia untuk setiap nabi yang menyampaikan pesan-pesan Kami, yang tidak dapat kau lihat. Mereka saling membisikkan perkataan yang indah penuh tipuan tapi kosong tak berarti. Dengan begitu, mereka menebarkan rasa sombong dengan tidak benar. Semua itu terjadi atas takdir dan kehendak Allah. Kalau Dia menghendaki, mereka pasti tidak akan melakukan itu. Akan tetapi, yang demikian itu untuk membersihkan hati orang-orang Mukmin, maka biarkan saja orang-orang yang sesat itu berada dalam kekufuran lantaran kata-kata bohong yang mereka lontarkan. وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا‌ لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُ‌وّ‌ا‌‌ ً‌ شَيَاطِ‍‍ي‍‍نَ ‌الإِ‌ن‍‍سِ ‌وَ‌الْجِ‍‍نِّ يُوحِي بَعْ‍‍ضُ‍‍هُمْ ‌إِلَى‌ بَعْ‍‍ضٍ‌ ‌زُ‍خْ‍‍رُفَ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْلِ غُ‍‍رُ‌و‌ر‌ا‌ ًۚ ‌وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌‍رَبُّكَ مَا‌ فَعَل‍‍ُ‍وهُ ۖ فَذَ‌رْهُمْ ‌وَمَا‌ يَفْتَرُ‌ونَ
Wa Litaşghá 'Ilayhi 'Af'idatu Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Wa Liyarđawhu Wa Liyaqtarifū Mā Hum Muqtarifūna 006-113 Mereka memutarbalikkan perkataan palsu itu untuk merayu diri sendiri agar mereka senang, dan untuk menjadikan hati orang-orang yang seperti mereka condong kepada jin dan manusia arogan yang tidak tunduk kepada akhirat itu. Mereka berkeyakinan bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan di dunia ini. Juga agar mereka jatuh oleh sebab sikap tidak percaya kepada hari akhir dengan kebohongan- kebohongan mereka ke dalam lembah dosa. وَلِتَ‍‍صْ‍‍غَ‍‍ى‌ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌أَفْئِدَةُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِ‍الآ‍‍خِ‍رَةِ ‌وَلِيَرْ‍ضَ‍‍وْهُ ‌وَلِيَ‍‍قْ‍‍تَ‍‍رِفُو‌ا‌ مَا‌ هُمْ مُ‍‍قْ‍‍تَ‍‍رِفُونَ
'Afaghayra Allāhi 'Abtaghī Ĥakamāan Wa Huwa Al-Ladhī 'Anzala 'Ilaykumu Al-Kitāba Mufaşşalāan Wa ۚ Al-Ladhīna 'Ātaynāhumu Al-Kitāba Ya`lamūna 'Annahu Munazzalun Min Rabbika Bil-Ĥaqqi ۖ Falā Takūnanna Mina Al-Mumtarīna 006-114 Katakanlah kepada mereka, wahai Nabi, "Ini adalah ketentuan Allah yang benar, yang dijelaskan oleh bukti-bukti yang nyata. Maka tidak pantas aku meminta penengah selain Dia, untuk menengahi antara aku dan kalian. Padahal, Dia telah memberikan hukum dengan menurunkan al-Qur'ân sebagai hujjah bagiku atas kalian. Kalian tidak mampu mendatangkan suatu surat yang sama seperti al-Qur'ân, yang menerangkan kebenaran dan keadilan. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab suci mengetahui bahwa al-Qur'ân itu diturunkan dari sisi Allah dan mengandung kebenaran, seperti dikabarkan dalam kitab mereka. Walaupun mereka berusaha menyembunyikan hal itu, janganlah engkau, wahai Nabi, dan juga pengikut-pengikutmu, menjadi orang-orang yang meragukan kebenaran setelah dijelaskan. أَفَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ ‌أَبْ‍‍تَ‍‍غِ‍‍ي حَكَما‌ ً‌ ‌وَهُوَ‌ ‌الَّذِي ‌أَ‌ن‍‍زَلَ ‌إِلَيْكُمُ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ مُفَ‍‍صَّ‍‍لا‌ ًۚ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌آتَيْنَاهُمُ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ يَعْلَم‍‍ُ‍ونَ ‌أَنَّ‍‍هُ مُنَزَّلٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكَ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ۖ فَلاَ‌ تَكُونَ‍‍نَّ مِنَ ‌الْمُمْتَ‍‍رِينَ
Wa Tammat Kalimatu Rabbika Şidqāan Wa `Adlāan ۚ Lā Mubaddila Likalimātihi ۚ Wa Huwa As-Samī`u Al-`Alīmu 006-115 Sesungguhnya ketentuan Allah telah turun. Sempurnalah kalimat Allah yang benar dan adil dengan menurunkan al-Qur'ân yang mengandung kebenaran. Al-Qur'ân itu juga mengandung ukuran yang benar dan jujur antara yang benar dan yang palsu. Tidak seorang pun dapat mengubah firman-firman dan kitab- kitab Allah. Dia Maha Mendengar perkataan, Mahatahu segala apa yang terjadi. وَتَ‍‍مَّ‍‍تْ كَلِمَةُ ‌‍رَبِّكَ صِ‍‍دْ‍‍ق‍‍ا‌ ً‌ ‌وَعَ‍‍دْلا‌ ًۚ لاَ‌ مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ‍‍هِ ۚ ‌وَهُوَ‌ ‌ال‍‍سَّم‍‍ِ‍ي‍‍عُ ‌الْعَلِيمُ
Wa 'In Tuţi` 'Akthara Man Al-'Arđi Yuđillūka `An Sabīli Allāhi ۚ 'In Yattabi`ūna 'Illā Až-Žanna Wa 'In Hum 'Illā Yakhruşūna 006-116 Kalau Allah adalah hakim yang Mahaadil, dan al-Qur'ân yang diturunkan-Nya menjadi rujukan dalam mencari kebenaran, maka janganlah kamu dan pengikut-pengikutmu mengikuti orang yang perkataannya bertentangan dengan kebenaran, walaupun jumlah mereka banyak. Sebab, kalau kamu mengikuti kebanyakan orang yang tidak bersandar pada syariat samawi yang diturunkan, mereka pasti akan menjauhkan kamu dari jalan kebenaran yang lurus, jalan Allah. Sesungguhnya mereka hanya berjalan di balik praduga dan ilusi belaka. Mereka hanya mengatakan praduga yang tidak berdasar pada bukti. وَ‌إِ‌نْ تُ‍‍طِ‍‍عْ ‌أَكْثَ‍رَ‌ مَ‍‌‍نْ فِي ‌الأَ‌رْ‍ضِ يُ‍‍ضِ‍‍لّ‍‍ُ‍وكَ عَ‍‌‍نْ سَب‍‍ِ‍ي‍‍لِ ‌اللَّ‍‍هِ ۚ ‌إِ‌نْ يَتَّبِع‍‍ُ‍ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌ال‍‍ظَّ‍‍نَّ ‌وَ‌إِ‌نْ هُمْ ‌إِلاَّ‌ يَ‍‍خْ‍‍رُ‍صُ‍‍ونَ
'Inna Rabbaka Huwa 'A`lamu Man Yađillu `An Sabīlihi ۖ Wa Huwa 'A`lamu Bil-Muhtadīna 006-117 Tuhanmu sungguh Mahatahu--dengan pengetahuan yang tidak sama dengan pengetahuan siapa pun-- tentang orang-orang yang menjauh dari jalan kebenaran, dan juga tentang orang-orang yang mengambilnya sebagai petunjuk hingga benar-benar berpetunjuk. إِنَّ ‌‍رَبَّكَ هُوَ‌ ‌أَعْلَمُ مَ‍‌‍نْ يَ‍‍ضِ‍‍لُّ عَ‍‌‍نْ سَبِيلِ‍‍هِ ۖ ‌وَهُوَ‌ ‌أَعْلَمُ بِ‍الْمُهْتَدِينَ
Fakulū Mimmā Dhukira Asmu Allāhi `Alayhi 'In Kuntum Bi'āyātihi Mu'uminīna 006-118 Kalau hanya Allah yang mengetahui orang yang berpetunjuk dan orang yang sesat, maka janganlah kalian menoleh kepada kesesatan orang-orang musyrik dalam mengharamkan beberapa jenis hewan. Makanlah hewan-hewan itu, karena Allah telah mengaruniakannya kepada kalian dan menjadikannya halal, baik dan tidak mengandung bahaya. Sebutlah nama Allah, dengan membaca basmalah, ketika menyembelih hewan tersebut, selama kalian beriman dan tunduk kepada-Nya dan kepada bukti-bukti kekuasaan-Nya. فَكُلُو‌ا‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌ذُكِ‍‍ر‍َ‍‌ ‌اسْمُ ‌اللَّ‍‍هِ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ بِآيَاتِ‍‍هِ مُؤْمِنِينَ
Wa Mā Lakum 'Allā Ta'kulū Mimmā Dhukira Asmu Allāhi `Alayhi Wa Qad Faşşala Lakum Mā Ĥarrama `Alaykum 'Illā Mā Ađţurirtum 'Ilayhi ۗ Wa 'Inna Kathīrāan Layuđillūna Bi'ahwā'ihim Bighayri `Ilmin ۗ 'Inna Rabbaka Huwa 'A`lamu Bil-Mu`tadīna 006-119 Tidak ada bukti dan alasan yang dapat melarang kalian memakan hewan yang kalian sembelih dengan menyebut nama Allah. Allah telah menjelaskan makanan-makanan yang diharamkan dalam keadaan tidak terpaksa, seperti bangkai dan darah. Banyak di antara manusia yang menjauh dari kebenaran karena terdorong hawa nafsu tanpa pengetahuan atau bukti apa pun, seperti orang-orang Arab yang mengharamkan diri dari sejumlah jenis hewan itu. Kalian tidak melanggar batas dalam memakan hewan yang beranak itu, bahkan mereka yang melampaui batas dengan mengharamkan sesuatu yang halal. Allah sajalah yang Mahatahu dengan sebenarnya tentang orang-orang yang melampaui batas. وَمَا‌ لَكُمْ ‌أَلاَّ‌ تَأْكُلُو‌ا‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌ذُكِ‍‍ر‍َ‍‌ ‌اسْمُ ‌اللَّ‍‍هِ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌وَ‍قَ‍‍دْ‌ فَ‍‍صَّ‍‍لَ لَكُمْ مَا‌ حَ‍رَّمَ عَلَيْكُمْ ‌إِلاَّ‌ مَا‌ ‌اضْ‍‍طُ‍‍رِ‌ر‍ْ‍تُمْ ‌إِلَ‍‍يْ‍‍هِ ۗ ‌وَ‌إِنَّ كَثِي‍‍ر‌ا‌ ً‌ لَيُ‍‍ضِ‍‍لّ‍‍ُ‍ونَ بِأَهْو‍َ‍‌ائِهِمْ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ عِلْم‌‍ٍۗ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ هُوَ‌ ‌أَعْلَمُ بِ‍الْمُعْتَدِينَ
Wa Dharū Žāhira Al-'Ithmi Wa Bāţinahu~ ۚ 'Inna Al-Ladhīna Yaksibūna Al-'Ithma Sayujzawna Bimā Kānū Yaqtarifūna 006-120 Ketakwaan bukan terletak pada pengharaman sesuatu yang telah dihalalkan. Ketakwaan justru terletak pada sikap meninggalkan dosa, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Maka tinggalkanlah segala bentuk perbuatan dosa itu. Sebab, orang-orang yang berbuat dosa akan dibalas setimpal dengan keburukan-keburukan yang diperbuatnya. وَ‌ذَ‌رُ‌و‌اظَ‍‍اهِ‍‍ر‍َ‍‌ ‌الإِثْمِ ‌وَبَاطِ‍‍نَهُ~ُ ۚ ‌إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَكْسِب‍‍ُ‍ونَ ‌الإِثْمَ سَيُ‍‍جْ‍‍زَ‌وْنَ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَ‍‍قْ‍‍تَ‍‍رِفُونَ
Wa Lā Ta'kulū Mimmā Lam Yudhkari Asmu Allāhi `Alayhi Wa 'Innahu Lafisqun ۗ Wa 'Inna Ash-Shayāţīna Layūĥūna 'Ilá 'Awliyā'ihim Liyujādilūkum ۖ Wa 'In 'Aţa`tumūhum 'Innakum Lamushrikūna 006-121 Kalau hewan-hewan itu halal kalian makan dengan cara menyembelihnya terlebih dahulu, maka janganlah kalian memakan hewan-hewan yang disembelih dengan tidak membaca basmalah, kalau meninggalkan basmalah itu dilakukan dengan sengaja, atau disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Sebab, perbuatan itu berarti kefasikan dan keluar dari ketentuan Allah. Iblis dan pembantu- pembantunya yang arogan, akan terus membisik-bisikkan kedalam dada orang-orang yang mereka kuasai, untuk mendebat kalian secara tidak benar, dan untuk menarik kalian kepada pengharaman sesuatu yang dihalalkan Allah. Kalau kalian mengikuti mereka, kalian berarti sama-sama musyrik seperti mereka. وَلاَ‌ تَأْكُلُو‌ا‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ لَمْ يُذْكَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌اسْمُ ‌اللَّ‍‍هِ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌وَ‌إِنَّ‍‍هُ لَفِسْ‍‍قٌۗ ‌وَ‌إِنَّ ‌ال‍‍شَّيَاطِ‍‍ي‍‍نَ لَيُوح‍‍ُ‍ونَ ‌إِلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌وْلِي‍‍َ‍ائِهِمْ لِيُجَا‌دِلُوكُمْ ۖ ‌وَ‌إِ‌نْ ‌أَ‍طَ‍‍عْتُمُوهُمْ ‌إِنَّ‍‍كُمْ لَمُشْ‍‍رِكُونَ
'Awaman Kāna Maytāan Fa'aĥyaynāhu Wa Ja`alnā Lahu Nūan Yamshī Bihi Fī An-Nāsi Kaman Mathaluhu Fī Až-Žulumāti Laysa Bikhārijin Minhā ۚ Kadhālika Zuyyina Lilkāfirīna Mā Kānū Ya`malūna 006-122 Dengan keimanan yang ada pada kalian, kalian tidaklah sama dengan orang-orang musyrik. Orang yang dahulu sesat layaknya orang mati, lalu hatinya diberi cahaya petunjuk bagai kehidupan, diberi cahaya keimanan dan hujjah yang jelas, hingga berjalan di bawah cahaya itu, tidaklah sama dengan orang yang hidup dalam kegelapan yang bertumpuk. Seperti Allah membuat indah keimanan bagi orang-orang yang beriman, setan pun membuat indah kemusyrikan bagi orang-orang yang zalim dan ingkar. أَ‌وَمَ‍‌‍نْ ك‍‍َ‍انَ مَيْتا‌‌ ً‌ فَأَحْيَيْن‍‍َ‍اهُ ‌وَجَعَلْنَا‌ لَ‍‍هُ نُو‌ر‌ا‌ ً‌ يَمْشِي بِ‍‍هِ فِي ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسِ كَمَ‍‌‍نْ مَثَلُ‍‍هُ فِي ‌ال‍‍ظُّ‍‍لُم‍‍َ‍اتِ لَ‍‍يْ‍‍سَ بِ‍‍خَ‍‍ا‌رِجٍ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ۚ كَذَلِكَ ‌زُيِّنَ لِلْكَافِ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍نَ مَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Wa Kadhalika Ja`alnā Fī Kulli Qaryatin 'Akābira Mujrimīhā Liyamkurū Fīhā ۖ Wa Mā Yamkurūna 'Illā Bi'anfusihim Wa Mā Yash`urūna 006-123 Jangan heran, wahai Muhammad, kalau engkau melihat pembesar pelaku kejahatan di Makkah menyusun siasat makar. Sebab, setiap kota besar pun demikian juga. Para pembesar pelaku kejahatan melakukan siasat makar. Akibat perbuatan itu akan kembali kepada mereka sendiri dan mereka tidak menyadari itu semua. وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا‌ فِي كُلِّ قَ‍‍رْيَةٍ ‌أَكَابِ‍‍ر‍َ‍‌ مُ‍‍جْ‍‍رِمِيهَا‌ لِيَمْكُرُ‌و‌ا‌ فِيهَا‌ ۖ ‌وَمَا‌ يَمْكُر‍ُ‍‌ونَ ‌إِلاَّ‌ بِأَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ‌وَمَا‌ يَشْعُرُ‌ونَ
Wa 'Idhā Jā'at/hum 'Āyatun Qālū Lan Nu'umina Ĥattá Nu'utá Mithla Mā 'Ūtiya Rusulu Allāhi ۘ Allāhu 'A`lamu Ĥaythu Yaj`alu Risālatahu ۗ Sayuşību Al-Ladhīna 'AjraŞaghārun `Inda Allāhi Wa `Adhābun Shadīdun Bimā Kānū Yamkurūna 006-124 Para pembesar pelaku kejahatan itu merasa iri terhadap orang lain yang diberikan ilmu, kenabian dan petunjuk oleh Allah. Maka ketika datang bukti yang kuat kepada mereka, mereka tidak mau tunduk. Mereka malah berkata, "Kami tidak akan percaya kepada kebenaran itu sebelum Allah menurunkan wahyu kepada kami seperti halnya kepada Rasul." Allah sajalah yang memilih siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk membawa pesan-pesan-Nya. Orang-orang yang membangkang, kalau menginginkan kepemimpinan dengan sikap angkuh itu, akan mendapatkan kehinaan dan kerendahan di dunia. Dan di akhirat mereka akan merasakan siksa yang kejam akibat siasat makar yang buruk itu. وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَتْهُمْ ‌آيَة‌‍ٌقَ‍‍الُو‌ا‌ لَ‍‌‍نْ نُؤْمِنَ حَتَّى‌ نُؤْتَى‌ مِثْلَ مَ‍‍ا‌ ‌أ‍ُ‍‌وتِيَ ‌رُسُلُ ‌اللَّ‍‍هِ ۘ ‌اللَّ‍‍هُ ‌أَعْلَمُ حَ‍‍يْ‍‍ثُ يَ‍‍جْ‍‍عَلُ ‌رِسَالَتَ‍‍هُ ۗ سَيُ‍‍صِ‍‍ي‍‍بُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَجْ‍‍‍رَمُو‌اصَ‍‍غَ‍‍ا‌رٌ‌ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَعَذ‍َ‍‌اب‌‍ٌ‌ شَد‍ِ‍ي‍‍د‌ٌ‌ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَمْكُرُ‌ونَ
Faman Yuridi Allāhu 'An Yahdiyahu Yashraĥ Şadrahu Lil'islāmi ۖ Wa Man Yurid 'An Yuđillahu Yaj`al Şadrahu Đayyiqāan Ĥarajāan Ka'annamā Yaşşa``adu Fī As-Samā'i ۚ Kadhālika Yaj`alu Allāhu Ar-Rijsa `Alá Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna 006-125 Kalau mereka telah sesat dan kalian telah mendapatkan petunjuk, itu memang karena kehendak dan takdir Allah. Maka, orang yang telah ditentukan akan mendapat petunjuk, dadanya akan lapang untuk menerima cahaya Islam. Sedangkan orang yang telah ditentukan akan sesat, dadanya akan sangat sempit, karena sempitnya, ia bak orang yang menanjak ke tempat sangat jauh tinggi bagaikan langit. Nafasnya terus menaik, sedangkan ia tidak bisa apa-apa. Dengan cara demikian, Allah menetapkan kerusakan dan kehinaan terhadap orang-orang yang tidak memiliki keimanan. فَمَ‍‌‍نْ يُ‍‍رِ‌دِ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ‌أَ‌نْ يَهدِيَ‍‍هُ يَشْ‍رَحْ صَ‍‍دْ‌‍رَهُ لِلإِسْلاَمِ ۖ ‌وَمَ‍‌‍نْ يُ‍‍رِ‌دْ‌ ‌أَ‌نْ يُ‍‍ضِ‍‍لَّ‍‍هُ يَ‍‍جْ‍‍عَلْ صَ‍‍دْ‌‍رَهُ ضَ‍‍يِّ‍‍ق‍‍اً‌ حَ‍رَجا‌‌ ً‌ كَأَنَّ‍‍مَا‌ يَ‍‍صَّ‍‍عَّدُ‌ فِي ‌ال‍‍سَّم‍‍َ‍ا‌ءِ‌ ۚ كَذَلِكَ يَ‍‍جْ‍‍عَلُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌ال‍‍رِّجْ‍‍سَ عَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِنُونَ
Wa Hadhā Şirāţu Rabbika Mustaqīmāan ۗ Qad Faşşalnā Al-'Āyāti Liqawmin Yadhdhakkarūna 006-126 Yang Kami terangkan ini adalah jalan kebenaran yang lurus, yang telah Kami perinci secara jelas bagi umat manusia. Tidak akan mendapatkan manfaatnya kecuali orang-orang yang mau merenung untuk menangkap pesan-pesan Tuhan dan mencari petunjuk. وَهَذَ‌ا‌ صِ‍رَ‍‌اطُ ‌‍رَبِّكَ مُسْتَ‍‍قِ‍‍يما‌‌ ًۗ قَ‍‍دْ‌ فَ‍‍صَّ‍‍لْنَا‌ ‌الآي‍‍َ‍اتِ لِ‍‍قَ‍‍وْمٍ‌ يَذَّكَّرُ‌ونَ
Lahum Dāru As-Salāmi `Inda Rabbihim ۖ Wa Huwa Walīyuhum Bimā Kānū Ya`malūna 006-127 Bagi orang-orang yang merenung dan menangkap pesan itu disediakan tempat aman, yaitu surga. Mereka berada di dalam kekuasaan, kecintaan dan pertolongan Allah, oleh sebab kebaikan yang mereka perbuat di dunia. لَهُمْ ‌د‍َ‍‌ا‌رُ‌ ‌ال‍‍سَّلاَمِ عِ‍‌‍نْ‍‍دَ‌ ‌‍رَبِّهِمْ ۖ ‌وَهُوَ‌ ‌وَلِيُّهُمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَعْمَلُونَ
Wa Yawma Yaĥshuruhum Jamī`āan Yā Ma`shara Al-Jinni Qadi Astakthartum Mina Al-'Insi ۖ Wa Qāla 'Awliyā'uuhum Mina Al-'Insi Rabbanā Astamta`a Ba`đunā Biba`đin Wa Balaghnā 'Ajalanā Al-Ladhī 'Ajjalta Lanā ۚ Qāla An-Nāru Mathwākum Khālidīna Fīhā 'Illā Mā Shā'a Allāhu ۗ 'Inna Rabbaka Ĥakīmun `Alīmun 006-128 Kalau orang-orang yang menempuh jalan lurus itu akan mendapat tempat aman dengan kekuasaan Allah, maka orang-orang yang menempuh jalan setan akan mendapat balasan juga atas pelanggaran itu pada saat semua manusia dikumpulkan di hari kiamat. Saat itu, Allah berkata kepada jin dan manusia yang berbuat dosa, "Wahai sekumpulan jin, kalian telah banyak menggoda manusia, hingga banyak yang mengikuti kalian." Manusia-manusia yang mengikuti jin itu berkata, "Wahai Pencipta dan Penguasa kami, masing-masing kami telah memanfaatkan yang lain dan kami bersenang-senang dengan berbagai kenikmatan dunia. Kini kami telah sampai kepada ajal yang telah Engkau tentukan." Allah berkata lagi, "Tempat kalian semua adalah neraka dan kalian akan kekal abadi di dalamnya. Kecuali orang-orang yang dikehendaki Allah untuk diselamatkan, yaitu orang-orang yang tidak mengingkari pesan-pesan Allah. Sungguh, perbuatan Allah selamanya selalu sejalan dengan kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya. وَيَ‍‍وْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعا‌ ً‌ يَا‌ مَعْشَ‍رَ‌الْجِ‍‍نِّ قَ‍‍دِ‌ ‌اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ ‌الإِ‌ن‍‍سِ ۖ ‌وَ‍قَ‍‍الَ ‌أَ‌وْلِي‍‍َ‍ا‌ؤُهُمْ مِنَ ‌الإِ‌ن‍‍سِ ‌‍رَبَّنَا‌ ‌اسْتَمْتَعَ بَعْ‍‍ضُ‍‍نَا‌ بِبَعْ‍‍ضٍ‌ ‌وَبَلَ‍‍غْ‍‍نَ‍‍ا‌ ‌أَجَلَنَا‌ ‌الَّذِي ‌أَجَّلْتَ لَنَا‌ ۚ قَ‍‍الَ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍ا‌رُ‌ مَثْوَ‌اكُمْ خَ‍‍الِد‍ِ‍ي‍‍نَ فِيهَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ مَا‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ ۗ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ حَك‍‍ِ‍ي‍‍مٌ عَلِيمٌ
Wa Kadhalika Nuwallī Ba`đa Až-Žālimīna Ba`đāan Bimā Kānū Yaksibūna 006-129 Demikian pula, sebagaimana Kami jadikan masing-masing jin dan manusia yang berbuat maksiat untuk saling menikmati yang lain, Kami jadikan pula orang-orang zalim sebagai penguasa bagi yang lain, akibat dosa besar yang mereka lakukan. وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْ‍‍ضَ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِم‍‍ِ‍ي‍‍نَ بَعْ‍‍ض‍‍ا‌ ً‌ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَكْسِبُونَ
Yā Ma`shara Al-Jinni Wa Al-'Insi 'Alam Ya'tikum Rusulun Minkum Yaquşşūna `Alaykum 'Āyā Tī Wa Yundhirūnakum Liqā'a Yawmikum ۚdhā Qālū Shahidnā `Alá ۖ 'Anfusinā Wa Gharrat/humu Al-Ĥayā Atu Ad-Dunyā Wa Shahidū `Alá 'Anfusihim 'Annahum Kānū Kāfirīna 006-130 Pada hari kiamat, Allah berkata kepada mereka, "Wahai sekumpulan jin dan manusia, rasul-rasul telah datang kepada kalian memberi peringatan dengan berbagai bukti dan keterangan, membacakan ayat-ayat dan mengingatkan kalian tentang hari pertemuan dengan Allah ini. Mengapa kalian mendustai mereka? Mereka menjawab, "Kami mengaku atas kesalahan yang kami lakukan." Mereka telah tertipu oleh kenikmatan hidup duniawi. Mereka mengaku bahwa mereka memang ingkar. يَامَعْشَ‍رَ‌الْجِ‍‍نِّ ‌وَ‌الإِ‌ن‍‍سِ ‌أَلَمْ يَأْتِكُمْ ‌رُسُلٌ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍كُمْ يَ‍‍قُ‍‍صُّ‍‍ونَ عَلَيْكُمْ ‌آيَاتِي ‌وَيُ‍‌‍ن‍‍ذِ‌رُ‌ونَكُمْ لِ‍‍قَ‍‍ا‌ءَ‌ يَوْمِكُمْ هَذَ‌ا‌ قَ‍‍الُو‌اۚ شَهِ‍‍دْنَا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسِنَا‌ ‌وَ‍‍غَ‍رَّتْهُمُ ۖ ‌الْحَي‍‍َ‍اةُ ‌ال‍‍دُّ‌نْ‍‍يَا‌ ‌وَشَهِدُ‌و‌ا‌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌ن‍‍فُسِهِمْ ‌أَنَّ‍‍هُمْ كَانُو‌ا‌ كَافِ‍‍رِينَ
Dhālika 'An Lam Yakun Rabbuka Muhlika Al-Qurá Bižulmin Wa 'Ahluhā Ghāfilūna 006-131 Sesungguhnya pengutusan rasul sebagai pemberi peringatan dan pembawa penjelasan hanyalah karena Tuhanmu, wahai Muhammad, tidak akan menghancurkan penduduk suatu tempat akibat kezaliman mereka, sedangkan mereka adalah orang-orang yang tidak tahu kebenaran. Tetapi sebaliknya, Dia mesti menjelaskan dan mengingatkan terlebih dahulu. ذَلِكَ ‌أَ‌نْ لَمْ يَكُ‍‌‍نْ ‌‍رَبُّكَ مُهْلِكَ ‌الْ‍‍قُ‍رَ‌ى‌ بِ‍‍ظُ‍‍لْمٍ‌ ‌وَ‌أَهْلُهَا‌ غَ‍‍افِلُونَ
Wa Likullin Darajātun Mimmā `Amilū ۚ Wa Mā Rabbuka Bighāfilin `Ammā Ya`malūna 006-132 Masing-masing orang yang berbuat baik dan buruk ada tingkatan-tingkatan balasannya. Yang berbuat baik akan dibalas kebaikan dan yang berbuat buruk akan dibalas dengan keburukan pula. Allah adalah Pencipta dan Penentu kadar sesuatu, tidak akan lengah dengan apa yang mereka kerjakan. Pekerjaan mereka ada dalam buku yang mencatat semua yang kecil dan yang besar. وَلِكُلّ‌‍ٍ‌ ‌دَ‌‍رَج‍‍َ‍اتٌ‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ عَمِلُو‌اۚ ‌وَمَا‌ ‌‍رَبُّكَ بِ‍‍غَ‍‍افِلٍ عَ‍‍مَّ‍‍ا‌ يَعْمَلُونَ
Wa Rabbuka Al-Ghanīyu Dhū Ar-Raĥmati ۚ 'In Yasha' Yudh/hibkum Wa Yastakhlif Min Ba`dikum Mā Yashā'u Kamā 'Ansha'akum Min Dhurrīyati Qawmin 'Ākharīna 006-133 Allah, Tuhanmu, adalah Mahakaya, yang tidak membutuhkan hamba dan peribadatan mereka. Hanya Dialah pemilik sifat kasih yang menyeluruh. Atas dasar sifat kasih itu, Dia memerintahkan kalian berbuat baik dan melarang berbuat buruk. Dia Mahakuasa. Kalau memang berkehendak, Dia dapat melenyapkan kalian dan menciptakan pengganti setelah kalian di muka bumi sesuai dengan kehendak-Nya. Sungguh, hal itu bagi Allah tidaklah sulit. Dia menciptakan kalian dari keturunan orang-orang sebelum kalian, dan kalian adalah pewaris bumi ini sesudah mereka. وَ‌‍رَبُّكَ ‌الْ‍‍غَ‍‍نِيُّ ‌ذُ‌و‌ ‌ال‍رَّحْمَةِ ۚ ‌إِ‌نْ يَشَأْ‌ يُذْهِ‍‍بْ‍‍كُمْ ‌وَيَسْتَ‍‍خْ‍‍لِفْ مِ‍‌‍نْ بَعْدِكُمْ مَا‌ يَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ كَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌ن‍‍شَأَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌ذُ‌رِّيَّةِ قَ‍‍وْم‌‍ٍ‌ ‌آ‍‍خَ‍‍رِينَ
'Inna Mā Tū`adūna La'ātin ۖ Wa Mā 'Antum Bimu`jizīna 006-134 Sesungguhnya hukuman yang diperingatkan dan pahala yang dijanjikan kepada kalian setelah kebangkitan kembali, pertemuan dan perhitungan, itu pasti akan datang. Hari itu, kalian tidak akan dapat mencegah Allah sesuai dengan janji-Nya kepada kalian. Maka, kalian pasti tidak berdaya menolak pertemuan dan perhitungan itu. إِنَّ مَا‌ تُوعَد‍ُ‍‌ونَ لَآتٍۖ ‌وَمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ بِمُعْجِزِينَ
Qul Yā Qawmi A`malū `Alá Makānatikum 'Innī `Āmilun ۖ Fasawfa Ta`lamūna Man Takūnu Lahuqibatu Ad-Dāri ۗ 'Innahu Lā Yufliĥu Až-Žālimūna 006-135 Wahai Nabi, ancamlah kepada mereka dengan mengatakan, "Berbuatlah sesuai cara yang kalian kehendaki dengan segala kekuasaan yang kalian miliki, dan aku akan berbuat dengan memihak kebenaran. Kalian nanti pasti akan tahu, siapakah di antara kita yang bernasib baik di akhirat. Tentu orang-orang yang memihak kebenaran sebab kalian adalah orang-orang yang zalim. Dan sungguh, Allah tidak pernah menakdirkan kemenangan bagi orang-orang yang zalim." قُ‍‍لْ يَا‌ قَ‍‍وْمِ ‌اعْمَلُو‌ا‌ عَلَى‌ مَكَانَتِكُمْ ‌إِنِّ‍‍ي عَامِل‌‍ٌۖ فَسَ‍‍وْفَ تَعْلَم‍‍ُ‍ونَ مَ‍‌‍نْ تَك‍‍ُ‍ونُ لَ‍‍هُ عَاقِ‍‍بَةُ ‌ال‍‍دّ‍َ‍‌ا‌ر‍ِ‍‌ ۗ ‌إِنَّ‍‍هُ لاَ‌ يُفْلِحُ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمُونَ
Wa Ja`alū Lillāh Mimmā Dhara'a Mina Al-Ĥarthi Wa Al-'An`ām Naşībāan Faqālū Hādhā Lillāh Biza`mihim Wa Hadhā Lishurakā'inā ۖ Famā Kāna Lishurakā'ihim Falā Yaşilu 'Ilá Allāhi ۖ Wa Mā Kāna Lillāh Fahuwa Yaşilu 'Ilá Shurakā'ihim ۗ Sā'a Mā Yaĥkumūna 006-136 Orang-orang musyrik yang menyembah berhala, berada dalam khayalan terus menerus. Dari tanaman dan hewan yang diciptakan Allah seperti onta, sapi dan domba, mereka membuat sebagiannya untuk Allah dengan menyuguhkannya kepada tamu dan memberikannya kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan sebagian lainnya lagi dipersembahkan kepada berhala-berhala yang dianggap sekutu Allah. Apa yang mereka berikan kepada berhala-berhala itu akan sampai, dan yang mereka anggap diberikan kepada Allah tidak akan sampai kepada tamu dan orang-orang miskin. Alangkah buruknya ketentuan zalim mereka! Mereka menjadikan bandingan bagi Allah, Pencipta tanaman dan hewan. Mereka juga tidak menyalurkan bagian yang menurutnya untuk Allah, kepada yang berhak. وَجَعَلُو‌الِلَّهِ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌ذَ‌‍رَ‌أَ‌ مِنَ ‌الْحَرْثِ ‌وَ‌الأَنعَام نَ‍‍صِ‍‍يبا‌‌ ً‌ فَ‍‍قَ‍‍الُو‌ا‌ هَذَ‌ا‌ لِلَّهِ بِزَعْمِهِمْ ‌وَهَذَ‌ا‌ لِشُ‍رَك‍‍َ‍ائِنَا‌ ۖ فَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ لِشُ‍رَك‍‍َ‍ائِهِمْ فَلاَ‌ يَ‍‍صِ‍‍لُ ‌إِلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ۖ ‌وَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ لِلَّهِ فَهُوَ‌ يَ‍‍صِ‍‍لُ ‌إِلَى‌ شُ‍رَك‍‍َ‍ائِهِمْ ۗ س‍‍َ‍ا‌ءَ‌ مَا‌ يَحْكُمُونَ
Wa Kadhalika Zayyana Likathīrin Mina Al-Mushrikīna Qatla 'Awlādihim Shurakā'uuhum Liyurdūhum Wa Liyalbisū `Alayhim Dīnahum ۖ Wa Law Shā'a Allāhu Mā Fa`alūhu ۖ Fadharhum Wa Mā Yaftarūna 006-137 Selain membuat indah pembagian yang tidak adil terhadap tanaman dan hewan (unta, sapi dan domba) ciptaan Allah, khayalan dan angan-angan kosong mereka tentang berhala yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah, Allah juga membuat indah perlakuan membunuh anak laki-laki ketika lahir, dan mempersembahkannya kepada tuhan-tuhan palsu itu. Angan-angan itu telah mengacaukan pemahaman agama mereka. Akibatnya, mereka tidak akan mengerti agama dengan baik. Kalau angan-angan itu begitu menguasai akal pikiran mereka, tinggalkanlah mereka dengan kebohongan-kebohongan yang mereka buat terhadap Allah dan terhadapmu. Mereka akan merasakan sendiri hukumannya. Itu adalah kehendak Allah. Kalau Dia berkehendak, tentu mereka tidak akan melakukan itu. وَكَذَلِكَ ‌زَيَّنَ لِكَث‍‍ِ‍ي‍‍ر‌ٍ‌ مِنَ ‌الْمُشْ‍‍رِك‍‍ِ‍ي‍‍نَ قَ‍‍تْلَ ‌أَ‌وْلاَ‌دِهِمْ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ؤُهُمْ لِيُرْ‌دُ‌وهُمْ ‌وَلِيَلْبِسُو‌ا‌ عَلَيْهِمْ ‌دِينَهُمْ ۖ ‌وَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ مَا‌ فَعَل‍‍ُ‍وهُ ۖ فَذَ‌رْهُمْ ‌وَمَا‌ يَفْتَرُ‌ونَ
Wa Qālū Hadhihi~ 'An`āmun Wa Ĥarthun Ĥijrun Lā Yaţ`amuhā 'Illā Man Nashā'u Biza`mihim Wa 'An`āmun Ĥurrimat Žuhūruhā Wa 'An`āmun Lā Yadhkurūna Asma Allāhi `Alayhā Aftirā'an `Alayhi ۚ Sayajzīhim Bimā Kānū Yaftarūna 006-138 Di antara khayalan mereka, misalnya, apa yang mereka katakan, "Unta, sapi, domba dan tanaman- tanaman ini adalah terlarang. Hanya orang yang hendak berbakti kepada berhala saja yang memakannya." Itu adalah anggapan yang salah, bukan ketentuan dari Allah. Mereka juga mengatakan, "Punggung onta- onta ini adalah haram, tidak boleh ditunggangi." Namun demikian, mereka tidak menyebut nama Allah ketika menyembelih onta, sapi atau domba. Hal itu disebabkan oleh pendustaan mereka terhadap Allah dengan sikap menyekutukan-Nya. Allah akan membalas mereka dengan siksa di akhirat, oleh sebab kedustaan dan pengharaman mereka terhadap sesuatu tanpa ketetapan dari Allah. وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ هَذِهِ ‌أَ‌نْ‍‍ع‍‍َ‍امٌ‌ ‌وَحَرْثٌ حِ‍‍جْ‍‍ر‌ٌ‌ لاَ‌ يَ‍‍طْ‍‍عَمُهَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ مَ‍‌‍نْ نَش‍‍َ‍ا‌ءُ‌ بِزَعْمِهِمْ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍ع‍‍َ‍امٌ حُرِّمَتْ ظُ‍‍هُو‌رُهَا‌ ‌وَ‌أَ‌نْ‍‍ع‍‍َ‍ام ٌ‌ لاَ‌ يَذْكُر‍ُ‍‌ونَ ‌اسْمَ ‌اللَّ‍‍هِ عَلَيْهَا‌ ‌افْتِر‍َ‍‌ا‌ءً‌ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ۚ سَيَ‍‍جْ‍‍زِيهِمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْتَرُ‌ونَ
Wa Qālū Mā Fī Buţūni Hadhihi Al-'An`āmi Khālişatun Lidhukūrinā Wa Muĥarramun `Alá 'Azwājinā ۖ Wa 'In Yakun Maytatan Fahum Fīhi Shurakā'u ۚ Sayajzīhim Waşfahum ۚ 'Innahu Ĥakīmun `Alīmun 006-139 Selain itu, mereka juga membuat khayalan-khayalan lain dengan mengatakan, "Janin yang ada di dalam perut hewan-hewan ini--yang mereka haramkan untuk disembelih dan ditunggangi--hanya boleh untuk laki-laki dan haram bagi wanita." Namun, kalau janin itu lahir mati, mereka semua, laki-laki dan wanita, boleh memakannya. Allah akan membalas kebohongan mereka yang mengaku bahwa pengharaman itu adalah ketentuan Allah. Allah Mahatahu segala sesuatu dan Mahabijaksana yang segala perbuatan-Nya sejalan dengan hikmah kebijaksanaan-Nya. Allah akan membalas orang yang berbuat dosa itu akibat dosanya. وَ‍قَ‍‍الُو‌ا‌ مَا‌ فِي بُ‍‍طُ‍‍ونِ هَذِهِ ‌الأَنع‍‍َ‍امِ خَ‍‍الِ‍‍صَ‍‍ة ٌ‌ لِذُكُو‌رِنَا‌ ‌وَمُحَ‍رَّمٌ عَلَ‍‍ى‌ ‌أَ‌زْ‌وَ‌اجِنَا‌ ۖ ‌وَ‌إِ‌نْ يَكُ‍‌‍نْ مَيْتَة‌ ً‌ فَهُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ شُ‍رَك‍‍َ‍ا‌ءُ‌ ۚ سَيَ‍‍جْ‍‍زِيهِمْ ‌وَ‍صْ‍‍فَهُمْ ۚ ‌إِنَّ‍‍هُ حَك‍‍ِ‍ي‍‍مٌ عَلِيمٌ
Qad Khasira Al-Ladhīna Qatalū 'Awlādahum Safahāan Bighayri `Ilmin Wa Ĥarramū Mā Razaqahumu Allāhu Aftirā'an `Alá Allāhi ۚ Qad Đallū Wa Mā Kānū Muhtadīna 006-140 Orang-orang yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan, khayalan, dan karena tidak menyadari akibat dan pendorong pekerjaannya, itu sungguh telah merugi. Mereka mengharamkan diri dari tanaman dan hewan yang dianugerahkan Allah, seraya membuat dusta dengan mengaku bahwa pengharaman itu adalah ketentuan Allah. Oleh sebab itu, mereka menjadi jauh dari kebenaran. Dengan kebohongan itu, mereka tidak termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. قَ‍‍دْ‌ خَ‍‍سِ‍‍ر‍َ‍‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ قَ‍‍تَلُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌وْلاَ‌دَهُمْ سَفَها‌ ً‌ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ عِلْمٍ‌ ‌وَحَ‍رَّمُو‌ا‌ مَا‌ ‌‍رَ‌زَ‍قَ‍‍هُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌افْتِر‍َ‍‌ا‌ءً‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ۚ قَ‍‍دْ‌ ضَ‍‍لُّو‌ا‌ ‌وَمَا‌ كَانُو‌ا‌ مُهْتَدِينَ
Wa Huwa Al-Ladhī 'Ansha'a Jannātin Ma`rūshātin Wa Ghayra Ma`rūshātin Wa An-Nakhla Wa Az-Zar`a Mukhtalifāan 'Ukuluhu Wa Az-Zaytūna Wa Ar-Rummāna Mutashābihāan Wa Ghayra Mutashābihin ۚ Kulū Min Thamarihi~ 'Idhā 'Athmara Wa 'Ātū Ĥaqqahu Yawma Ĥaşādihi ۖ Wa Lā Tusrifū ۚ 'Innahu Lā Yuĥibbu Al-Musrifīna 006-141 Hanya Allahlah yang menciptakan berbagai kebun. Ada yang ditanam dan disanggah tiang, ada pula yang tidak. Allah menciptakan pula pohon korma dan tanaman-tanaman lain yang menghasilkan buah- buahan dengan berbagai warna, rasa, bentuk dan aroma yang berbeda-beda. Juga, Allah menciptakan buah zaitun dan delima yang serupa dalam beberapa segi, tetapi berbeda dari beberapa segi lain. Padahal, itu semua tumbuh di atas tanah yang sama dan disiram dengan air yang sama pula. Makanlah buahnya yang baik dan keluarkan zakatnya saat buah-buah itu masak. Namun, janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memakan buah-buahan itu, sebab hal itu akan membahayakan diri sendiri dan akan mengurangi hak orang miskin. Allah tidak akan memberi perkenan atas perbuatan orang-orang yang berlebih-lebihan. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي ‌أَ‌نْ‍‍شَأَ‌ جَ‍‍نّ‍‍َ‍اتٍ‌ مَعْرُ‌وش‍‍َ‍اتٍ‌ ‌وَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌ مَعْرُ‌وش‍‍َ‍اتٍ‌ ‌وَ‌ال‍‍نَّ‍‍‍‍خْ‍‍لَ ‌وَ‌ال‍‍زَّ‌رْعَ مُ‍‍خْ‍‍تَلِفاً‌ ‌أُكُلُ‍‍هُ ‌وَ‌ال‍‍زَّيْت‍‍ُ‍ونَ ‌وَ‌ال‍‍رُّمّ‍‍َ‍انَ مُتَشَابِها‌ ً‌ ‌وَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌ مُتَشَابِه‌‍ٍۚ كُلُو‌ا‌ مِ‍‌‍نْ ثَمَ‍‍رِهِ ‌إِ‌ذَ‌ا‌ ‌أَثْمَ‍رَ‌ ‌وَ‌آتُو‌ا‌ حَ‍‍قَّ‍‍هُ يَ‍‍وْمَ حَ‍‍صَ‍‍ا‌دِهِ ۖ ‌وَلاَ‌ تُسْ‍‍رِفُ‍‍و‌اۚ ‌إِنَّ‍‍هُ لاَ‌ يُحِبُّ ‌الْمُسْ‍‍رِفِينَ
Wa Mina Al-'An`āmi Ĥamūlatan Wa Farshāan ۚ Kulū Mimmā Razaqakumu Allāhu Wa Lā Tattabi`ū Khuţuwāti Ash-Shayţāni ۚ 'Innahu Lakum `Adūwun Mubīnun 006-142 Allah menciptakan beberapa jenis hewan--seperti onta, sapi, domba dan kambing--yang dapat mengangkut barang-barang kalian yang berat dan dapat kalian manfaatkan bulu dan rambutnya sebagai alas tidur. Itu semua adalah rezeki yang Allah karuniakan untuk kalian. Makanlah rezeki yang halal itu, dan janganlah kalian mengikuti jejak langkah setan dan penolong-penolongnya dalam membuat-buat penghalalan dan pengharaman seperti yang dilakukan orang-orang jahiliah. Sungguh, setan tidak menginginkan kebaikan buat kalian, karena ia adalah musuh yang nyata. وَمِنَ ‌الأَنع‍‍َ‍امِ حَمُولَة ً‌ ‌وَفَرْشا‌‌ ًۚ كُلُو‌ا‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ ‌‍رَ‌زَ‍قَ‍‍كُمُ ‌اللَّ‍‍هُ ‌وَلاَ‌ تَتَّبِعُو‌اخُ‍‍طُ‍‍و‍َ‍‌اتِ ‌ال‍‍شَّيْ‍‍طَ‍‍انِ ۚ ‌إِنَّ‍‍هُ لَكُمْ عَدُ‌وّ‌ٌ‌ مُبِينٌ
Thamāniyata 'Azwājin ۖ Mina Ađ-Đa'ni Athnayni Wa Mina Al-Ma`zi Athnayni ۗ Qul 'Āldhdhakarayni Ĥarrama 'Ami Al-'Unthayayni 'Ammā Ashtamalat `Alayhi 'Arĥāmu Al-'Unthayayni ۖ Nabbi'ūnī Bi`ilmin 'In Kuntum Şādiqīna 006-143 Dari masing-masing hewan itu diciptakan sepasang: jantan dan betina. Seluruhnya berjumlah empat pasang (delapan ekor): sepasang domba dan sepasang kambing, Katakan, wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik dengan mengingkari pengharaman yang mereka lakukan, "Apa alasan pengharaman pasangan-pasangan hewan itu? Apakah karena jantan? Tidak, sebab kalian kadang-kadang menghalalkan yang jantan. Atau karena betina? Juga tidak, sebab kalian kadang-kadang menghalalkan yang betina. Atau karena hewan-hewan itu dikandung di dalam rahim? Tidak juga, sebab kalian tidak selalu mengharamkan janin. Beritahukan aku, dengan berdasar pada pijakan yang dapat dipercaya, kalau kalian memang benar dalam penghalalan dan pengharaman itu." ثَمَانِيَةَ ‌أَ‌زْ‌و‍َ‍‌اجٍۖ مِنَ ‌ال‍‍ضَّ‍‍أْنِ ‌اثْنَ‍‍يْ‍‍نِ ‌وَمِنَ ‌الْمَعْزِ‌ ‌اثْنَ‍‍يْ‍‍نِ ۗ قُ‍‍لْ ‌أ‍َ‍‌ال‍‍ذَّكَ‍رَيْ‍‍نِ حَ‍رَّمَ ‌أَمِ ‌الأُ‌نْ‍‍ثَيَ‍‍يْ‍‍نِ ‌أَمَّ‍‍ا‌ ‌اشْتَمَلَتْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌أَ‌رْح‍‍َ‍امُ ‌الأُ‌ن‍‍ثَيَ‍‍يْ‍‍نِ ۖ نَبِّئ‍‍ُ‍‍ونِي بِعِلْم‌‍ٍ‌ ‌إِ‌نْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ صَ‍‍ا‌دِقِ‍‍ينَ
Wa Mina Al-'Ibili Athnayni Wa Mina Al-Baqari Athnayni ۗ Qul 'Āldhdhakarayni Ĥarrama 'Ami Al-'Unthayayni 'Ammā Ashtamalat `Alayhi 'Arĥāmu Al-'Unthayayni ۖ 'Am Kuntum Shuhadā'a 'Idh Waşşākumu Allāhu Bihadhā ۚ Faman 'Ažlamu Mimmani Aftará `Alá Allāhi Kadhibāan Liyuđilla An-Nāsa Bighayri `Ilmin ۗ 'Inna Allāha Lā Yahdī Al-Qawma Až-Žālimīna 006-144 Selain itu, Allah menciptakan sepasang dari onta dan sepasang dari sapi. Katakan kepada mereka, wahai Muhammad, "Apa alasan kalian mengharamkan pasangan-pasangan itu? Apakah karena jantannya? Tidak, sebab kalian kadang-kadang menghalalkan yang jantan. Atau karena betinanya? Juga tidak, sebab kalian kadang-kadang menghalalkan yang betina juga. Atau karena pasangan-pasangan itu dikandung rahim? Tidak juga, sebab kalian tidak selamanya mengharamkan janin. Kalian menganggap pengharaman itu adalah ketentuan Allah. Apakah kalian ada saat Allah mengeluarkan larangan itu sehingga kalian mendengar sendiri pelarangan-Nya? Tidak sama sekali! Hentikanlah apa yang kalian lakukan itu, karena merupakan kezaliman. Tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan Allah dengan menyandangkan sesuatu kepada-Nya tanpa pernah Dia melakukannya dan tanpa berdasar pada ilmu yang dapat dijadikan sandaran. Dengan kezaliman itu, ia bermaksud menyesatkan orang lain. Allah tidak akan menunjuki jalan orang-orang zalim kalau mereka memilih jalan kesesatan." وَمِنَ ‌الإِبِلِ ‌اثْنَ‍‍يْ‍‍نِ ‌وَمِنَ ‌الْبَ‍‍قَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌اثْنَ‍‍يْ‍‍نِ ۗ قُ‍‍لْ ‌أ‍َ‍‌ال‍‍ذَّكَ‍رَيْ‍‍نِ حَ‍رَّمَ ‌أَمِ ‌الأُ‌ن‍‍ثَيَ‍‍يْ‍‍نِ ‌أَمَّ‍‍ا‌ ‌اشْتَمَلَتْ عَلَ‍‍يْ‍‍هِ ‌أَ‌رْح‍‍َ‍امُ ‌الأُ‌ن‍‍ثَيَ‍‍يْ‍‍نِ ۖ ‌أَمْ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ شُهَد‍َ‍‌ا‌ءَ‌ ‌إِ‌ذْ‌ ‌وَ‍صَّ‍‍اكُمُ ‌اللَّ‍‍هُ بِهَذَ‌ا‌ ۚ فَمَ‍‌‍نْ ‌أَ‍ظْ‍‍لَمُ مِ‍‍مَّ‍‍نِ ‌افْتَ‍رَ‌ى‌ عَلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ كَذِبا‌ ً‌ لِيُ‍‍ضِ‍‍لَّ ‌ال‍‍نّ‍‍َ‍اسَ بِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ عِلْم‌‍ٍۗ ‌إِنَّ ‌اللَّ‍‍هَ لاَ‌ يَهْدِي ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمَ ‌ال‍‍ظَّ‍‍الِمِينَ
Qul Lā 'Ajidu Fī Mā 'Ūĥiya 'Ilayya Muĥarramāan `Alá Ţā`imin Yaţ`amuhu~ 'Illā 'An Yakūna Maytatan 'Aw Damāan Masfūĥāan 'Aw Laĥma Khinzīrin Fa'innahu Rijsun 'Aw Fisqāan 'Uhilla Lighayri Allāhi Bihi ۚ Famani Ađţurra Ghayraghin Wa Lā `Ādin Fa'inna Rabbaka Ghafūrun Raĥīmun 006-145 Katakan, wahai Rasulullah, "Aku tidak menemukan dalam sumber wahyu yang diturunkan kepadaku sesuatu yang diharamkan selain yang tidak disembelih secara benar, sesuai dengan ketentuan hukum (syar'iy), darah yang mengalir atau daging babi. Sebab, makanan-makanan itu membahayakan dan kotor, hingga tidak boleh dimakan. Selain itu, juga termasuk yang diharamkan, adalah apabila perbuatan itu mengandung risiko keluar dari akidah yang benar, seperti menyebut nama selain Allah--patung atau sesembahan lainnya--saat menyembelih hewan." Namun demikian, barangsiapa terpaksa memakan salah satu dari makanan yang telah diharamkan itu, tanpa bermaksud bersenang-senang dan melampaui batas keterpaksaan, ia boleh memakannya. Sebab, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(1). (1) Pada ayat ini terdapat larangan memakan daging babi dengan alasan bahwa daging itu kotor dan najis. Menurut kamus al-Muhîth, kata "rijs" berarti 'pekerjaan yang kotor, mengandung dosa dan tidak layak dilakukan'. Termasuk juga perbuatan yang mengarah kepada risiko siksa. Dengan demikian, kata "rijs" mengandung cakupan makna sangat luas: jelek, kotor, dan tidak layak. Makna-makna itu disandangkan pada babi, bahkan oleh bangsa-bangsa yang memakannya sekalipun. Babi termasuk binatang pemakan segala (omnivora), atau pemakan organik yang sudah mati atau busuk (saprofit), termasuk kotoran manusia dan binatang. Itulah sebabnya, terutama, mengapa babi mudah menjangkitkan penyakit kepada manusia, seperti telah disinggung pada komentar sebelumnya. (Lihat juga catatan kaki tafsir ayat 3, surat al-Mâ'idah). قُ‍‍لْ لاَ‌ ‌أَجِدُ‌ فِي مَ‍‍ا‌ ‌أ‍ُ‍‌وحِيَ ‌إِلَيَّ مُحَ‍رَّماً‌ عَلَى‌ طَ‍‍اعِمٍ‌ يَ‍‍طْ‍‍عَمُهُ~ُ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ يَك‍‍ُ‍ونَ مَيْتَةً ‌أَ‌وْ‌ ‌دَما‌ ً‌ مَسْفُوحاً‌ ‌أَ‌وْ‌ لَحْمَ خِ‍‍‌‍ن‍‍ز‍ِ‍ي‍‍ر‌ٍ‌ فَإِنَّ‍‍هُ ‌رِجْ‍‍سٌ ‌أَ‌وْ‌ فِسْ‍‍ق‍‍اً‌ ‌أُهِلَّ لِ‍‍غَ‍‍يْ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌اللَّ‍‍هِ بِ‍‍هِ ۚ فَمَنِ ‌اضْ‍‍طُ‍رَّغَ‍‍يْ‍رَ‌ ب‍‍َ‍اغٍ‌ ‌وَلاَ‌ ع‍‍َ‍ا‌د‌‌ٍ‌ فَإِنَّ ‌‍رَبَّكَ غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Wa `Alá Al-Ladhīna Hādū Ĥarramnā Kulla Dhī Žufurin ۖ Wa Mina Al-Baqari Wa Al-Ghanami Ĥarramnā `Alayhim Shuĥūmahumā 'Illā Mā Ĥamalat Žuhūruhumā 'Awi Al-Ĥawāyā 'Aw Mā Akhtalaţa Bi`ažmin ۚ Dhālika Jazaynāhum Bibaghyihim ۖ Wa 'Innā Laşādiqūna 006-146 Itulah beberapa jenis makanan yang Kami haramkan kepada kalian, umat Islam. Sedangkan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan daging dan lemak hewan yang berkuku seperti onta dan binatang buas. Sementara sapi dan kambing, Kami hanya mengharamkan lemaknya saja, selain lemak yang terdapat pada bagian punggung atau pada usus, atau yang bercampur dengan tulang. Pengharaman itu adalah sebagai hukuman atas tindak kezaliman mereka, sekaligus sebagai pemutusan nafsu mereka yang selalu cenderung kepada kenikmatan. Sesungguhnya, Kami selalu benar dalam menyampaikan berita Kami, termasuk berita ini. وَعَلَى‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ هَا‌دُ‌و‌ا‌ حَ‍رَّمْنَا‌ كُلَّ ‌ذِي ظُ‍‍فُر‌ٍۖ ‌وَمِنَ ‌الْبَ‍‍قَ‍‍ر‍ِ‍‌ ‌وَ‌الْ‍‍غَ‍‍نَمِ حَ‍رَّمْنَا‌ عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَ‍‍ا‌ ‌إِلاَّ‌ مَا‌ حَمَلَتْ ظُ‍‍هُو‌رُهُمَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وِ‌ ‌الْحَوَ‌ايَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وْ‌ مَا‌ ‌اخْ‍‍تَلَ‍‍طَ بِعَ‍‍ظْ‍‍م‌‍ٍۚ ‌ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِبَ‍‍غْ‍‍يِهِمْ ۖ ‌وَ‌إِنَّ‍‍ا‌ لَ‍‍صَ‍‍ا‌دِقُ‍‍ونَ
Fa'in Kadhdhabūka Faqul Rabbukum Dhū Raĥmatin Wāsi`atin Wa Lā Yuraddu Ba'suhu `Ani Al-Qawmi Al-Mujrimīna 006-147 Kalau orang-orang pendusta itu mendustakanmu, Muhammad, mengenai apa yang diwahyukan kepadamu, katakan kepada mereka dengan mengingatkan, "Sesungguhnya Tuhan yang harus kalian percayai dan ikuti ketentuan-ketentuan-Nya itu, memiliki kasih sayang amat luas bagi orang-orang yang takut dan orang-orang yang tidak takut kepada-Nya. Kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang tidak menakuti-Nya itu berbentuk penundaan hukuman. Namun demikian, para pendusta itu tidak boleh terlena oleh keluasan kasih sayang Allah, sebab siksa-Nya juga pasti akan dijatuhkan kepada orang-orang yang berbuat jahat. فَإِ‌نْ كَذَّب‍‍ُ‍وكَ فَ‍‍قُ‍‍لْ ‌‍رَبُّكُمْ ‌ذُ‌و‌ ‌‍رَحْمَةٍ‌ ‌وَ‌اسِعَةٍ‌ ‌وَلاَ‌ يُ‍رَ‌دُّ‌ بَأْسُ‍‍هُ عَنِ ‌الْ‍‍قَ‍‍وْمِ ‌الْمُ‍‍جْ‍‍رِمِينَ
Sayaqūlu Al-Ladhīna 'Ashrakū Law Shā'a Allāhu Mā 'Ashraknā Wa Lā 'Ābā'uunā Wa Lā Ĥarramnā Min Shay'in ۚ Kadhālika Kadhdhaba Al-Ladhīna Min Qablihim Ĥattá Dhāqū Ba'sanā ۗ Qul Hal `Indakum Min `Ilmin Fatukhrijūhu Lanā ۖ 'In Tattabi`ūna 'Illā Až-Žanna Wa 'In 'Antum 'Illā Takhruşūna 006-148 Dengan maksud mencari alasan atas sikap musyrik dan pengharaman makanan yang diharamkan Allah, serta dengan tujuan mendustakan murka Allah atas perbuatan mereka yang telah engkau sampaikan, orang-orang Quraisy itu berkata, "Sikap musyrik dan pengharaman kami atas makanan yang halal itu adalah atas izin dan perkenan Allah. Kalau Allah tidak menghendaki dan tidak menyukai apa yang kami lakukan, tentu kami dan nenek moyang kami tidak akan musyrik dan tidak mengharamkan sesuatu yang dihalalkan." Orang-orang sebelum mereka dahulu telah mendustakan rasul-rasulnya. Kini, mereka pun mendustakanmu, Muhammad, sampai datang siksaan Kami untuk mereka. Katakan kepada mereka, "Apakah kalian mempunyai pegangan yang kuat bahwa Allah memperkenankan sikap musyrik dan penghalalan kalian sehingga dapat kalian tampakkan kepada kami? Kalian hanya mengikuti dugaan yang tak mengandung kebenaran sama sekali. Kalian hanya pendusta belaka dengan anggapan kalian itu." سَيَ‍قُ‍‍ولُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ ‌أَشْ‍رَكُو‌ا‌ لَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ ‌اللَّ‍‍هُ مَ‍‍ا‌ ‌أَشْ‍رَكْنَا‌ ‌وَلاَ‌ ‌آب‍‍َ‍ا‌ؤُنَا‌ ‌وَلاَ‌ حَ‍رَّمْنَا‌ مِ‍‌‍نْ شَ‍‍يْء‌‌ٍۚ كَذَلِكَ كَذَّبَ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِهِمْ حَتَّى‌ ‌ذَ‌اقُ‍‍و‌ا‌ بَأْسَنَا‌ ۗ قُ‍‍لْ هَلْ عِ‍‌‍نْ‍‍دَكُمْ مِ‍‌‍نْ عِلْم‌‍ٍ‌ فَتُ‍‍خْ‍‍رِج‍‍ُ‍وهُ لَنَ‍‍اۖ ‌إِ‌نْ تَتَّبِع‍‍ُ‍ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌ال‍‍ظَّ‍‍نَّ ‌وَ‌إِ‌نْ ‌أَ‌نْ‍‍تُمْ ‌إِلاَّ‌ تَ‍‍خْ‍‍رُ‍صُ‍‍ونَ
Qul Falillāhi Al-Ĥujjatu Al-Bālighatu ۖ Falaw Shā'a Lahadākum 'Ajma`īna 006-149 Katakan, wahai Nabi, "Allah mempunyai bukti yang jelas atas kebohongan dan pengakuan kalian bahwa Dia memperkenankan perbuatan kalian. Kalian tidak memiliki bukti apa-apa tentang pengakuan syirik, penghalalan dan pengharaman itu. Jika Allah berkehendak memberikan petunjuk kepada kalian, niscaya Dia akan menunjukkan kalian jalan kebenaran. Tetapi Allah tidak berkehendak demikian, karena kalian lebih memilih jalan kesesatan." قُ‍‍لْ فَ‍‍لِلَّهِ ‌الْحُجَّةُ ‌الْبَالِ‍‍غَ‍‍ةُ ۖ فَلَوْ‌ ش‍‍َ‍ا‌ءَ‌ لَهَدَ‌اكُمْ ‌أَجْ‍‍مَعِينَ
Qul Halumma Shuhadā'akumu Al-Ladhīna Yash/hadūna 'Anna Allāha Ĥarrama Hādhā ۖ Fa'in Shahidū Falā Tash/had Ma`ahum ۚ Wa Lā Tattabi` 'Ahwā'a Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Bil-'Ākhirati Wa Hum Birabbihim Ya`dilūna 006-150 Katakan kepada mereka, "Panggillah penolong-penolong kalian yang bersaksi bahwa Allah benar-benar telah mengharamkan makanan yang kalian anggap haram itu. Kalau mereka datang dan mau bersaksi, janganlah kalian percayai, karena mereka bohong belaka. Jangan pula kalian ikuti nafsu orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di dalam alam raya dan di dalam ayat-ayat al-Qur'ân. Mereka adalah orang-orang yang tidak mempercayai akhirat dan penyekutu Allah, yang menyamakan Allah dengan sembahan-sembahan palsu lain." قُ‍‍لْ هَلُ‍‍مَّ شُهَد‍َ‍‌ا‌ءَكُمُ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَشْهَد‍ُ‍‌ونَ ‌أَنَّ ‌اللَّ‍‍هَ حَ‍رَّمَ هَذَ‌ا‌ ۖ فَإِ‌نْ شَهِدُ‌و‌ا‌ فَلاَ‌ تَشْهَ‍‍دْ‌ مَعَهُمْ ۚ ‌وَلاَ‌ تَتَّبِعْ ‌أَهْو‍َ‍‌ا‌ءَ‌ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ كَذَّبُو‌ا‌ بِآيَاتِنَا‌ ‌وَ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ لاَ‌ يُؤْمِن‍‍ُ‍ونَ بِ‍الآ‍‍خِ‍رَةِ ‌وَهُمْ بِ‍رَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Qul Ta`ālaw 'Atlu Mā Ĥarrama Rabbukum `Alaykum ۖ 'Allā Tushrikū Bihi Shay'āan ۖ Wa Bil-Wālidayni 'Iĥsānāan ۖ Wa Lā Taqtulū 'Awlādakum Min 'Imlāqin ۖ Naĥnu Narzuqukum Wa 'Īyāhum ۖ Wa Lā Taqra Al-Fawāĥisha Mā Žahara Minhā Wa Mā Baţana ۖ Wa Lā Taqtulū An-Nafsa Allatī Ĥarrama Allāhu 'Illā Bil-Ĥaqqi ۚ Dhālikum Waşşākum Bihi La`allakum Ta`qilūna 006-151 Katakan pula, "Kemarilah kalian, akan aku terangkan larangan-larangan yang harus kalian perhatikan dan jauhi. Pertama, jangan menyekutukan Allah dengan apa pun dan dalam bentuk apa pun. Kedua, jangan berbuat tidak baik (artinya: harus berbuat baik) kepada orang tua. Perbanyaklah berbuat baik kepada mereka. Ketiga, jangan membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan yang melanda kalian atau yang akan melanda mereka kelak. Kalian tidak memberikan rezeki kepada mereka. Kamilah yang memberikan rezeki kepada kalian dan kepada mereka. Keempat, jangan dekati perbuatan zina, sebab zina adalah perbuatan yang sangat jelek dan hina. Larangan ini berlaku pada zina yang tampak, diketahui oleh orang, juga pada zina yang tidak tampak dan hanya diketahui oleh Allah. Kelima, jangan membunuh jiwa yang memang dilarang karena tidak ada alasan yang sah, kecuali kalau membunuh itu dilakukan secara benar, karena melaksanakan keputusan hukum. Allah sangat menekankan perintah menjauhi larangan itu, sesuatu yang oleh akal sehat pun dinilai demikian, agar kalian berpikir. قُ‍‍لْ تَعَالَوْ‌ا‌ ‌أَتْلُ مَا‌ حَ‍رَّمَ ‌‍رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ ‌أَلاَّ‌ تُشْ‍‍رِكُو‌ا‌ بِ‍‍هِ شَ‍‍يْ‍‍ئا‌ ًۖ ‌وَبِالْوَ‌الِدَيْ‍‍نِ ‌إِحْسَانا‌ ًۖ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍تُلُ‍‍و‌ا‌ ‌أَ‌وْلاَ‌دَكُمْ مِ‍‌‍نْ ‌إِمْلاَ‍قٍۖ نَحْنُ نَرْ‌زُ‍قُ‍‍كُمْ ‌وَ‌إِيَّاهُمْ ۖ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍‍رَبُو‌ا‌الْفَوَ‌احِشَ مَا‌ ظَ‍‍هَ‍رَ‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ‌وَمَا‌ بَ‍‍طَ‍‍نَ ۖ ‌وَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍تُلُو‌ا‌ال‍‍نَّ‍‍فْسَ ‌الَّتِي حَ‍رَّمَ ‌اللَّ‍‍هُ ‌إِلاَّ‌ بِ‍الْحَ‍‍قِّ ۚ ‌ذَلِكُمْ ‌وَ‍صَّ‍‍اكُمْ بِ‍‍هِ لَعَلَّكُمْ تَعْ‍‍قِ‍‍لُونَ
Wa Lā Taqrabū Māla Al-Yatīmi 'Illā Bi-Atī Hiya 'Aĥsanu Ĥattá Yablugha 'Ashuddahu ۖ Wa 'Awfū Al-Kayla Wa Al-Mīzāna Bil-Qisţi ۖ Lā Nukallifu Nafsāan 'Illā Wus`ahā ۖ Wa 'Idhā Qultum Fā`dilū Wa Law Kāna Dhā Qurbá ۖ Wa Bi`ahdi Allāhi 'Awfū ۚ Dhālikum Waşşākum Bihi La`allakum Tadhakkarūna 006-152 Keenam, jangan menggunakan harta anak yatim kecuali dengan cara terbaik yang dapat menjamin dan mengembangkannya, sampai ia mencapai usia dewasa dan mampu mengatur sendiri keuangannya dengan baik. Saat itu, serahkan harta itu kepadanya. Ketujuh, jagan mengurangi timbangan atau ukuran saat kalian memberi dan jangan meminta lebih atau tambahan saat kalian menerima. Lakukanlah timbangan itu secara adil semampu kalian. Allah tidak membebani manusia kecuali sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya, tanpa merasa terpaksa. Kedelapan, apabila kalian mengucapkan sesuatu tentang hukum, persaksian, berita dan sebagainya, jangan sampai condong kepada perilaku tidak adil dan tidak jujur. Lakukanlah itu tanpa melihat hubungan kebangsaan, warna kulit, kekerabatan, dan sebagainya. Kesembilan, jangan melanggar janji kepada Allah yang telah memberikan tugas. Juga, jangan mlanggar janji di antara sesama kalian, berkenaan dengan urusan yang disyariatkan. Tepatilah semua janji itu. Allah menekankan perintah menjauhi larangan ini kepada kalian, agar kalian ingat bahwa ketentuan itu memang untuk maslahat kalian. وَلاَ‌ تَ‍‍قْ‍‍‍رَبُو‌ا‌ م‍‍َ‍الَ ‌الْيَت‍‍ِ‍ي‍‍مِ ‌إِلاَّ‌ بِ‍الَّتِي هِيَ ‌أَحْسَنُ حَتَّى‌ يَ‍‍بْ‍‍لُ‍‍غَ ‌أَشُدَّهُ ۖ ‌وَ‌أَ‌وْفُو‌ا‌الْكَ‍‍يْ‍‍لَ ‌وَ‌الْمِيز‍َ‍‌انَ بِ‍الْ‍‍قِ‍‍سْ‍‍طِ ۖ لاَ‌ نُكَلِّفُ نَفْسا‌‌ ً‌ ‌إِلاَّ‌ ‌وُسْعَهَا‌ ۖ ‌وَ‌إِ‌ذَ‌ا‌ قُ‍‍لْتُمْ فَاعْدِلُو‌ا‌ ‌وَلَوْ‌ ك‍‍َ‍انَ ‌ذَ‌ا‌ قُ‍‍رْبَى‌ ۖ ‌وَبِعَهْدِ‌ ‌اللَّ‍‍هِ ‌أَ‌وْفُو‌اۚ ‌ذَلِكُمْ ‌وَ‍صَّ‍‍اكُمْ بِ‍‍هِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُ‌ونَ
Wa 'Anna Hādhā Şirāţī Mustaqīmāan Fa Attabi`ūhu ۖ Wa Lā Tattabi`ū As-Subula Fatafarraqa Bikum `An Sabīlihi ۚ Dhālikum Waşşākum Bihi La`allakum Tattaqūna 006-153 Terakhir, kesepuluh, jangan kalian keluar dari ketentuan yang telah Aku gariskan. Sebab, ketentuan- ketentuan itu adalah jalan yang lurus yang akan mengantarkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ikutilah jalan itu dan jangan sekali-kali mengikuti jalan lain yang tidak benar, yang telah dilarang Allah, agar kalian tidak terpecah menjadi kelompok-kelompok dan golongan-golongan, dan tidak menjauh dari jalan Allah yang lurus. Allah menegaskan perintah menjauhi larangan itu, agar kalian tidak sekali-kali melanggarnya." وَ‌أَنَّ هَذَ‌ا‌ صِ‍رَ‌اطِ‍‍ي مُسْتَ‍‍قِ‍‍يما‌‌ ً‌ فَاتَّبِع‍‍ُ‍وهُ ۖ ‌وَلاَ‌ تَتَّبِعُو‌ا‌ال‍‍سُّبُلَ فَتَفَ‍رَّ‍قَ بِكُمْ عَ‍‌‍نْ سَبِيلِ‍‍هِ ۚ ‌ذَلِكُمْ ‌وَ‍صَّ‍‍اكُمْ بِ‍‍هِ لَعَلَّكُمْ تَتَّ‍‍قُ‍‍ونَ
Thumma 'Ātaynā Mūsá Al-Kitāba Tamāmāan `Alá Al-Ladhī 'Aĥsana Wa Tafşīlāan Likulli Shay'in Wa Hudan Wa Raĥmatan La`allahum Biliqā'i Rabbihim Yu'uminūna 006-154 Kami telah menurunkan Tawrât kepada Mûsâ sebagai penyempurna atas nikmat yang Kami berikan kepada orang yang melakukan agama dengan baik. Selain itu, juga sebagai perincian ajaran yang sesuai dengan mereka, sebagai petunjuk ke jalan yang benar, dan sebagai kasih sayang Kami kepada mereka dan pengikut-pengikutnya. Itu semua, agar Banû Isrâ'îl percaya kepada hari pertemuan dengan Tuhan, yaitu hari kiamat, ketika pelaksanaan mereka terhadap tugas-tugas dan kewajiban itu akan dihitung. ثُ‍‍مَّ ‌آتَيْنَا‌ مُوسَى‌ ‌الْكِت‍‍َ‍ابَ تَمَاماً‌ عَلَى‌ ‌الَّذِي ‌أَحْسَنَ ‌وَتَفْ‍‍صِ‍‍يلا‌ ً‌ لِكُلِّ شَ‍‍يْء‌ٍ‌ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة ً‌ لَعَلَّهُمْ بِلِ‍‍قَ‍‍ا‌ءِ‌ ‌‍رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ
Wa Hadhā Kitābun 'Anzalnāhu Mubārakun Fa Attabi`ūhu Wa Attaqū La`allakum Turĥamūna 006-155 Al-Qur'ân ini adalah kitab suci penuh berkah yang Kami turunkan kepada kalian. Al-Qur'ân mengandung berbagai karunia Allah dan kebaikan dalam beragama dan hidup di dunia. Ikutilah al-Qur'ân dan hindari upaya melanggarnya, agar kalian memperoleh kasih sayang Tuhan. وَهَذَ‌ا‌ كِت‍‍َ‍ابٌ ‌أَ‌ن‍‍زَلْن‍‍َ‍اهُ مُبَا‌‍رَك‌‍ٌ‌ فَاتَّبِع‍‍ُ‍وهُ ‌وَ‌اتَّ‍‍قُ‍‍و‌ا‌ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
'An Taqūlū 'Innamā 'Unzila Al-Kitābu `Alá Ţā'ifatayni Min Qablinā Wa 'In Kunnā `An Dirāsatihim Laghāfilīna 006-156 Kami turunkan al-Qur'ân ini agar kalian, umat Islam, tidak bisa lagi beralasan atas ketidakpatuhan kalian dengan mengatakan, "Wahyu hanya diturunkan kepada dua gologan sebelum kami: Tawrât kepada Yahudi dan Injîl kepada Nasrani. Sedangkan kami sama sekali tidak dapat membaca dan memahami ajaran kitab suci mereka itu." أَ‌نْ تَ‍‍قُ‍‍ولُ‍‍و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍مَ‍‍ا‌ ‌أُ‌ن‍‍زِلَ ‌الْكِت‍‍َ‍ابُ عَلَى‌ طَ‍‍ائِفَتَ‍‍يْ‍‍نِ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لِنَا‌ ‌وَ‌إِ‌نْ كُ‍‍نَّ‍‍ا‌ عَ‍‌‍نْ ‌دِ‌‍رَ‌اسَتِهِمْ لَ‍‍غَ‍‍افِلِينَ
'Aw Taqūlū Law 'Annā 'Unzila `Alaynā Al-Kitābu Lakunnā 'Ahdá Minhum ۚ Faqad Jā'akum Bayyinatun Min Rabbikum Wa Hudan Wa Raĥmatun ۚ Faman 'Ažlamu Mimman Kadhdhaba Bi'āyāti Allāhi Wa Şadafa `Anhā ۗ Sanaj Al-Ladhīna Yaşdifūna `An 'Āyātinā Sū'a Al-`Adhābi Bimā Kānū Yaşdifūna 006-157 Selain itu, juga agar kalian tidak mengatakan, "Kalau kepada kami diturunkan wahyu yang diturunkan kepada mereka, kami tentu akan lebih berpetunjuk dan lebih baik dari mereka oleh karena kelebihan akal kami dan kesiapan kami." Setelah ini, tidak ada lagi alasan atas ketidaktaatan kalian. Perkataan kalian ini tak akan ada tempatnya lagi. Karena al-Qur'ân telah diturunkan kepada kalian sebagai bukti yang jelas atas kebenaran Muhammad, dan sebagai penjelas tentang segala kebutuhan agama dan dunia yang kalian butuhkan. Juga, selain itu, sebagai penunjuk ke jalan yang benar, dan sebagai rahmat bagi kalian dengan mengikutinya. Tidak ada yang lebih zalim daripada orang-orang yang mendustakan dan berpaling dari ayat- ayat Allah yang telah diturunkan melalui kitab-kitab suci-Nya dan ayat-ayat yang diciptakan-Nya pada alam raya, hingga tidak beriman dan tidak melaksanakannya. Kami akan menghukum orang-orang yang berpaling dan tidak mencermati ayat-ayat Kami itu dengan siksa yang amat pedih. أَ‌وْ‌ تَ‍‍قُ‍‍ولُو‌ا‌ لَوْ‌ ‌أَنَّ‍‍ا‌ ‌أُ‌ن‍‍زِلَ عَلَيْنَا‌ ‌الْكِت‍‍َ‍ابُ لَكُ‍‍نَّ‍‍ا‌ ‌أَهْدَ‌ى‌ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ ۚ فَ‍‍قَ‍‍دْ‌ ج‍‍َ‍ا‌ءَكُمْ بَيِّنَةٌ‌ مِ‍‌‍نْ ‌‍رَبِّكُمْ ‌وَهُ‍‍د‌ى‌ ً‌ ‌وَ‌‍رَحْمَة‌‍ٌۚ فَمَ‍‌‍نْ ‌أَ‍ظْ‍‍لَمُ مِ‍‍مَّ‍‍‌‍نْ كَذَّبَ بِآي‍‍َ‍اتِ ‌اللَّ‍‍هِ ‌وَ‍صَ‍‍دَفَ عَ‍‌‍نْ‍‍هَا‌ ۗ سَنَ‍‍جْ‍‍زِي ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ يَ‍‍صْ‍‍دِف‍‍ُ‍ونَ عَ‍‌‍نْ ‌آيَاتِنَا‌ س‍‍ُ‍و‌ءَ‌ ‌الْعَذ‍َ‍‌ابِ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَ‍‍صْ‍‍دِفُونَ
Hal Yanžurūna 'Illā 'An Ta'tiyahumu Al-Malā'ikatu 'Aw Ya'tiya Rabbuka 'Aw Ya'tiya Ba`đu 'Āyāti Rabbika ۗ Yawma Ya'tī Ba`đu 'Āyāti Rabbika Lā Yanfa`u Nafsāan 'Īmānuhā Lam Takun 'Āmanat Min Qablu 'Aw Kasabat Fī 'Īmānihā Khayan ۗ Qul Antažirū 'Innā Muntažirūna 006-158 Bukti atas keharusan beriman sudah jelas, tetapi mereka tetap saja tidak beriman. Apa gerangan yang mereka tunggu untuk mau beriman? Apakah mereka menunggu kedatangan malaikat sebagai pengganti rasul jenis manusia, atau sebagai saksi atas kebenaranmu? Atau, apakah mereka menunggu kedatangan Tuhan agar dapat melihat-Nya atau agar Dia menyaksikan kebenaranmu? Atau menunggu tanda-tanda Tuhanmu yang membuktikan kebenaranmu? Ketika tanda-tanda itu datang dan membuat mereka beriman, keimanan itu tidak berarti apa-apa bagi mereka, karena merupakan keimanan yang terpaksa. Sekarang tidak ada gunanya lagi pertobatan dan ketaatan orang yang berbuat maksiat. Fase penugasan kewajiban (taklîf) telah berakhir. Katakan kepada pembangkang-pembangkang yang mendustakan itu, "Tunggulah salah satu dari tiga hal di atas ini. Teruskan pendustaan kalian. Kami pun menunggu ketentuan hukum Allah tentang kalian." هَلْ يَ‍‌‍ن‍‍ظُ‍‍ر‍ُ‍‌ونَ ‌إِلاَّ‌ ‌أَ‌نْ تَأْتِيَهُمُ ‌الْمَلاَئِكَةُ ‌أَ‌وْ‌ يَأْتِيَ ‌‍رَبُّكَ ‌أَ‌وْ‌ يَأْتِيَ بَعْ‍‍ضُ ‌آي‍‍َ‍اتِ ‌‍رَبِّكَ ۗ يَ‍‍وْمَ يَأْتِي بَعْ‍‍ضُ ‌آي‍‍َ‍اتِ ‌‍رَبِّكَ لاَ‌ يَ‍‌‍ن‍‍فَعُ نَفْسا‌‌ ً‌ ‌إِيمَانُهَا‌ لَمْ تَكُ‍‌‍نْ ‌آمَنَتْ مِ‍‌‍نْ قَ‍‍بْ‍‍لُ ‌أَ‌وْ‌ كَسَبَتْ فِ‍‍ي ‌إِيمَانِهَا‌ خَ‍‍يْر‌ا‌‌ ًۗ قُ‍‍لْ ‌ان‍‍تَ‍‍ظِ‍‍رُ‌و‌ا‌ ‌إِنَّ‍‍ا‌ مُ‍‌‍ن‍‍تَ‍‍ظِ‍‍رُ‌ونَ
'Inna Al-Ladhīna Farraqū Dīnahum Wa Kānū Shiya`āan Lasta MinhumShay'in ۚ 'Innamā 'Amruhum 'Ilá Allāhi Thumma Yunabbi'uhum Bimā Kānū Yaf`alūna 006-159 Orang-orang yang memecah agama yang satu dan benar, dengan akidah dan hukum-hukum palsu, hingga mereka menjadi beberapa kelompok, engkau mengira mereka bersatu, padahal hati mereka tidak bersatu. Engkau tidak akan ditanya mengenai perpecahan dan ketidaktaatan mereka. Engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada mereka, sebab engkau hanya penyampai risalah. Hanya Allahlah yang memiliki urusan mereka untuk diberi petunjuk atau diberi pahala. Allah akan memberitahu mereka di hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka lakukan di dunia, kemudian akan membalasnya. إِنَّ ‌الَّذ‍ِ‍ي‍‍نَ فَ‍رَّ‍قُ‍‍و‌ا‌ ‌دِينَهُمْ ‌وَكَانُو‌ا‌ شِيَعا‌ ً‌ لَسْتَ مِ‍‌‍نْ‍‍هُمْ فِي شَ‍‍يْء‌‌ٍۚ ‌إِنَّ‍‍مَ‍‍ا‌ ‌أَمْرُهُمْ ‌إِلَى‌ ‌اللَّ‍‍هِ ثُ‍‍مَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا‌ كَانُو‌ا‌ يَفْعَلُونَ
Man Jā'a Bil-Ĥasanati Falahu `Ashru 'Amthālihā ۖ Wa Man Jā'a Bis-Sayyi'ati Falā Yujzá 'Illā Mithlahā Wa Hum Lā Yužlamūna 006-160 Barangsiapa melakukan perbuatan baik, akan memperoleh pahala sepuluh kali lipat, sebagai karunia dan pemberian Allah. Barangsiapa melakukan perbuatan tidak baik hanya akan disiksa seberat dosanya, atas dasar keadilan Allah. Kelak tidak akan ada kecurangan dengan mengurangi pahala atau menambah hukuman. مَ‍‌‍نْ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ بِ‍الْحَسَنَةِ فَلَ‍‍هُ عَشْرُ‌ ‌أَمْثَالِهَا‌ ۖ ‌وَمَ‍‌‍نْ ج‍‍َ‍ا‌ءَ‌ بِ‍ال‍‍سَّيِّئَةِ فَلاَ‌ يُ‍‍جْ‍‍زَ‌ى‌ ‌إِلاَّ‌ مِثْلَهَا‌ ‌وَهُمْ لاَ‌ يُ‍‍ظْ‍‍لَمُونَ
Qul 'Innanī Hadānī Rabbī 'Ilá Şirāţin Mustaqīmin Dīnāan Qiyamāan Millata 'Ibhīma Ĥanīfāan ۚ Wa Mā Kāna Mina Al-Mushrikīna 006-161 Katakan kepada mereka, wahai Rasulullah, dengan menjelaskan kebenaran agama yang engkau bawa, "Sesugguhnya Tuhanku menunjukkan aku ke jalan yang lurus, dan sangat lurus. Jalan itu adalah agama yang dianut Ibrâhîm, jauh dari pemahaman akidah palsu. Ibrâhîm sendiri tidak pernah beribadah kepada tuhan selain Allah seperti yang dituduhkan orang-orang musyrik." قُ‍‍لْ ‌إِنَّ‍‍نِي هَدَ‌انِي ‌‍رَبِّ‍‍ي ‌إِلَى‌ صِ‍رَ‍‌اطٍ‌ مُسْتَ‍‍قِ‍‍ي‍‍م‌‍ٍ‌ ‌دِينا‌‌ ًقِ‍‍يَما‌ ً‌ مِلَّةَ ‌إِبْ‍‍‍رَ‌اه‍‍ِ‍ي‍‍مَ حَنِيفا‌ ًۚ ‌وَمَا‌ ك‍‍َ‍انَ مِنَ ‌الْمُشْ‍‍رِكِينَ
Qul 'Inna Şalātī Wa Nusukī Wa Maĥyāya Wa Mamātī Lillāh Rabbi Al-`Ālamīna 006-162 Katakanlah, "Sesungguhnya salatku, seluruh ibadahku, ketaatanku selama hidup, iman dan amal saleh yang akan aku bawa mati, semuanya murni hanya untuk Allah yang telah menciptakan semua makhluk. Hanya Allah yang pantas disembah dan ditaati. قُ‍‍لْ ‌إِنَّ صَ‍‍لاَتِي ‌وَنُسُكِي ‌وَمَحْي‍‍َ‍ايَ ‌وَمَمَاتِي لِلَّهِ ‌‍رَبِّ ‌الْعَالَمِينَ
Sharīka Lahu ۖ Wa Bidhalika 'Umirtu Wa 'Anā 'Awwalu Al-Muslimīna 006-163 Dia tidak mempunyai sekutu dalam penciptaan makhluk dan dalam keberhakan-Nya untuk disembah. Allah, Tuhanku, memerintahkan aku untuk selalu ikhlas memurnikan ibadah, baik dalam pengesaan Allah maupun dalam amal perbuatan. Aku adalah orang pertama yang patuh dan taat. Aku adalah orang yang paling sempurna kepatuhan dan penyerahan dirinya." لاَ‌ شَ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍كَ لَ‍‍هُ ۖ ‌وَبِذَلِكَ ‌أُمِ‍‍رْتُ ‌وَ‌أَنَ‍‍ا‌ ‌أَ‌وَّلُ ‌الْمُسْلِمِينَ
Qul 'Aghayra Allāhi 'Abghī Rabbāan Wa Huwa Rabbu Kulli Shay'in ۚ Wa Lā Taksibu Kullu Nafsin 'Illā `Alayhā ۚ Wa Lā Taziru Wāziratun Wizra 'Ukhۚ Thumma 'Ilá Rabbikum Marji`ukum Fayunabbi'ukum Bimā Kuntum Fīhi Takhtalifūna 006-164 Katakanlah, wahai Muhammad, dengan menolak ajakan orang-orang musyrik kepadamu untuk mengikuti kesyirikan mereka, "Apakah aku mencari tuhan selain Allah untuk disembah, padahal Dia adalah Pencipta segala sesuatu?" Katakan pula, dengan menolak anggapan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas kesalahanmu kalau kamu mengikuti mereka, "Masing-masing jiwa hanya akan mendapat pahala dari perbuatannya saja, dan tidak akan dibebani dosa orang lain. Kalian akan dibangkitkan kembali setelah mati untuk dikumpulkan di hadapan Allah. Dia akan memberitahukan kalian tentang akidah kepercayaan yang dahulu kalian pertentangkan di dunia. Dia akan memberikan kalian balasan atas itu semua. Bagaimana aku melawan perintah Allah dengan berdasar kepada janji-janji kalian yang palsu?" قُ‍‍لْ ‌أَ‍‍غَ‍‍يْ‍رَ‌اللَّ‍‍هِ ‌أَبْ‍‍‍‍غِ‍‍ي ‌‍رَبّا‌ ً‌ ‌وَهُوَ‌ ‌‍رَبُّ كُلِّ شَ‍‍يْء‌ٍۚ ‌وَلاَ‌ تَكْسِبُ كُلُّ نَفْس‌‍ٍ‌ ‌إِلاَّ‌ عَلَيْهَا‌ ۚ ‌وَلاَ‌ تَزِ‌ر‍ُ‍‌ ‌وَ‌ا‌زِ‌‍رَةٌ‌ ‌وِ‌زْ‌‍رَ‌ ‌أُ‍خْ‍رَ‌ى‌ ۚ ثُ‍‍مَّ ‌إِلَى‌ ‌‍رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا‌ كُ‍‌‍ن‍‍تُمْ ف‍‍ِ‍ي‍‍هِ تَ‍‍خْ‍‍تَلِفُونَ
Wa Huwa Al-Ladhī Ja`alakum Khalā'ifa Al-'Arđi Wa Rafa`a Ba`đakum Fawqa Ba`đin Darajātin Liyabluwakum Fī Mā 'Ātākum ۗ 'Inna Rabbaka Sarī`u Al-`Iqābi Wa 'Innahu Laghafūrun Raĥīmun 006-165 Allahlah yang menjadikan kalian sebagai pengganti umat-umat yang lalu dalam mengembangkan alam. Dia meninggikan derajat kesempurnaan materi dan maknawi sebagian kalian di atas yang lain, karena menempuh sebab-sebabnya? Itu semua agar Dia menguji kalian atas nikmat yang telah dikaruniakan-Nya, apakah kalian bersyukur atau tidak. Juga atas hukum-hukum syariat, apakah kalian laksanakan atau tidak. Allah Mahacepat hukumannya terhadap orang-orang yang melanggar. Sebab, hukuman-Nya pasti akan datang. Segala yang akan datang adalah dekat. Sesungguhnya ampunan-Nya terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang yang bertobat dan berbuat baik sangat besar. Kasih sayang-Nya kepada mereka amat luas. وَهُوَ‌ ‌الَّذِي جَعَلَكُمْ خَ‍‍لاَئِفَ ‌الأَ‌رْ‍ضِ ‌وَ‌‍رَفَعَ بَعْ‍‍ضَ‍‍كُمْ فَ‍‍وْ‍قَ بَعْ‍‍ضٍ‌ ‌دَ‌‍رَج‍‍َ‍ات‍ٍ‌ لِيَ‍‍بْ‍‍لُوَكُمْ فِي مَ‍‍ا‌ ‌آتَاكُمْ ۗ ‌إِنَّ ‌‍رَبَّكَ سَ‍‍ر‍ِ‍ي‍‍عُ ‌الْعِ‍‍قَ‍‍ابِ ‌وَ‌إِنَّ‍‍هُ لَ‍‍غَ‍‍ف‍‍ُ‍و‌ر‌ٌ‌ ‌‍رَحِيمٌ
Toggle thick letters. Most people make the mistake of thickening thin letters in the words that have other (highlighted) thick letter Toggle to highlight thick letters خصضغطقظ رَ
Next Sūrah